Scroll untuk baca artikel
Blog

Eksotika Lwaram: Kesadaran Branding Desa

Redaksi
×

Eksotika Lwaram: Kesadaran Branding Desa

Sebarkan artikel ini

PERIHAL branding sering dipahami sebagai jenama (merek). Padahal jenama hanya bagian kecil sarana menyampaikan brand itu sendiri. Sebelum jauh melangkah, di paragraf awal ini ditegaskan bahwa, brand adalah nilai (value).

Brand terbentuk dari akumulasi perspektif publik. Nilai (value) dari sebuah produk/jasa disampaikan melalui beragam cara, para brand creator menyebutnya dengan brand activation. Misalnya, melalui acara, slogan, tagline, dan lainnya.

Sebagai contoh, jenama Nike kita mengenalnya sebagai sepatu olah raga bukan, keren buat pemuda, serta cocok buat kegiatan outdor, bukan?

Sedari awal, jenama Nike oleh bosnya disampaikan kepada pegawainya sebagai “Young, Amerikia and hi-tech, devoting a lot attention to research and development”.

Lalu, jenama Nike lewat slogannya disampaikan “Just do it, Take Every Advantage”.

Slogan yang dipilih manajemen jenama Nike bentuk upaya sosialisasi nilai (value) yang dimilikinya. Itulah yang disebut aktivitas branding. Yakni, aktivitas membentuk perspektif publik.

Tak beda dengan produk. Ruang seperti negara, daerah (Provinsi dan kabupaten) bahkan desa juga bisa dan perlu sebuah branding. Alasannya, tentu untuk memperkenalkan nilai (value) yang dimilikinya.

Sehingga didapatkan output, yaitu dikenalnya nilai (value) yang dimiliki, dan outcome yang didapatkan adalah kebermanfaatan ekonomi, ketahanan sosial, dan lingkungan yang terarah. Pada akhirnya kesejahteraan adalah goal terakhir yang laik diraih.

Eksotika Lwaram

Sebuah inisiatif jenama branding desa oleh desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Sebuah desa di Kabupaten Blora yang memiliki Bandara.

Desa Ngloram, selain dikenal dengan Opor Ngloram yang melegenda memiliki sejarah panjang menarik. Sebut saja bila ditarik kebelakang jaman Aji Wura-Wari. Pembaca bisa searching sendiri soal ini. Lalu, di Desa Ngloram didapati Situs Budaya, ada pula maka sepuh, yaitu Sunan Ngudung.

Berkiblat pada aset sejarah, merupakan latarbelakag munculnya jenama “Eksotika Lwaram”. Sebuah jenama pemajuan kebudayaan desa berbasis wisata religi melalui implementasi nilai serenity-spirituality-sustainability.

Upaya aktivasi jenama, Desa Ngloram telah memiliki beragam kegiatan, seperti Pasar Wura-Wari yang buka setiap minggu pagi. Pasar Wura-Wari merupakan pasar budaya dan ruang atraksi seni. Lalu, kegiatan lain yang diselenggarakan tahunan, yaitu “Nglaras Jagat Ngloram” yang merupakan sebuah festival dan atraksi seni-budaya. Kegiatan Nglaras Jagat Ngloram dilaksanakan perdana pada November 2022.

Selain itu, ada kegiatan “Tunggak Semi: Djagong Urip & Panguripan yang merupakan kegiatan diskusi karya, kewirausahaan, dan kehidupan.

Kegiatan lain yang dihelat, yaitu KENDURI BANYU MILI, yang merupakan kegiatan ziarah bersama dan kenduri shalawat. Masih adalagi kegiatan sebagai bentuk aktivasi jenama, yaitu MADRASATUT TUJJAR, yang merupakan sekolah kewirausahaan dan keterampilan tematik.

Beragam kegiatan demikian, bentuk aktivasi jenama sehingga nilai (value) yang ditawarkan dapat ditangkap serta diterima oleh masyarakat luas. Inisiatif baik semacam ini, cukup menginspirasi dan patut didukung oleh lintas stakeholder. Tujuannya, akselerasi pembangunan desa.