Barisan.co – Gempa bumi sudah menjadi siklus harian di Indonesia. Dalam catatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), sejak 13 Juli sampai 22 September 2020 saja, sudah terjadi setidaknya 60 kali gempa bermagnitudo lebih dari atau sama dengan 5 skala richter.
Praktis, intensitas gempa di Indonesia disebabkan oleh alasan geografis akibat pertemuan 3 lempeng besar yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
Dilansir dari situs resmi BMKG, ada beberapa hal yang perlu dilakukan selama gempa bumi terjadi. Hal ini terutama menyangkut upaya kita meminimalisir bahaya atau dampak yang mungkin terjadi:
- Saat berada di dalam ruangan atau gedung cobalah keluar meninggalkan gedung. Jika tidak memungkinkan, maka berlindunglah di bawah barang atau benda seperti meja. Karena jika memaksakan diri untuk keluar meski kondisi tidak memungkinkan, akan membahayakan diri seperti tertimpa barang atau bangunan yang rusak.
- Jika berada di luar bagunan atau area terbuka, hindarilah bangunan atau gedung, tiang listrik, pohon atau benda apapun yang dapat runtuh karena gempa, serta hindarilah rekahan tanah yang bisa terjadi saat gempa bumi terjadi.
- Saat sedang mengendarai mobil, cobalah untuk keluar, turun dan menjauh dari mobil, karena bisa saja mobil terbakar karena kerusakan mesin yang disebabkan oleh gempa bumi.
- Jika tengah berada di daerah pegunungan, hindarilah daerah yang dapat terjadi longsor.
- Jangan berada di lokasi gempa bumi setelah terjadi gempa, karena kemungkinan gempa bumi susulan masih akan terjadi.
Begitu pula setelah terjadi gempa bumi, ada hal-hal yang perlu dilakukan dan dihindari. Terutama, jika sedang berada di dalam bangunan, penting untuk keluar dari bangunan dengan tertib; menghindari tangga berjalan atau lift, dan gunakan tangga biasa; memeriksa apakah ada yang terluka dan melakukan P3K; telepon atau minta pertolongan apabila terjadi luka parah. Selain itu ada pula hal-hal lain yang penting diperhatikan:
- Periksa lingkungan sekitar, apakah terjadi kebakaran, kebocoran gas, ataupun hubungan arus pendek listrik. Periksa pula aliran dan pipa air serta hal-hal lainnya yang dirasa membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api, dll).
- Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa, karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa dari media yang terpercaya (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Isi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan bersama.
Penulis: Ananta Damarjati