BARISAN.CO – Petualangan Dewa Kipas akhirnya terhenti. Setelah begitu kencang namanya teresonansi dalam percakapan di jagat maya beberapa bulan belakangan, akhirnya, kini semua orang tahu seberapa besar kekuatan Dewa Kipas yang sesungguhnya.
Dewa Kipas alias Dadang Subur, barusan lalu, berduel dengan Grand Master Wanita Irene Sukandar dan disiarkan langsung di YouTube Deddy Corbuzier. Dadang subur memang kalah telak 3-0 dari Irene. Tapi Dadang Subur telah menunjukkan bahwa dirinya merupakan pecatur yang cukup liat.
Disaksikan lebih dari satu juta penonton, pertandingan itu menggunakan model catur cepat (rapid chess) empat ronde. Masing-masing secara bergantian menggunakan bidak hitam dan putih, dan pemenangnya adalah dia yang bisa unggul sebanyak tiga kali.
Pada pertandingan itu hadir pula Grandmaster catur Indonesia Susanto Megaranto dan Women International Master yaitu Chelsie Monica yang menjadi komentator dalam pertandingan.
Pertandingan di babak pertama hanya memerlukan waktu singkat. Sebab, Dadang Subur melakukan langkah blunder yang membuat ia terpojok dan memilih menyerah. Baru ketika memasuki babak kedua dan ketiga, percaturan berjalan lebih sengit karena Dadang Subur tampaknya sudah mampu menguasai diri dan meminimalisir kesalahan.
Dadang Subur terlihat mampu mengimbangi permainan agresif Grand Master Irene. Namun, sama halnya dengan ronde pertama, Dadang Subur juga menyerah di ronde kedua dan ketiga. Dadang memilih menyerah karena kondisi permainannya yang tertekan. Ia terjebak dalam posisi garpu yang mengharuskan ia rela bidak-bidaknya banyak termakan.
Serangan Irene sangat bertubi-tubi. Itu membuat Dadang hanya memiliki sedikit jalan menghindar. Irene Sukadar memang terus menyerang sepanjang permainan. Ia menyerang baik lewat bidak-bidak catur maupun lewat tatapan mata.
Kemenangan Irene mengantarkannya meraih hadiah uang tunai sebesar Rp200 juta. Sementara Dadang Subur ‘Dewa Kipas’ mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp100 juta.
Keduanya saling berjabat tangan setelah pertandingan itu usai. Grand Master Irene Sukandar tampaknya memang orang yang sangat bijaksana. Kenapa? Setelah melihat alur permainan dan akurasi yang dimiliki Dadang, rupanya ia tak segan untuk memasukkan Dadang Subur ke dalam kelas “hampir master”. Baginya itu merupakan predikat yang pantas disandingkan kepada Dadang.
Di akhir siaran langsung pertandingan persahabatan itu, Grand Master Irene Sukandar juga berpesan kepada warganet yang intinya adalah, “yang sudah selesai, sudah selesai.”
Ia tidak ingin ada warganet yang lantas mencemooh Dadang Subur. Ia juga tidak ingin warganet yang semula mati-matian membela, kemudian berbalik mengecam Dadang Subur lantaran kecewa Sang Dewa Kipas itu ternyata kalah dalam duel. []