Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Jangan Salahkan Sistem Tetapi Salahkan Keserakahan

:: Opini Barisan.co
12 Agustus 2020
dalam Opini
Anatasia

Anatasia Wahyudi/Foto: Barisan.co

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh: Anatasia Wahyudi

Barisan.co – Mahfud MD dalam webinar Kemerdekaan-Refleksi 75 Tahun Indonesia Merdeka, mengatakan sistem demokrasi yang dijalankan di masa sekarang ini justru tak menghilangkan korupsi yang memang telah mendarah daging di Indonesia, Selasa (11/8/2020).

“Kita membangun demokrasi tapi faktanya korupsi makin banyak, sejarah reformasi coba, korupsi makin kurang gak dari Orde Baru. Tidak, itu makin banyak dan korupsi di era sekarang ini dibangun melalui demokrasi,” ucap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Demokrasi merupakan sistem kekuasaan yang meminimalisir terjadinya penyelewengan kekuasaan negara dengan pembagian kekuasaan. Menjamin check and balance dan juga partisipasi rakyat dalam setiap pengambilan keputusan. Sehingga seharusnya, demokrasi akan membantu pemberantasan korupsi. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Hal ini bisa kita lihat di Indonesia.

BACAJUGA

Tim PPHAM

Mahfud MD Membantah Tim PPHAM Hidupkan Kelompok Komunis

11 Januari 2023
Mahfud MD demokrasi

Mahfud MD: Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintah Hubungannya Sedang Tidak Baik

10 Januari 2023

Menurut Laporan Transparansi Internasional (TI) tentang Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dunia menunjukkan hubungan negatif antara demokrasi dan korupsi. Dari 20 negara bebas korupsi teratas 19 diantaranya adalah negara yang bisa dikategorikan sebagai negara demokrasi. Hanya Singapura, satu-satunya negara yang tidak tergolong dalam negara demokrasi.

Di Indonesia sendiri demokrasi belum kuat sehingga korupsi justru masih terus terjadi. Untuk mengurangi korupsi dalam suatu sistem demokrasi dapat dilakukan apabila terlembaga secara penuh. Jika sebelumnya kita banyak berharap dengan kehadiran KPK dapat menegakkan pemberantasan korupsi. Hari ini nampaknya akan sulit karena KPK sendiri telah dilemahkan yang menyebabkan ancama besar bagi konsolidasi demokrasi di Indonesia.

Mengutip dari KPK: “Tanpa memperbaiki integritas, maka sebaik apa pun sistem yang diterapkan akan tetap munvul kolusi. Perang melawan korupsi akan menjadi perang abadi yang menguras energi dan sulit dimenangkan. Kehadiran integritas di level individu, organisasi, dan nasional merupakan pertahanan terbaik untuk mencegah terjadinya korupsi. Integritas anatara sistem dan integritas inilah yang akan menjadi faktor fundamental pemberantasan korupsi”.

Tepat 3 tahun yang lalu, (12/8) saksi kunci kasus korupsi e-KTP meninggal dunia. Sebelumnya Johannes Marliem menyampaikan kekecewaannya pemberitaan di Indonesia atas diumumkan namanya ke publik atas kepemilikan data rekaman korupsi tersebut.

Tujuan reformasi sendiri ialah untuk memberantas KKN yang terjadi di era Orde Baru. Namun sayangnya, hari ini kita bisa melihat sendiri yang terjadi. Jika dahulu di jaman Orde Baru korupsi dilakukan dibawah meja, sekarang dilakukan secara terang-terangan dan juga bersama-sama.

Bukan demokrasi yang seharusnya disalahkan melainkan integritas dan komitmen yang minim dimiliki oleh pejabat publik. Seperti Sri Mulyani yang sering berbicara untuk menghindari konflik kepentingan. Namun, adik iparnya menjadi komisaris Independen BUMN Pelindo 1. Juga, keponakan Luhut Binsar Pandjaitan yang resmi diangkat menjadi komisaris BEI.

Bahkan menurut data Ombudsman RI tahun 2019 terdapat 397 orang yang terindikasi rangkap jabatan duduk di kursi komisaris BUMN. Fadjroel Rachman yang merupakan aktivis 98 pun kini diam tak bersuara ketika menjadi juru bicara kepresidenan. Ia sebelumya dicopot dari komisaris utama Adhi Karya menjadi komisaris Waskita Karya.

Seperti yang dikatakan Tan Malaka, idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda. Arief Budiman dalam bukunya Kebebasan, Negara, Pembangunan: Kumpulan Tulisan 1965-2005 menulis bahwa ‘Sangat logis jika banyak orang idealis tidak mau masuk partai. Mereka alergi terhadap partai. Kalau ada tokoh yang masuk partai, biasanya dicemooh sebagai oportunis yang sedang mencari rezeki pribadi. Mereka, orang-orang idealis ini, lebih suka bekerja sendirian di kampus atau di masyarakat sebagai akademikus atau cendekiawan, atau bekerja di LSM”.

Jika hari ini, aktivis yang dulu berjuang melengserkan kekuasaan Orde Baru, kini mereka bungkam dengan kekuasaan yang sudah di tangan. Jika berbicara tentang demokrasi sebenarnya korupsi sangat mungkin dientaskan. Namun jika melihat keadaan saat ini terutama disaat KPK dilemahkan, aktivis memperoleh kue kekuasaan, dan masyarakat khawatir untuk melaporkan tindakan korupsi seperti yang dialami oleh Johannes Marliem. Artinya bukan karena sistem demokrasi yang salah, melainkan karena keserakahan para koruptor tersebut.

Topik: Anatasia WahyudiMahfud MDRefleksi Kemerdekaan
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?
Opini

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari
Opini

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta
Opini

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?
Opini

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang
Opini

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
cak nun Strukturalisme
Opini

Strukturalisme yang Bertabrakan dengan Kontekstualisme

21 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Ananta Damarjati/Foto: Barisanco

Sebuah Risalah tentang Syamanisme

Buzzer

Ruang Publik dalam Genggam Kekuasaan

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

peran mahasiswa

Didik J Rachbini: Peran Mahasiswa Sekarang Bertanggungjawab Menyuarakan Kebenaran

27 Januari 2023
Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

27 Januari 2023
Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

27 Januari 2023
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

27 Januari 2023
normalisasi

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

27 Januari 2023
Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023

SOROTAN

Jabatan Kades
Sorotan Redaksi

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

:: Ananta Damarjati
27 Januari 2023

Korupsi di desa tinggi, perlu perbaikan tata kelola, bukan perpanjangan masa jabatan kades. BARISAN.CO – Dewan Perwakilan Rakyat musti cermat...

Selengkapnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

25 Januari 2023
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang