Scroll untuk baca artikel
Blog

Kali Putih – Puisi Sudarmono

Redaksi
×

Kali Putih – Puisi Sudarmono

Sebarkan artikel ini

KALI PUTIH

Sepetak surga ada di bumi kita
sayang kita tak tulus merawatnya
tengoklah air dari hulu ke hilir
sungai panjang terpandang lapang
membayangi ngeri atau menghidupi
setiap lalu lalang orang berbilang
mengairi banyak sawah ladang
urip kang sarwo tinandur
gemah ripah loh jinawi

Legenda setiap sungai ada di bumi
mitos memburu nya dan disiasati
Kali Putih, Kali Lamat sungai hidup
menampung hujan dan muntah lahar
saat Merapi gemuruh dan meletus
menyibakkan orang lari mengungsi
merawat sungai masihkah berfungsi
membangun tenang tak menghantui

Air mata kita menganak sungai
merajut perilaku buruk prasangka
berkelebat susah mencatat bukti
sungai yang normal berubah fungsi
dikeruk habis oleh keserakahan
melawan alam raya titipan Tuhan
hukum lah yang pantas tiap orang nya

Muntilan 7 Maret 2022

TEMPURAN SUKORINI

Suratan bertemunya musim
tiga aliran bersatu di tempuran
meneguhkan air dari hulu ke hilir
menjadi penjelajahan sebuah ritual

Sungai Progo, Elo, Pabelan disatukan
segitiga mantra niat berhasrat
bukit bukit hijau serta persawahan
gunung Sumbing, Sindoro, Menoreh

Gairah cerita sejarah Mataram kuno
Rakai Pikatan semayam turun temurun
meyakinkan Mudal sebagai mata air
berdaulat lah Temanggung jadi kota

Melebur menjadi daerah yang dikenal
daratan kawasan sepanjang sungai itu
subur makmur membahagiakan warga
saat nikmati tembakau terhirup kopi

Peradaban yang agung sampai kini
mungkinkah bisa berkompromi
disetiap perilaku aib orang sungsang
enggan berbincang tentang masa depan

Muntilan 8 Maret 2022

UMBUL JUMPRIT DAN KEKINIAN

Mengukur panjang jalanan kota
selalu tercatat sejarah dahulu kala
apalah artinya bila kota kota hilang
terhapus terlempar karena zaman

Pada lereng gunung Sumbing Sindoro
disebut sebagai surga tembakau srintil
mendadak orang menjadi jutawan
bagi siapa saja yang dapat anugerah

Bila pengambilan air trisuci waicak itu
prosesi di Umbul Jumprit untuk ritual
tradisi mandi kungkum berendam diri
membuang pakaian simbul segala sial

Guyub tradisi yang langka tersedia
terjaga lawan modernisasi abad dunia
Sadranan, cangklungan, kobra siswo
menjaga hati abadi lintas generasi

Hulu ke hilir bermuara di sungai Progo
beri kehidupan lahan tengah selatan
menjadi bara pertahanan P.Diponegoro
saat mengusir kolonialisme penjajah

Langit selatan barat timur dan Utara
jalinan mata air kehidupan nyata
sebuah harmonisasi hidup masyarakat
ilmu itu kalakoning kanti laku

Muntilan 10 Februari 2022

Sudarmono

Sudarmono, lahir Bantul 1963 pendidikan S1 Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta sekarang mengelola Taman Baca Masyarakat Ruang Jiwa / Rumah Sastra Selatan  penyuka puisi dan penulis karyanya terhimpun dalam berbagai Antologi diantaranya Antologi Puisi Bersama Gambang Semarang, Ibuku Surgaku, Ayahku Jagoanku, Anakku Permataku, Jakarta dan Betawi, Neng Ning Nung Nang, Tembang Puisi Bagi Jumari, dan Plengkung Yogyakarta dalam Sajak selain itu puisi puisi nya juga dimuat di Magelang Ekspres, Majalah Cakra Bangsa,  Sastra Semesta, Tabloid Alinea Baru Jakarta, Majalah Elipsis Peserta Wisata Puisi ke Negara Brunei Darussalam bersama Rumah Seni Asnur. Kumpulan puisi tunggalnya “Jika Jakarta Libur Sehari.”

Email nya  sastra.ruangjiwa@gmail.com Nomor WA 087804222348 Alamat Gataklamat No 63 RT 04 RW 01 Pucungrejo Muntilan Magelang Jawa Tengah Kode Pos 56414.