Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Kesehatan

Diare, Stop Makan Serat

:: Alfin Hidayat
24 Januari 2023
dalam Kesehatan
sakit diare

Ilustrasi: Unsplash/Towfiqu barbhuiya

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Saat terkena diare, disarankan untuk mengonsumsi menu makan yang sederhana dan tidak mengandung bumbu

BARISAN.CO – Setiap penyintas diare merasakan betul ketidaknyamanannya meski pun itu jenis diare yang paling ringan sekali pun. Terlebih diare berat, semua aktivitas sampai harus berhenti total karena gejala hebatnya terus berulang dan lebih menyita waktu.

Sebagai jenis penyakit yang umum terjadi di masyarakat, nyaris tidak ada orang yang tidak pernah dalam seumur hidupnya mengalami sakit diare. Begitu familiarnya, banyak cara yang sudah orang gunakan untuk mengatasinya, baik dengan cara tradisional maupun medis. Memakan daun jambu biji misalnya agar tidak encer lagi.

Selain itu diare juga lebih sering diasosiasikan dengan masalah pencernaan seperti ketika sembelit, maka umum orang kemudian konsumsi lebih banyak serat atau sayur. Lantas, benarkah perilaku masyarakat yang demikian?

Sebelum kita bahas mengenai penanganan diare perlu kita ketahui apa yang menjadi penyebab terjadinya diare. Dari laman Kementrian Kesehatan disebutkan bahwa pada umumnya diare terjadi akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

BACAJUGA

penyakit musim hujan

Waspada, 5 Penyakit Penyerta Musim Hujan

29 November 2022
manfaat kolang kaling

8 Manfaat Kolang Kaling untuk Kesehatan, Obat Diare Alami

19 September 2022

Hidari serat dan makanan yang dilarang

Maka dr. Husen A Bajri, Ph.D seorang ahli kedokteran holistik juga menekankan bahwa karena penyebabnya adalah virus dan yang semisalnya maka langkah terbaiknya adalah dengan dengan tidak memberikan obat terlebih dahulu.

Hal ini dikarenakan agar bakteri virusnya yang ada di dalam perut bisa segera terkuras melalui feses termasuk dengan tidak mengkonsumsi makanan serat seperti sayur untuk sementara waktu. Sebab serat cenderung akan melembutkan feses dengan membuat buang air besar menjadi lebih lancar. Jadi ketika kita sedang diare justru akan semakin memperparah kondisi diare.

Memang serat juga berjenis; serat tidak larut seperti yang umumnya terdapat pada sayur-sayuran, seperti: kulit buah-buahan, kulit kacang-kacangan, kulit kentang, biji gandum utuh, dedak gandum, produk serealia dari biji-bijian utuh, beras merah, brokoli, bayam, wortel, timun, seledri, selada, zukini, dan tomat.

Dan serat larut seperti beberapa jenis buah: oatmeal, kacang-kacangan, polong-polongan, ubi-ubian, apel, pir, pisang, alpukat, mangga, plum, buah beri, persik, kiwi, dan buah ara. Namun karena jenis serat yang paling umum dikonsumsi masyarakat adalah serat larut yang harus dihindari oleh penyintas diare maka lebih amannya stop secara umum sayur dan buah.

Selain serat, juga perlu menghindari makanan berminyak dan berlemak, sebab menurut penelitian, makanan berminyak dan berlemak dapat menyebabkan otot-otot di dinding saluran cerna menegang, sehingga diare semakin parah. Makanan berminyak dan berlemak juga bisa memperlambat pengosongan lambung dan membuat perut terasa kembung.

Termasuk juga hindari produk olahan susu, sebab saat mengalami diare, disarankan untuk menghentikan konsumsi susu dan produk olahannya sementara waktu. Diare membuat usus kesulitan memproduksi enzim laktase yang diperlukan tubuh untuk mencerna laktosa, yaitu gula pada produk susu.

Kendati demikian, tetap boleh mengonsumsi yoghurt, karena produk olahan susu yang satu ini mengandung probiotik yang baik untuk meredakan gejala diare.

Penting dilakukan saat diare

Saat terkena diare, disarankan untuk mengonsumsi menu makan yang sederhana dan tidak mengandung bumbu, terutama dalam kurun waktu 24 jam pertama sejak mengalami diare. Beberapa riset menunjukkan bahwa makanan atau minuman yang mengandung probiotik dapat mempercepat penyembuhan diare seperti nasi, pisang, kentang rebus, dan roti panggang.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa ketika diare membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit tubuh. Maka jika tidak segera diatasi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa berakibat fatal.

Untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat diare, kita  dapat mengatasinya dengan minum cairan isotonik yang mengandung elektrolit. Untuk anak yang mengalami diare, dan dapat memberikan cairan oralit. Selain minuman berelektrolit atau tidak menemui cairan elektrolit bisa dengan asupan cairan dengan minum air putih setidaknya 8 gelas setiap hari guna mencegah dehidrasi.

Kapan perlu obat diare?

Lantas bilamana perlu obat diare? Perlunya obat diare ketika kondisi diare dalam tahap parah sehingga perlu penanganan khusus. Secara umum diare ringan terjadi kurang dari 14 hari, dan diare berat lebih dari 14 hari.

Namun intinya adalah perlunya membuang bakteri virus penyebab diare terjadi baru setelahnya perlu pelekat feses guna meredam diare. Bahan tradisional pelekat feses yang biasa digunakan seperti daun jambu biji.

Editor: Lukni
Topik: diareMakan SeratSakit DiareSerat
Alfin Hidayat

Alfin Hidayat

POS LAINNYA

Kasus Kanker Meningkat Pada Orang di Bawah Usia 50 Tahun
Kesehatan

Kasus Kanker Meningkat Pada Orang di Bawah Usia 50 Tahun

1 Februari 2023
Cara Mengatasi Bau Mulut
Kesehatan

Penyebab dan Cara Mengatasi Bau Mulut, Ampuh dan Terbukti

31 Januari 2023
manfaat meditasi bagi kesehatan mental
Kesehatan

Manfaat Meditasi Bagi Kesehatan Mental, Bantu Atasi Depresi dan Ansietas

30 Januari 2023
Self Harm, Betapa Berbahayanya Depresi dalam Diam
Kesehatan

Self Harm, Betapa Berbahayanya Depresi dalam Diam

29 Januari 2023
pH Tubuh
Kesehatan

Berbahaya Jika pH Tubuh Terlalu Asam

26 Januari 2023
gejala penyakit sinyal positif
Kesehatan

Jangan Gagal Paham, Gejala Penyakit Sesungguhnya Sinyal Positif Tubuh

21 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Masih tentang Cerita Anies di Argo Parahyangan

Masih tentang Cerita Anies di Argo Parahyangan

Mengenal Kesitimewaan ‘Kecerdasan Buatan’ ChatGPT dan Bahayanya

Mengenal Kesitimewaan 'Kecerdasan Buatan' ChatGPT dan Bahayanya

TRANSLATE

TERBARU

Spotify Rugi

Spotify Catatkan Kerugian Walaupun Jumlah Subscriber Naik Drastis

1 Februari 2023
Gejolak Kekerasan Meningkat, Israel Semakin Mesra dengan Amerika

Gejolak Kekerasan Meningkat, Israel Semakin Mesra dengan Amerika

1 Februari 2023
Gaji Kepala IKN

Gaji Kepala Otorita IKN Nilainya Fantastis, Simak Rinciannya

1 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Tahlil dan Doa Satu Abad NU

Tahlil dan Doa Satu Abad NU, Gus Yusuf: PKB adalah Anak Kandung NU

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Inflasi Januari 2023

BPS: Inflasi Januari 2023 Sebesar 0,34%, Ini Penyebabnya

1 Februari 2023

SOROTAN

Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura
Opini

Berkongsi Kita Pecah

:: Redaksi
1 Februari 2023

Oleh: Andi W. Syahputra, Ketua Umum Bara Nasionalis Indonesia (BARNIS) ISYARAT pecah kongsi itu mulai tampak dan bisa ditakwilkan lewat...

Selengkapnya
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

Sodetan Ciliwung dan Cara Anies Bekerja dalam Sepi

30 Januari 2023
Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

Menunggu Pengesahan RUU EBET, Adakah Skema Power Wheeling?

29 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang