Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Khazanah

Hakikat Menikmati Sujud

:: Supardi Kafha
30 Agustus 2020
dalam Khazanah
Gus Baha

Gus Baha

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Masih saja terngiang. Terlebih karena hari-hari ini, kita sering tinggal di rumah, seiring adanya kepanikan global sebab pandemi corona. Pandemi yang benar-benar memaksa kita untuk menata ulang cara hidup, sekaligus menghayati hakikat dunia. Dan, Kiai Ahmad Bahauddin Nursalim, akrab dengan sapaan Gus Baha, dalam sebuah pengajian rutinnya memapar hakikat dunia.  

“Dalam hakikat, sekarang ini kita mati. Buktinya kita sering salah paham. Kita salah menganggap bahwa uang itu penting. Bahwa jabatan penting. Bahwa punya pengaruh penting. Padahal kelak di akhirat, semua yang kita anggap penting itu tak penting.”

Ya, dengan nada canda, tapi sungguh menohok, dan memang begitulah khas Gus Baha. Beliau ringan saja mengatakan bahwa uang itu tak penting, tapi buat kita jelas tak demikian. Kita tak sepenuhnya bisa mengalahkan dunia. Kita belum sepenuhnya bisa mengagungkan akhirat.

Padahal, “Nabi mengumpamakan,” ungkap Gus Baha, “kebanyakan manusia itu sedang tidur. Dalam tidur itu, kita kurang atau malah tidak sadar. Dan, begitu manusia meninggal dunia, itu berarti dibangunkan. Berarti ia sadar. Berarti kita hidup.”

BACAJUGA

Kebencian

Tiada Kebencian

21 April 2021
Gus Baha

Gus Baha: Anjing Tidak Pernah Najis dalam Semua Periode

16 Februari 2021

Nah, terus terang saja ungkapan tersebut begitu mengiang di benak saya. Bahwa yang sadar, yang hidup, itu tak akan memenangkan dunia. Bahwa yang berkesadaran tak akan mengalahkan akhirat. Bahwa sekarang ini, selagi jantung masih berdetak, hakikatnya mati. Bahwa sesungguhnya hidup, itu justrukelak di akhirat.

Sebuah konsep yang luput dari benak. Betapa kita acap kali menganggap uang sebegitu penting. Betapa kita menganggap dibaiki oleh tetangga itu penting. Betapa kenal, atau bahkan akrab, dengan pejabat itu juga tak kalah penting. Padahal kelak di akhirat, yang penting itu ya ketika kini kita sujud kepada Tuhan. Ketika berpamrih hanya pada-Nya. Dan ketika tak terdikte oleh keadaan.

Terbayanglah, betapa kelak di kampung akhirat, kita akan kecewa, tatkala mendapati diri: di dunia malas menegakkan sujud dan rukuk kepada Tuhan, enggan menunaikan hak-Nya untuk menemani kaum yatim, enggan mengulur bantuan pada tetangga, merasa berat untuk menegakkan tahajud, dan sebagainya. Terngiang jelas, salatlah (dan laku kebajikan) yang akan menjadi wadag kita di sana. Bukan uang, bukan pengaruh, bukan ini bukan itu dan semua saja yang bak igauan tatkala tidur.

Gus Baha menandaskan, kelak di akhirat kita pun baru sadar bahwa ketika di dunia ternyata kita kerap mengigau. Kita mengigau menjadi orang terkenal itu suatu kebanggaan. Kita mengigau memiliki apa-apa itu kemewahan yang mesti diperebutkan. Padahal di akhirat nyata-nyata semua itu tak penting. Yang penting ternyata saat-saat bersujud kepada Allah. Saat-saat kita bisa menikmati salat. Saat-saat kita  menghormati tetangga, dan hal-hal lain yang kita anggap biasa, yang justru di akhirat itu yang bernilai.

Dan pula, kita acap kali memandang dengan teramat remeh kepada seorang kiai (tak bernama dan bereputasi kecil) di sebuah musala mungil. Kita acap menganggap biasa seorang guru TPQ, dan siapa saja yang menunaikan segala kegiatan yang bersangkut dengan akhirat. Sebaliknya, kepada pejabat atau kepada yang berduit kita junjung tinggi. Padahal terang sebagaimana tandas Gus Baha, justru kiai kecil atau guru ngaji itulah yang berkemungkinan mensyafaati kita di akhirat.

Alhasil, akhirat itulah sesungguhnya kehidupan. Dan, kenangan terindah di dunia adalah seberapa sering kita bersujud kepada Tuhan. Seberapa kita bisa menikmati sujud.

Demikian.

Topik: Gus BahaHakikat Sujud
Supardi Kafha

Supardi Kafha

Pegiat Taman Baca Masyarakat

POS LAINNYA

keutamaan surat Al Fatihah
Khazanah

5 Keutamaan Surat Al Fatihah: Obat Hingga Ruqyah

6 Agustus 2022
ciri ciri orang beriman
Khazanah

12 Ciri-Ciri Orang Beriman, Lengkap dengan Dalinya

5 Agustus 2022
mimbar masjid
Khazanah

Asal Usul dan Sejarah Mimbar Masjid

29 Juli 2022
ibnu miskawaih
Khazanah

Ibnu Miskawaih, Penggagas Pendidikan Anak Usia Dini

23 Juli 2022
nrimo ing pandum
Khazanah

Nrimo ing Pandum, Khazanah Tasawuf Nusantara

20 Juli 2022
aqoid 50
Khazanah

Syiiran Aqoid 50 (Seket), Lirik dan Penjelasannya

17 Juni 2022
Lainnya
Selanjutnya
Tentang Bayi – Puisi Eko Tunas

Tentang Bayi - Puisi Eko Tunas

Tidak Menjaga Lisan Bisa Berujung Terawan

Tidak Menjaga Lisan Bisa Berujung Terawan

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

hadits tentang senyum

Hadits Tentang Senyum: Sedekah Penuh Pahala

10 Agustus 2022
perkembangan anak

5 Bidang Perkembangan Anak Usia Dini, Perlu Diperhatikan

9 Agustus 2022
pembunuhan berencana

Pembunuhan Berencana

9 Agustus 2022
Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2022 (Bagian Satu)

Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2022 (Bagian Satu)

9 Agustus 2022
Melawan Osteoporosis

Pemprov DKI Canangkan Gerakan DKI Jakarta  Melawan Osteoporosis

9 Agustus 2022
trauma kasus polisi tembak

Trauma Kasus Polisi Tembak

9 Agustus 2022
Hari Masyarakat Adat Internasional

Hari Masyarakat Adat Internasional 2022, Tema: Peran Perempuan Adat

9 Agustus 2022

SOROTAN

Kaum Khawarij Modern
Opini

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

:: A. Ramdani
9 Agustus 2022

Kaum Khawarij Modern

Selengkapnya
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang