Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Jangan Biarkan Potensi Dana Pensiun Syariah Menguap Hampa

:: Opini Barisan.co
4 Januari 2021
dalam Opini
Jangan Biarkan Potensi Dana Pensiun Syariah Menguap Hampa

Ilustrasi: BBC Indonesia/EPA

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp
Oleh: Farouk Abdullah Alwyni*

Dana Pensiun dibentuk untuk menunjang karyawan di akhir karirnya atau saat ia masuk usia pensiun. Biasanya dibiayai oleh kontribusi yang berasal dari karyawan itu sendiri atau pemberi kerja.

Di semua negara maju, pengelola Dana Pensiun ada dalam satu bentuk atau lainnya, dan mereka bisa merupakan investor atau institusi di pasar keuangan dan pasar global.

Total aset Dana Pensiun dari 37 negara anggota OECD pada 2019 diperkirakan mencapai US$32,3 triliun (OECD, 2020). Tujuh negara memiliki lebih dari 90% aset dana ini: Amerika (US$18,8 triliun), Inggris (US$3,6 triliun), Australia (US$1,8 triliun), Belanda (US$1,7 triliun), Kanada (US$1,5 triliun), Jepang (US$1,4 triliun), dan Swiss (US$1 triliun).

Mula-mula untuk mengejar keuntungan, sebagian besar dana pensiun hanya diinvestasikan di dua kelas aset utama (obligasi dan ekuitas). Namun, menurut studi PWC pada tahun 2016, dana pensiun telah mulai mendiversifikasi investasinya ke lebih banyak alternatif seperti infrastruktur, dana lindung nilai (hedge fund), private equity, dan real estat.

BACAJUGA

Mantan Ketum HMI Luncurkan Empat Buku Ekonomi Berbasis Masjid

Mantan Ketum HMI Luncurkan Empat Buku Ekonomi Berbasis Masjid

29 September 2022
Dana Pensiun Beban

Sri Mulyani Sebut Dana Pensiun Beban, Sungguh Sangat Menyakiti Orang yang Sudah Berkorban Bagi Negara

26 Agustus 2022

Studi yang sama juga menunjukkan bahwa investasi berkelanjutan (atau ESG Investment—Environmental, Social, and Good Governance) semakin memainkan peran penting dalam keputusan investasi dana pensiun di negara maju.

Ambil contoh AustralianSuper, dana pensiun terbesar di Australia. Ia menerapkan aturan ketat berdasarkan standar ESG untuk melengkapi pertimbangan keuangan. Dana yang mereka kelola tidak akan diinvestasikan pada perusahaan yang dianggap bermasalah di soal-soal seperti hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan, dan tata kelola.

Kilas Balik 2020

Karena dana pensiun di negara maju telah memainkan peran penting di pasar keuangan domestik dan global, agak mengejutkan bahwa studi tentang dana pensiun syariah masih jarang dalam laporan dan literatur keuangan Syariah internasional.

Lebih dari itu, informasi tentang dana pensiun syariah biasanya hanya dimasukkan sebagai bagian dari studi tentang dana syariah, dan itu merupakan bagian kecil, seperti yang ditemukan dalam Laporan Islamic Finance Development Report 2019.

Laporan lainnya seperti Islamic Finance Services Industry Stability Report of the IFSB, dan Islamic Finance Outlook of S&P Global bahkan tidak memasukkan informasi atau diskusi tentang subjek tersebut.

Alasan utama barangkali sebab sulitnya mendapatkan data, atau besaran dana itu sendiri yang tidak terlalu signifikan. Seperti terlihat pada Tabel 1, bahkan dalam jagat dana syariah saja, dana pensiun hanya menyumbang kurang dari 0,5%.

Tabel 1: Islamic funds’ outstanding value by universe 2018 (US$ billion)

RankFundOutstanding Value
1Mutual funds97
2ETFs9
3Insurance funds2
4Pension funds0,37

(Sumber data: Islamic Finance Development Report 2019)

Sebetulnya, tantangan untuk mengembangkan dana pensiun syariah bukan terletak pada keinginan untuk menjadikan dana pensiun konvensional sesuai syariat. Apalagi, kelembagaan dana pensiun itu sendiri masih keropos di kebanyakan negara Muslim.

Melihat daftar global dari 300 dana pensiun teratas di Tabel 2, hanya tiga dana pensiun dari dua negara Muslim yang terdaftar: the Employees Provident Fund and the Retirement Fund of KWAP of Malaysia, dan the Public Institution for Social Security of Kuwait.

Tabel 2: Position of selected pension funds of Muslim countries in the global list of top 300 pension funds (US$million)

RankFundMarketTotal Assets
1Government Pension Investment FundJapan1.555.550
2Government Pension FundNorway1.066.380
3National Pension FundSouth Korea637.279
4Federal Retirement ThriftUS601.030
5ABPNetherland523.310
6California Public EmployeesUS384,.435
7National Social Security FundChina361.087
8Central Provident FundSingapore315.857
9Canada PensionCanada315.344
12Employees Provident FundMalaysia226.101
17Employee’ ProvidentIndia168.095*
23AustralianSuperAustralia129.025
50Public Institution for Social SecurityKuwait81.247*
127Social Insurance FundsVietnam38.464*
135Retirement Fund of KWAPMalaysia37.019*

(Sumber data: Thinking Ahead Institute, Willis Towers Watson, 2020 — Note: *Estimasi)

Bahkan jika kita menambahkan beberapa dana pensiun yang tidak tercantum dalam daftar ini seperti General Organization for Social Insurance (memiliki aset kelolaan (AuM) sebesar US$115,4 miliar) dan Public Pension Agency of Saudi Arabia (AuM: US$51,5 miliar, berdasarkan swfinstitute.org) dan badan jaminan sosial Indonesia BPJS Ketenagakerjaan (AuM: US$31,2 miliar, berdasarkan akun yang diaudit entitas), jumlahnya masih kurang sepersembilan dari 56 negara Muslim yang dikelompokkan dalam OKI—bandingkan dengan AS saja yang memiliki 142 perusahaan pembiayaan di dalam daftar.

Pratinjau 2021

Meski pada faktanya angka dana pensiun syariah masih terbatas, sebenarnya ada potensi besar. Itu bisa dimulai dengan dana pensiun utama yang ada di Indonesia, Kuwait, Malaysia dan Arab Saudi yang sudah memiliki aset relatif signifikan. Total nilai aset enam dana pensiun di empat negara tersebut mencapai US$542,47 miliar, hampir lima kali lipat dari keseluruhan angka reksa dana syariah pada 2018.

Marmore MENA Intelligence memperkirakan total aset dana pensiun di negara Arab Teluk pada tahun 2020 mencapai US$602,4 miliar. Jika investasi diubah menjadi instrumen syariah dalam jangka waktu tertentu, maka dana pensiun syariah akan benar-benar menjadi hal besar dalam industri keuangan syariah. Belum lagi kemungkinan konversi yang terjadi di Indonesia dan Malaysia.

Potensi lainnya adalah Turki, yang memiliki sekitar US$21,3 miliar aset dana pensiun pada 2019 (OECD, 2020). Potensi juga ada di kalangan minoritas Muslim di negara maju. Inggris adalah salah satu contohnya. Sudah ada beberapa tawaran dana pensiun syariah untuk komunitas Muslim di Inggris, di antaranya datang dari perusahaan-perusahaan seperti Options, yang sebelumnya dikenal sebagai Carey Pensions, HSBC Life Amanah Pension Fund, dan B&CE People’s Pension.

Kesimpulan

Meski data spesifik tentang dana pensiun syariah agak langka, dapat disimpulkan bahwa jumlah dana pensiun syariah yang ada terlalu kecil dibandingkan dengan potensinya. Setidaknya ada empat cara dana pensiun syariah bisa tumbuh jauh lebih besar dalam waktu dekat.

Pertama, melalui konversi bertahap dari dana pensiun konvensional yang ada di negara-negara Muslim besar yang disebutkan sebelumnya.

Kedua, melalui reformasi sistem jaminan sosial di sebagian besar negara anggota OKI sehingga diharapkan muncul lembaga-lembaga pensiun yang lebih layak.

Ketiga, melalui kesadaran baru umat Islam yang tinggal di negara Barat untuk lebih memilih menggunakan dana pensiun syariah.

Terakhir tapi bukan akhir, dengan menyelaraskan antara keuangan syariah dan investasi berkelanjutan (ESG) karena pada dasarnya dua hal ini saling terkait.

Sebagai tambahan, sejumlah alternatif investasi juga perlu dipertimbangkan, terutama di bidang keuangan pembangunan. Pada akhirnya, orang-orang saat ini tidak semata mencari keuntungan finansial, tetapi juga memiliki keinginan untuk berkontribusi positif bagi dunia. [Dmr]


Farouk Abdullah Alwyni, CEO dari Alwyni Consulting dan Chairman dari Center for Islamic Studies in Finance, Economics and Development


Sumber:

Artikel pertama kali diterbitkan di Islamic Finance News tanggal 22 Desember 2020 dengan judul “Islamic pension funds: The next big thing in Islamic finance”. Diterjemahkan atas izin penulis untuk pembaca Indonesia.

Artikel bahasa Inggris dapat diakses di link:

https://www.islamicfinancenews.com/islamic-pension-funds-the-next-big-thing-in-islamic-finance.html

Topik: Dana PensiunEkonomi 2021Ekonomi SyariahFarouk Abdullah Alwyni
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?
Opini

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari
Opini

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta
Opini

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?
Opini

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang
Opini

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
cak nun Strukturalisme
Opini

Strukturalisme yang Bertabrakan dengan Kontekstualisme

21 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Anggaran Belanja Pertahanan dan Polri 2021

Alokasi Anggaran Belanja Negara 2021, Jangan Takut dengan TNI dan Polisi

Negeri Tahu Tempe tapi Kecanduan Impor Kedelai, Rofandi: Pemerintah Harus Perhatikan Sektor Pertanian

Negeri Tahu Tempe tapi Kecanduan Impor Kedelai, Rofandi: Pemerintah Harus Perhatikan Sektor Pertanian

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

peran mahasiswa

Didik J Rachbini: Peran Mahasiswa Sekarang Bertanggungjawab Menyuarakan Kebenaran

27 Januari 2023
Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

27 Januari 2023
Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

27 Januari 2023
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

27 Januari 2023
normalisasi

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

27 Januari 2023
Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023

SOROTAN

Jabatan Kades
Sorotan Redaksi

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

:: Ananta Damarjati
27 Januari 2023

Korupsi di desa tinggi, perlu perbaikan tata kelola, bukan perpanjangan masa jabatan kades. BARISAN.CO – Dewan Perwakilan Rakyat musti cermat...

Selengkapnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

25 Januari 2023
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang