Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Fokus

Erupsi Merapi dan Kiai Petruk, Bukan Bencana Tapi Berkah

:: Redaksi
19 Januari 2021
dalam Fokus
Merapi dan Kiai Petruk

Sosok Kiai Petruk jadi simbol aktivitas Gunung Merapi

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian puncak 2.930 mdpl. Gunung berapi terletak di bagian tengah Pulau Jawa yang menghubungkan antara Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Magelang dan Boyolali.

Tahun 2004 Gunung Merapi ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.134/Menhut-II/2004. Landasan lahirnya TNGM adalah sebagai perlindungan terhadap habitat flora fauna di dalamnya, perlindungan sumber air, pengembangan wisata alam, dan budaya masyarakat.

Gunung Merapi masih aktif ini memiliki potensi bencana bagi masyarakat. Menurut data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi, Merapi memiliki periode letusan antara dua sampai tujuh tahun sekali. Letusan terbesar di antaranya pada 2006 dan 2010.

Tahun 2021 gunung merapi kembali mengalami aktivitas mengeluarkan material panas. Erupsi gunung berapi berasal dari dalam bumu. Gunung Merapi pada ada senin (18/01/2021) mengeluarkan awan panas. Kepala Balai Penyelidik dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan terjadi awan panas guguran pada pukul 05.43 Wib. Guguran awan panas meluncur ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.000 meter.

BACAJUGA

Hari Anti-Hukuman Mati

Makin Banyak Negara yang Hapus Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Suud Rusli Terpidana Mati

Suud Rusli Menanti Hukuman Mati

9 Oktober 2022

Meski memiliki potensi bencana, namun bagi budayawan Edhie Prayitno Ige memandang Gunung Merapi sebagai berkah bagi masyarakat. Gunung menjadi tanda peradaban umat manusia. Sehingga setiap karunianya seperti erupsi dan segala hal yang ada di sekitar gunung patut disyukuri.

Gunung merapi membawa berkahan bagi masyarakat dan kehidupan mahluk hidup di sekitanya. Merapi termasuk hutan hujan tropis yang di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati dan sumber plasma nutfah.  Masyarakat memanfaatkan karunia tersebut mulai dari pemanfaatan sumber air, rumput untuk pakan ternak, kayu, hingga erupsi letusan gunung merapi.

Edhie menjelaskan, letusan gunung merapi memiliki periode atau siklus 30 tahunan. Namun semenjak 2010 siklus erupsi merapi diperpendek menjadi 10 tahunan.

“Siklus ini terjadi karena manusia sudah tidak ramah terhadap alam, terlebih kawasan gunung merapi. Manusia mulai rakus menggunakan alat berat untuk menghancurkannya,” jelasnya.

Sesajen

Diterangkan Edhie, terkait korban letusan merapi itu kebanyakan dari luar warga masyarakat. Warga sesungguhnya sangat paham betul memahami gunung merapi. Gunung itu seperti anak yang harus dirawat dan gunung juga layaknya orang tua yang memberikan terbaik bagi anaknya.

Gunung merapi menjadikan masyarakat dinamis dalam beraktivitas sehingga banyak pihak yang berkepentingan di kawasan merapi. Berbeda dengan warga yang benar-benar memanfaatkan kawasan merapi sesuai kebutuhan. Sehingga warga dan kawasan merapi seperti satu kesatuan.

Seperti yang dilakukan warga dengan budayanya yakni kearifan lokal untuk memberikan sesajen. Upacara tradisi warga mengidentifikasikan hubungan manusia, Tuhan dan kawasan merapi. Sesajen atau sesaji yang disajikan diantaranya kembang, buah-buahan, dan sayuran. Sesaji tersebut asli hasil bumi berkah dari merapi yang diberikan Tuhan.

“Sesajen jangan diartikan negatif. Pada dasarnya itu semua diberikan pada binatang. Misalnya buah diberikan kepada monyet atau kera supaya kawanan monyet tidak turun ke ladang warga untuk merusak. Begitupun herwan-hewan lain juga diberikan sesajen, ini sebagai jalinan antara warga dengan binatang yang hidup di kawasan merapi,” tutur Edhie warga Muntilan Magelang yang saat ini tinggal di Kota Semarang.

Tradisi yang lahir di kawasan merapi interprestasi hubungan timbal balik antara warga dan gunung merapi. Seperti tradisi sedekah gunung, warga lereng merapi memberikan beragam sesajen tidak hanya sayur dan buah-buhan tapi juga ada yang memakai sesajen kepala kerbau. Ritual sedekah merapi sebagai bentuk memohon keselamatan kepada Tuhan.

Kiai Petruk

Fenomena erupsi merapi selalu dikaitkan dengan tokoh Punokawan dalam pewayagan Jawa yakni tokoh Petruk. Sosok Petruk ini ada yang menyebutnya dengan Kiai Petruk, Mbah Petruk dan Ki Lurah Petruk. Cerita Petruk tersebut menjadi cerita turun-temurun warga kawasan Gunung Merapi.

Jika bicara pewayangan bagi masyarakat Jawa memilini nilai-nilai sakral, nilai tersebut menjadi pedoman bagi orang Jawa. Tokoh Punokawan berwujud Petruk merupakan gubahan para Walisanga yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Petruk berasal dari bahasa arab yakni Fatruk dalam ilmu tasawuf disebut dengan “Fatrukkulla maa siwallahi” yang berarti tinggalkan semuanya kecuali Allah (Tuhan).

Sedangkan konon Petruk yang berada di Merapi adalah sosok penjaga Gunung Merapi. Jika dihubungakan dengan tokoh pewayangan, bagi Edhie Petruk tidak ada kaitannya dengan penunggu maupun penjaga Gunung Merapi.

Edhie menyebut sosok tersebut sebagai Kiai Petruk. Sebagai anak Muntilan, Edhie sangat akrab dengan Merapi. Ia lebih suka berusaha menjalin komunikasi dengan sedulur-sedulur yang rumahnya berjarak 2-3 km dari kawah Merapi.

“Karena merekalah yang sesungguhnya paham kapan harus mengungsi. Peningkatan status siaga level 3 saat ini bukan apa-apa. Hanya semacam peringatan saja. Sekaligus menunjukkan bahwa peringatan dini berfungsi baik,” terangnya. []

———-

Indeks Laporan:

  1. Erupsi Merapi Menunggu Waktu
  2. Erupsi Merapi dan Kiai Petruk, Bukan Bencana Tapi Berkah
  3. Muntilan, Distrik Surgawi bagi Penambang Pasir Merapi
  4. Merapi dan Mitigasi

Penulis: Lukni An Nairi

Topik: Erupsi MerapiFokus
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Hari Anti-Hukuman Mati
Fokus

Makin Banyak Negara yang Hapus Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Suud Rusli Terpidana Mati
Fokus

Suud Rusli Menanti Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Anti Hukuman Mati
Fokus

Milenial Memandang Hukuman Mati

9 Oktober 2022
Membangun Ketersambungan & Rasa Memiliki dari Pekerja JIS yang Jadi Youtuber
Fokus

Membangun Ketersambungan & Rasa Memiliki dari Pekerja JIS yang Jadi Youtuber

15 Desember 2021
Berkah Jakarta International Stadium bagi Warga Kampung Bayam
Fokus

Berkah Jakarta International Stadium bagi Warga Kampung Bayam

15 Desember 2021
Jakarta Tourism Forum: Ada Banyak Sebab Kita Patut Membanggakan Stadion JIS
Fokus

Jakarta Tourism Forum: Ada Banyak Sebab Kita Patut Membanggakan Stadion JIS

15 Desember 2021
Lainnya
Selanjutnya

Erupsi Merapi Menunggu Waktu

Merapi dan Mitigasi

Merapi dan Mitigasi

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

4 Februari 2023
Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

4 Februari 2023
3 Petani Pakel

3 Petani Pakel Banyuwangi Ditangkap, Aliansi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Segera Selesaikan Kasus Pakel

4 Februari 2023
Geliat Cagar Budaya

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

4 Februari 2023
cap go meh 2023

Besok, Puncak Cap Go Meh 2023 Dikenal dengan Festival Lampion

4 Februari 2023
jus untuk menurunkan gula darah

11 Jus untuk Menurunkan Gula Darah, Efektif dan Perlu Dicoba

4 Februari 2023
Penculikan Anak

Darurat Penculikan Anak, Ortu Wajib Lakukan ini Sebagai Antisipasi

4 Februari 2023

SOROTAN

Geliat Cagar Budaya
Opini

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

:: Redaksi Barisan.co
4 Februari 2023

Cagar Budaya dan Teknologi Digital

Selengkapnya
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang