Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Kasus Salah Tangkap Tunjukkan Sistem Peradilan yang Belum Sempurna

:: Opini Barisan.co
3 April 2021
dalam Opini
Hukum

Ilustrasi: Sora Shimazaki/pexels.com

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp
Oleh: Anatasia Wahyudi

Masa muda biasanya diisi dengan mengejar mimpi, namun nahas bagi Ricky Jackson, Ronnie Bridgeman, dan Wiley Bridgeman yang harus menghabiskan waktunya di dalam penjara atas kasus perampokan dan pembunuhan yang tidak pernah mereka lakukan.

Ya, ketiganya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1975. Hukuman itu diubah atas perubahan Undang-Undang menjadi hukuman seumur hidup.

Beberapa bulan kemudian, Ronnie dan Wiley mendapatkan kesempatan untuk pembebasan bersyarat walaupun akhirnya dibatalkan. Namun berbeda dengan Ricky, ia tak pernah sekalipun mendapatkan pembebasan bersyarat dan harus menghabiskan waktu sepenuhnya di dalam penjara karena dianggap sebagai pelaku penembakan yang menewaskan seseorang.

Sejak awal, baik Ricky, Ronnie, maupun Wiley selama masa penyelidikan berlangsung mengaku tidak bersalah. Sayangnya, kesaksian seorang bocah berusia 12 tahun bernama Eddie Vernon membuat ketiganya harus menanggung kesalahan atas hal yang tidak mereka perbuat.

BACAJUGA

UU Cipta Kerja Langgar Konstitusi dan Mengancam Hak Perempuan

UU Cipta Kerja Langgar Konstitusi dan Mengancam Hak Perempuan

28 November 2021
Jokowi Sidang Tahunan MPR RI

Sidang Tahunan MPR 2021, Jokowi: Pastikan Masyarakat Memperoleh Pekerjaan Layak

16 Agustus 2021

Kejanggalan pun muncul satu persatu. Menurut teman sekelasnya, Eddie, yang saat kejadian berada di dalam bus dan tidak melihat kejadian tersebut secara langsung. Namun, polisi enggan mendengarkan. Pihak kepolisian mengabaikannya.

Polisi tetap melakukan penggeledahan pada mobil dan rumah dari Ricky, Ronnie, dan Wiley. Mereka tidak menemukan bukti.

Sebenarnya terdapat calon tersangka yang muncul kala itu serta bukti yang dapat memberatkan, namun entah apa yang ada di kepala para penegak hukum itu, mereka seolah berencana menjebloskan Ricky, Ronnie, dan Wiley ke penjara sehingga calon tersangka lainnya diabaikan begitu saja.

Polisi pun dengan berbagai cara memaksa Ricky, Ronnie, dan Wiley mengakui kejahatan yang tidak mereka lakukan tersebut termasuk dengan cara memukuli mereka.

Ketiganya selama di penjara berupaya membuktikan diri mereka tidak bersalah. Sekecil apapun usaha, jika dilakukan terus-menerus mereka yakin akan membuahkan hasil.

Pada tahun 2011, kisah Ricky diangkat oleh majalah Cleveland dan banyak orang yang menaruh perhatian termasuk saksi yang membuat mereka bertiga harus menjalani hukuman yang tidak adil.

Eddie pun akhirnya buka suara setelah pendetanya Arthur Singleton membujuknya.

Wiley telah dibebaskan bersyarat terlebih dahulu setelah menghabiskan waktu di penjara selama 27 tahun pada tahun 2002. Menyusul, Ronnie pada tahun 2003 dibebaskan pada tahun 2003. Namun Wiley kembali dipenjara karena pelanggaran bebas bersyarat.

Berbeda dari kedua temannya, kesehatan mental Ricky terganggu dan baru bisa benar-benar menghirup udara bebas setelah 39 tahun, 3 bulan, dan sembilan hari dipenjara.

Kompensasi gabungan sejumlah US$18 juta diberikan kepada ketiganya. Namun, uang itu tidak ada artinya karena Ricky, Ronie dan Wiley mengajukan gugatan kepada pihak-pihak yang membuat mereka harus dipenjara, yaitu para detektif yang menangani kasusnya saat itu termasuk polisi yang terlibat.

Pada Oktober 2019, Ricky menjadi tamu istimewa di Radford University, ia berkata: “Bagaimana keluarga dari orang yang meninggal dan kehilangan nyawanya? Mereka tidak pernah mendapatkan keadilan. Tak seorang pun secara resmi mendatangi dan meminta maaf. Mereka berbalik dan pergi.”

Contoh Kasus Salah Tangkap di Indonesia

Di tanah air pun, beberapa kali pihak kepolisian dilaporkan salah tangkap. Pada Oktober 2020, seorang dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) diduga menjadi korban salah tangkap saat unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law. Dosen itu pun mengaku mendapat penganiayaan hingga babak belur.

Kemudian, pada Juli 2019, empat pengamen menggugat negara karena salah tangkap. Keempatnya dituduh membunuh sesama pengamen dengan motif berebut lapak di bawah jembatan Cipulir, Jakarta Selatan. Rasa takut membuat keempat pengamen tersebut terpaksa mengaku karena disiksa, seperti: dipukul, diestrum, ditendang, dan tindakan penyiksaan lainnya.

Meski mereka dibebaskan pada akhirnya, namun selama tiga tahun di penjara mereka harus menjalani hukuman yang tidak mereka lakukan.

Namun pengadilan menolak gugatan tersebut karena dianggap permohonan pemohon telah kedaluarsa.

Selain itu, masih ada beberapa kasus salah tangkap di Indonesia. Mungkin, Indonesia bisa mencontoh kisah Ricky dan teman-temannya. Setelah menghabiskan waktu di penjara atas tuduhan kejahatan yang tidak mereka lakukan membuktikan bahwa sistem peradilan pidana tidak sempurna. Sehingga baik kepolisian maupun pengadilan perlu berhati-hati dalam memberikan hukuman agar tidak salah.

Memang tidak ada sistem yang sempurna, namun kehati-hatian dalam menelusuri faktatermasuk mengolah bukti dan saksi di lapangan harus secermat-cermatnya agar tidak menimbulkan korban tuduhan kejahatan sementara pelaku sebenarnya bebas berkeliaran. []


Anatasia Wahyudi, Staf Barisanco.

Topik: Ricky JacksonRonnie BridgemanUU Cipta Kerja Omnibus Law.Wiley Bridgeman
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?
Opini

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari
Opini

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta
Opini

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?
Opini

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang
Opini

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
cak nun Strukturalisme
Opini

Strukturalisme yang Bertabrakan dengan Kontekstualisme

21 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Yang Perlu Diurai dari Jalinan Terorisme & Perempuan

Yang Perlu Diurai dari Jalinan Terorisme & Perempuan

Strategi DKI Atur Stok Daging Selama Ramadan & Lebaran 2021

Strategi DKI Atur Stok Daging Selama Ramadan & Lebaran 2021

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

peran mahasiswa

Didik J Rachbini: Peran Mahasiswa Sekarang Bertanggungjawab Menyuarakan Kebenaran

27 Januari 2023
Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

27 Januari 2023
Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

27 Januari 2023
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

27 Januari 2023
normalisasi

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

27 Januari 2023
Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023

SOROTAN

Jabatan Kades
Sorotan Redaksi

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

:: Ananta Damarjati
27 Januari 2023

Korupsi di desa tinggi, perlu perbaikan tata kelola, bukan perpanjangan masa jabatan kades. BARISAN.CO – Dewan Perwakilan Rakyat musti cermat...

Selengkapnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

25 Januari 2023
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang