Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Hati-Hati, Trauma Masa Kecil Bisa Terus Melekat Sampai Dewasa

:: Anatasia Wahyudi
12 Mei 2021
dalam Edukasi
Hati-Hati, Trauma Masa Kecil Bisa Terus Melekat Sampai Dewasa

Ilustrasi: nova.grid.id

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Bagi beberapa orang tua, sering kali sulit membedakan ketegasan dan kekerasan. Maksud hati ingin mendisiplinkan anak dengan memberikan berupa hukuman, alih-alih malah dapat menimbulkan trauma hingga mereka dewasa.

Seorang teman pernah bercerita, alasan dia mandi begitu cepat yang tak sampai satu menit sudah selesai. Rupanya, ia begitu takut jika berlama-lama di kamar mandi. Musababnya, di masa kecilnya, tiap kali ia melakukan kesalahan, ia akan dikurung di dalam kamar mandi.

Mungkin bagi orangtuanya, itu bukan masalah selama tak menggunakan kekerasan berupa pukulan. Namun akibat yang ditinggalkan, terkenang hingga akhir zaman. Dan itulah yang membuat banyak orang sulit lepas dari cengkraman trauma yang pernah ia alami saat masih kanak-kanak.

Perlu menjadi perhatian orang tua adalah pola asuh yang buruk akan berdampak bagi perkembangan anak kedepannya. Mahak Arora, sebagaimana dikutip dari Parenting First Cry, memberikan contoh bagaimana pola asuh yang buruk itu akan berdampak di kemudian hari:

BACAJUGA

Nilai Pendidikan Akhlak

8 Nilai Pendidikan Akhlak dalam Keluaraga yang Harus Ditanamkan

5 Januari 2023
Memberi Makanan yang Sehat dan Bergizi untuk Anak (Bagian Satu)

Memberi Makanan yang Sehat dan Bergizi untuk Anak (Bagian Satu)

27 September 2022

1. Jika anak berperilaku anti sosial, ia tak peduli tindakannya akan mempengaruhi orang lain. Tak jarang, dapat menyebabkan penyalahgunaan zat terlarang, masalah mental, kejahatan, serta kesehatan yang buruk.

2. Kesulitan untuk menangani emosinya bisa juga terjadi. Temperamen yang buruk dari orangtua bisa menulari kepada anak. Jadi, jika anak ingin bersikap baik, berilah contoh bukan hanya mengeluarkan kata-kata yang kemudian tak terbukti dan diingkari sendiri.

3. Pengasuhan yang buruk dapat menyebabkan depresi.

4. Anak kemungkinan juga memiliki emosi yang meledak-ledak apabila memiliki hubungan yang buruk dengan orangtua.

5. Kurangnya empati.

6. Anak juga kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dengan yang lain, serta rendahnya kepercayaan diri mereka.

Untuk itu, Mulai sekarang mari lupakan ketegasan yang sering dibalut dengan kekerasan. Sebelum memberikan hukuman, pikirkan dulu masa depan anak, supaya tidak ada luka di hati maupun di fisiknya. Berikut ini tips menghukum anak tanpa kekerasan tersebut:

Pertama, berikan hukuman yang ringan dan singkat. Misalnya meminta anak untuk merenungi kesalahannya selama satu jam, lalu mencari jalan keluar bersama agar kesalahan tersebut tidak terulang di kemudian hari.

Kedua, pastikan kepada anak bahwa yang ia lakukan salah tanpa perlu menghakimi. Ajak ia berbincang dan berikan perumpaan dibalik tingkah lakunya yang salah. Terkadang orang tua jika anak melakukan sesuatu yang salah, terburu-buru bertindak dan menyakiti hati anak dengan penghakiman atas apa yang dilakukan.

Ketiga, tidak menggunakan hukuman fisik. Beberapa orang tua sering keliru menganggap pukulan adalah bentuk cinta dan kasih sayang mereka. Padahal bukan begitu cara mendidik anak. Tak jarang juga, ketika orangtua mengalami hukuman fisik saat kecil, ia akan membalas kepada anaknya. Inilah bahaya lingkaran kekerasan fisik kepada anak.

Keempat, berikan contoh. Jika ingin anak mendengar, maka Anda juga harus mendengarkan. Ketika anak berbuat salah, dengarkan cerita mereka. Tanyakan alasannya. Jangan mengintervensi, Lagi pula, dengan banyak mendengar, ada manfaat lainnya yaitu lebih mengenal anak Anda.

Orangtua bisa saja salah dalam mendidik anak. Namun jangan sampai kesalahan itu membuat anak merasa rendah diri apalagi mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh orangtuanya soal cara mendidik. Bagaimana pun, anak-anak memiliki kepekaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Ketika orangtua menganggapnya anak yang berperilaku buruk, itu akan tertanam di dalam benak anak.

Maka, ada baiknya bagi orangtua kini mulai intropeksi diri atas tindakan dan sikap yang selama ini dilakukan kepada anak agar mereka tumbuh lebih baik lagi.

Ingat, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Pujian kecil seperti ucapan terimakasih telah tumbuh dengan baik disertai pelukan hangat bisa kita lakukan untuk menghindari anak menjadi keras hati. [rif]

Topik: Menghukum anakParentingTrauma Anak
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Ulat Pemakan Plastik
Edukasi

Bukan Ulat Pemakan Plastik yang Super, Namun Kita yang Malas

28 Januari 2023
akhlak terpuji
Edukasi

3 Akhlak Terpuji: Pengertian, Dalil dan Contohnya

25 Januari 2023
Mengenal Kesitimewaan ‘Kecerdasan Buatan’ ChatGPT dan Bahayanya
Edukasi

Mengenal Kesitimewaan ‘Kecerdasan Buatan’ ChatGPT dan Bahayanya

24 Januari 2023
adab bertetangga
Edukasi

7 Adab Bertetangga Lengkap dengan Dalilnya dan Menurut Al-Ghazali

24 Januari 2023
Rape Culture Membuat Korban Kekerasan Seksual Merasa Bersalah
Edukasi

Rape Culture Membuat Korban Kekerasan Seksual Merasa Bersalah

23 Januari 2023
Mengenal Hukum Newton 1, 2 dan 3 pada Mainan Lato-lato
Edukasi

Mengenal Hukum Newton 1, 2 dan 3 pada Mainan Lato-lato

15 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Idul Fitri 1442 H

Hari Raya Idul Fitri 1442 H: Makna dan Keutamaannya

Angin Korupsi Menerpa Antero Nganjuk

Angin Korupsi Menerpa Antero Nganjuk

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

4 Februari 2023
Kaya Nilai, Simak Keseruan Nobar Balada Si Roy Bareng Relawan Turun Tangan

Kaya Nilai, Simak Keseruan Nobar Balada Si Roy Bareng Relawan Turun Tangan

4 Februari 2023
Jarnas Sanak ABW Bengkulu Terus Berinovasi, Dari Olah Pupuk Organik Hingga Kembangkan Industri

Jarnas Sanak ABW Bengkulu Terus Berinovasi, Dari Olah Pupuk Organik Hingga Kembangkan Industri

4 Februari 2023
Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

Dituding Greenwashing, Shell Dilaporkan

4 Februari 2023
Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

Perkuat Jaringan Jateng, Relawan ANIES Tingkat Kecamatan Kebumen Resmi Dibentuk

4 Februari 2023
3 Petani Pakel

3 Petani Pakel Banyuwangi Ditangkap, Aliansi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Segera Selesaikan Kasus Pakel

4 Februari 2023
Geliat Cagar Budaya

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

4 Februari 2023

SOROTAN

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur
Opini

Habibie dan Anies vs BRIN dan Kencur

:: Yayat R Cipasang
4 Februari 2023

TERLALU banyak kontroversi yang dibuat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Padahal lembaga riset biasanya bekerja dalam sepi. Mereka tak...

Selengkapnya
Geliat Cagar Budaya

Geliat Cagar Budaya dan Gegap-Gempita Teknologi Digital: Milenial Dipihak Mana?

4 Februari 2023
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang