Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Ekonomi

Indonesia Rawan Bencana tapi Kenapa Anggaran Penanggulangannya Selalu Minimalis?

:: Ananta Damarjati
22 Agustus 2021
dalam Ekonomi
Indonesia Rawan Bencana tapi Kenapa Anggaran Penanggulangannya Selalu Minimalis?

Ilustrasi: Borobudurnews.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam laporan resminya tahun 2020, hanya menyediakan dua matriks untuk menggambarkan tingkat risiko bencana di seluruh wilayah Indonesia: wilayah berisiko tinggi dan berisiko sedang.

Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, tidak ada wilayah yang berisiko rendah apalagi bebas bencana, dan seolah tidak ada tempat di Indonesia yang benar-benar bisa dihuni dengan tenang.

Bahkan Penajam Paser Utara, sebuah kabupaten di Kalimantan Timur calon Ibu Kota baru yang diklaim aman itu, justru termasuk wilayah yang punya kelas risiko “tinggi” terhadap ancaman bencana alam.

Bukan berlebihan kalau muncul harapan negara memberi perhatian pada masalah tersebut. Penting untuk melahirkan kepercayaan mendasar bahwa manusia Indonesia, walaupun dikepung formasi geografis yang terus bergejolak, tetap dapat menikmati hari-harinya lewat penyesuaian sedemikian rupa dengan alam ia hidup.

BACAJUGA

Emisi Karbon AS Menimbulkan Kerugian Negara Lain Sebanyak US$1,9 Triliun

Emisi Karbon AS Menimbulkan Kerugian Negara Lain Sebanyak US$1,9 Triliun

14 Juli 2022
Umumkan Darurat Iklim, Vanuatu Terancam Tenggelam

Umumkan Darurat Iklim, Vanuatu Terancam Tenggelam

30 Mei 2022

Maka yang harus dan harus selalu aktual adalah persiapan. Persiapan adalah setengah jalan menuju tujuan yang dikehendaki. Dalam hal ini, patut disimak bagaimana pemerintah sebagai penanggung jawab politik kebencanaan merencanakan program-programnya.

Namun di sisi lain, ada fakta yang tidak pernah tumpul bahwa pemerintah kita kurang mementingkan persiapan penanggulangan bencana terutama dari sisi anggaran. Doni Monardo, mantan Kepala BNPB, pernah secara terang-terangan mengatakan itu saat dia menjabat.

“Kejadian bencana menunjukkan tren meningkat secara signifikan, tetapi anggaran rutin BNPB setiap tahun cenderung menurun. Rata-rata penurunannya 22,08 persen setiap tahun,” kata Doni Monardo dalam rapat kerja Komisi VIII DPR, Selasa 16 Maret 2021 silam.

BNPB adalah aktor krusial di soal bencana dan ucapan Doni adalah sinyalemen berbahaya. Sebab, ketidakcukupan pendanaan besar kemungkinannya memengaruhi upaya mitigasi kemudian melemahkan koordinasi antar-instansi di mana BNPB adalah leading sector. Persoalan anggaran bisa merobohkan upaya penanganan bencana bak tiupan angin terhadap rumah kartu.

Politik Anggaran

Mengingat cukup dekatnya ancaman bencana terhadap kehidupan rakyat Indonesia, beberapa lembaga asesmen menyarankan semestinya pemerintah dapat mengalokasikan anggaran khusus penanggulangan lebih kurang 2 persen dari total APBN.

Ambil contoh dana cadangan penanggulangan bencana alam tahun 2019, maka seharusnya dianggarkan sebesar Rp49,22 triliun (2% APBN).

Namun sayangnya kebutuhan semacam ini tidak pernah dilegitimasi dalam politik anggaran. Yang terjadi justru dana penanggulangan 2019 hanya diberikan sebesar Rp8,78 triliun (0,35% APBN).

Dalam pada itu, belum lama ini DPR mengusulkan agar kewajiban alokasi penanganan bencana sebesar 2 persen dari APBN/APBD masuk dalam RUU Penanggulangan Bencana yang sedang digodok legislatif. Harapannya ialah dana tersebut dapat menjadi mandatory spending (belanja negara yang diatur UU) sebagaimana kewajiban yang berlaku pada fungsi pendidikan (20 persen), fungsi kesehatan (5 persen), Transfer ke Daerah (26 persen), Dana Desa (10 persen), Belanja Subsidi, dan Belanja Pegawai.

Bagaimana kelanjutannya? Usulan dicoret dari daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU Penanggulangan Bencana. Anggaran bencana 2 persen dinilai mempersempit ruang fiskal pemerintah.

Baiklah. Menjadi benar jika dikatakan di awal esai ini bahwa kecenderungan pemerintah yang serba minimalis dalam memenuhi anggaran bencana adalah fakta yang tidak pernah tumpul. Barangkali kita juga bisa menduga bahwa pemerintah tidak belajar dari pengalaman masa silam.

Ada pelajaran penting kalau kita mau menilik ke belakang. Tahun 2004, ketika anggaran bencana dalam APBN hanya dialokasikan sebesar Rp3,3 triliun, terjadi gelombang tsunami di Aceh pada akhir tahun dan musibah itu membawa kerugian mencapai Rp41,4 triliun.

Meski kemudian banyak negara sahabat dan multidonor yang membantu proses evakuasi sampai rehabilitasi, rupanya Indonesia masih harus berutang kepada Bank Dunia sebesar lebih dari US$275 juta.

Tsunami Aceh 2004. Foto: AFP/Joel Sagget.

Jika kita memperhatikan betul persoalan krusial pra-bencana (mencakup mitigasi, kesiapan anggaran, pendidikan kebencanaan, dll), barangkali kita tidak butuh pinjaman lunak tanpa bunga dengan masa pengembalian 30 tahun kepada Bank Dunia itu.

Upaya meminimalisir dampak bencana alam belum mendapat perhatian para elite, utamanya penyusun anggaran. Hal itu berakibat banyaknya jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda pada setiap peristiwa bencana alam. Siklus berdarah ini perlu disudahi. [dmr]

Topik: APBN 2022Bencana AlamKerusakan LingkunganKrisis Iklim
Ananta Damarjati

Ananta Damarjati

Warga negara Indonesia, tinggal di Jakarta

POS LAINNYA

Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya
Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Seharusnya Bisa Lebih Tinggi dari 5,44 Persen, Legislator Ini Tunjukkan Indikatornya

7 Agustus 2022
Jalan, Irigasi, dan Jaringan (Rp Trilyun)
Indikator Ekonomi

Jalan, Irigasi, dan Jaringan (Rp Trilyun)

6 Agustus 2022
harga komoditas
Ekonomi

Meski Tumbuh 5,44%, Ekonomi Indonesia Masih Rentan Tingginya Harga Komoditas Global

6 Agustus 2022
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen
Ekonomi

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Sektor Pertanian Perlu Perhatian

6 Agustus 2022
Peralatan dan Mesin (Rp Trilyun)
Indikator Ekonomi

Peralatan dan Mesin (Rp Trilyun)

5 Agustus 2022
Inflasi Indonesia Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Hergun: Jaga Daya Beli Rakyat Kecil
Ekonomi

Inflasi Indonesia Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Hergun: Jaga Daya Beli Rakyat Kecil

5 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Ironi Ketimpangan: Produsen Vaksin Menaikkan Harga Suntikan

Ironi Ketimpangan: Produsen Vaksin Menaikkan Harga Suntikan

rahasia lidah

Rahasia Lidah – Cerpen Ramli Lahaping

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

hari kucing sedunia

Hari Kucing Sedunia: Sejarah, Cara Merayakan dan Menjinakannya

8 Agustus 2022
polisi tembak

Teror Kasus Polisi Tembak

8 Agustus 2022
Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
kandungan surat al ashr

Kandungan Surat Al Ashr, Memaknai Sebuah Waktu di Dunia

8 Agustus 2022
APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

8 Agustus 2022
pergerakan ekonomi lomba burung kicau

Ikut Sertakan Burung Andalannya, Anies: Ada Pergerakan Ekonomi di Kompetisi Lomba Kicau Burung

7 Agustus 2022

SOROTAN

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam
Edukasi

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

:: Thomi Rifai
1 Agustus 2022

BARISAN.CO - Umat Muslim barus saja memasuki tahun baru hijriyah yang ke-1444. Kalender Hijriah atau kalender Islam masih digunakan dan...

Selengkapnya
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang