Scroll untuk baca artikel
Opini

Harapan Umat kepada Biden: Hentikan Muslim Ban dan Muslim Bom!

Redaksi
×

Harapan Umat kepada Biden: Hentikan Muslim Ban dan Muslim Bom!

Sebarkan artikel ini
Oleh: Shamsi Ali*

Barisan.co – Minimal dalam dua puluh tahun terakhir ini Umat Islam di Amerika berada dalam putaran roda yang tidak menyenangkan. Sejak revolusi Iran, perang Afghanistan, hingga perang Irak pertama, Komunitas Muslim berada dalam situasi yang kurang menyenangkan. Bahkan pada tingkatan tertentu berada dalam sangkar kesulitan seolah tiada pelarian.

Dari masa ke masa Komunitas Muslim Amerika berjuang untuk lepas dari sangkar tersebut. Termasuk melalui ijtihad politik. Bahkan tidak jarang ijtihad politik itu melahirkan friksi di antara komunitas Muslim sendiri.

Revolusi Iran dengan peristiwa penyanderaan diplomat Amerika di Kedubes Iran, dan naiknya Ayatullah Khomeini sebagai Pemimpin Tertinggi (Supreme Leader) Iran menjadikan Islam seolah terwakili oleh semua itu. Tiba-tiba Iran seolah wakil wajah dunia Islam. Dan Khomeini seolah menjadi “Imam Besar” bagi Umat Islam dunia.

Perang panjang antara Iran dan Irak dengan perpanjangan tangan Amerika juga tidak dapat dilepaskan dari berbagai ujian kepada Komunitas Muslim di Amerika. Perang itu seolah meneguhkan keyakinan Barat bahwa Islam memang agama perang.

Perang Afghanistan di kemudian hari yang menjadi salah satu penyebab runtuhnya Uni Soviet, dan justeru difasilitasi oleh Amerika dan sekutunya, juga tidak lepas dari kontribusi besar dalam membangun imej buruk Islam di Amerika dan dunia Barat.

Di tengah gejolak perang Saudara di Afghanistan, tiba-tiba saja Saddam Husain mencaplok Kuwait. Maka Saudi dan Kuwait kemudian membuka pintu bagi Amerika untuk masuk Timur Tengah. Dan di sinilah awal kehancuran negara-negara Timur Tengah.

Ketidak berhasilan Bush Sr. menjatuhkan Saddam rupanya menyimpan dendam tersendiri bagi anaknya, Bush Jr, untuk kembali menyerang Irak. Dan terjadilah perang II yang menjatuhakan Saddam dan memporak porandakan Irak. Dari negara yang kaya dan makmur menjadi negara miskin dan terbelakang. Kekayaan Irak diambil alih oleh perusahaan-perusahaan Amerika, termasuk milik Dick Cheney Wapres Bush Jr.

Berbagai perang di dunia Islam ini menjadi salah satu faktor utama meningginya kesalah pahaman dan ketakutan kepada Islam (Islam phobia). Islam semakin diyakini sebagai agama perang. Yang dianggap ancaman bagi Amerika dan Barat setiap saat.

Puncak kesalah pahaman dan ketakutan itu terjadi dengan peristiwa 9/11 di tahun 2001 itu. Dengan serangan langsung ke jantung kapitalisme dunia (New York) Amerika seolah menemukan justifikasi jika Islam memang sebuah idiologi yang anti Barat dan musuh yang harus diwaspadai.

Perjuangan Komunitas Islam Amerika

Keberadaan Komunitas Islam di Amerika bukan sekedar keberadaan biasa. Selain harus memperkuat diri (self empowerment) untuk membangun Komunitas yang solid sehingga memainkan peranan dan kontribusi yang signifikan dalam membangun Amerika ke arah yang lebih baik, juga punya peranan untuk meredam atau melawan tendensi kesalah pahaman kepada Islam itu.

Usaha-usaha atau perjuangan itu termasuk di dalamnya partisipasi publik, partisipasi politik di antaranya. Saya mengistikahkan ini sebagai “ijtihad politik” Umat untuk membendung kesalah pahaman dan ketakutan kepada Islam.

Dalam sejarahnya Komunitas Muslim Amerika mayoritasnya memberikan suara kepada kandidat dari partai Demokrat. Tentu salah satu pertimbangannya adalah  karena Partai Demokrat memiliki “Platform” partai yang lebih bersahabat. Salah satunya adalah bahwa partai ini (secara teori) tidak terlalu ambisi perang. Dana militer dikurangi. Anggaran negara diperbanyak dalam pelayanan masyarakat (social services). Sehingga wajar kalau Republican menuduh mereka sosialis.