Ibn Al-Nafis berusaha meluruskan teori dan doktrin kedokteran yang dianggapnya keliru itu. Lalu ia menggambar diagram yang melukiskan bagian-bagian tubuh yang berbeda dalam sistem fisiologi yang dikembangkannya.
Karya Al-Nafis dalam bidang kedokteran dituliskannya dalam kitab Sharh al-Adwiya al-Murakkaba, komentar Al-Nafis terhadap kitab karya Ibnu Sina yang berjudul Canon of Medicine. Ia juga menulis kitab Commentary on Anatomy in Avicenna’s Canon pada tahun 1242 M.
Al-Nafis tentang Sirkulasi Paru-paru dan Jantung
Pencapaian luar biasa ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, Ibn Al-Nafis dalam bidang fisiologi mampu mengguncangkan dunia. Pada abad ke-13 M, dia telah mengungkapkan penemuan pentingnya. Dalam kitab yang ditulisnya, Al-Nafis berujar, “Darah dari kamar kanan jantung harus menuju bagian kiri jantung, namun tak ada bagian apapun yang menjem batani kedua bilik itu. Sekat tipis pada jantung tidak berlubang.”
Ibn Al-Nafis pun menambahkan, “Dan bukan seperti apa yang dipikirkan Galen, tak ada poripori tersembunyi di dalam jantung. Darah dari bilik kanan harus melewati vena arteriosa (arteri paru-paru) menuju paru-paru, menyebar, berbaur dengan udara, lalu menuju arteria venosa (vena paru-paru) dan menuju bilik kiri jantung dan bentuk ini merupakan spirit vital.”
Selain itu, Al-Nafis secara tegas mengatakan, ‘’Jantung hanya memiliki dua kamar. Dan antara dua bagian itu sungguh tidak saling terbuka. Dan, pembedahan juga membuktikan kebohongan yang mereka ungkapkan. Sekat antara dua bilik jantung lebih tipis dari apapun. Keuntungan yang didapat dengan adanya sekat ini adalah, darah pada bilik kanan dengan mudah menuju paru-paru, bercampur dengan udara di dalam paru-paru, kemudian didorong menuju ar te ria venosa ke bilik kiri dari dua bilik jantung…”
Mengenai anatomi paruparu, Ibnu Al-Nafis menulis: “Paru-paru terdiri dari banyak bagian, pertama adalah bronkus, kedua adalah cabangcabang arteria venosa, dan ketiga adalah cabang-cabang vena arteriosa. Keti ganya terhubung oleh jaringan daging yang berongga”.
George Sarton, bapak sejarah Sains mengakui bahwa penemuan sirkulasi paru-paru yang dicapai Ibnu Al-Nafis sangat penting artinya bagi dunia kedokteran.
“Jika kebenaran teori Ibnu Al-Nafis terbukti, maka dia harus diakui sebagai salah seorang dokter yang telah memberi pengaruh terhadap William Harvey. Ibnu Al-Nafis adalah seorang ahli fisiologi terhebat di abad pertengahan,” ungkap Sarton.
Penulis: Lukni An Nairi dan Alfin Hidayat
Editor: Redaksi