Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Kesehatan

Keampuhan Penggunaan Ganja Medis Bagi Anak Penderita Celebral Palsy

:: Anatasia Wahyudi
29 Juni 2022
dalam Kesehatan
Keampuhan Penggunaan Ganja Medis Bagi Anak Penderita Celebral Palsy

Ilustrasi: Cannabidiol (CBD) [Dok. everydayhealth.com]

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Minyak Cannabidiol (CBD) dapat mengurangi jumlah kejang pada beberapa pasien secara drastis karena sifat anti-epilepsinya.

BARISAN.CO – DPR siap mengkaji penggunaan ganja medis setelah melihat seorang ibu yang menyuarakan legalisasi ganja medis di area CFD Jakarta. Anaknya diketahui mengidap penyakit celebral palsy.

Selain itu, Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Ma’ruf Amin meminta MUI untuk menyiapkan fatwa penggunaan ganja untuk kebutuhan medis.

Diperkirakan jumlah penderita celebral palsy sekitar 18 juta orang dari berbagai usia di seluruh dunia. Celebral palsy (CP) adalah kecacatan motorik paling umum di masa kanak-kanak. Studi berbasis populasi dari seluruh dunia mengungkapkan, perkiraan prevalensi CP mulai dari 1 hingga hampir 4 per 1.000 kelahiran atau per 1.000 anak.

Prevalensi ini lebih tinggi terjadi pada anak yang lahir prematur. Biaya medis untuk anak-anak dengan cerebral palsy 10 kali lebih tinggi daripada yang tidak antara US$16.721 vs US$1.674. CDC juga memperkirakan, biaya untuk merawat individu dengan CP hampir US$1 juta untuk seumur hidup.

BACAJUGA

Alasan MK Tolak Ganja Medis, Meski Banyak Negara Melegalkannya

Alasan MK Tolak Ganja Medis, Meski Banyak Negara Melegalkannya

20 Juli 2022
Ganja dalam Pro dan Kontra

DPR Siap Kaji Penggunaan Ganja Medis

27 Juni 2022

Celebral palsy adalah cedera yang memengaruhi banyak anak dan sementara beberapa tanda gangguan neurologis dapat dideteksi segera setelah lahir antara usia satu hingga tiga tahun.

Penyakit ini dapat memengaruhi kontrol otot, gerakan dan keseimbangan, efek dari gangguan ini mungkin luput disadari hingga anak mencapai tonggak perkembangan tertentu. Misalnya, ketidakmampuan berjalan di usia 18 bulan atau mengucapkan kalimat sederhana di usia 24 bulan.

Sebab memengaruhi tonus otot dan keterampilan motorik, anak mungkin menunjukkan masalah pendengaran, bicara dan penglihatan, masalah kontrol kandung kemih, atau otot wajah dan mulut yang menyebabkan air liur berlebihan atau kesulitan makan dan menelan.

Lalu, bisakah ganja membantu anak dengan celebral palsy? Mengutip My Celebral Palsy Child, cannabidiol (CBD) membantu memerangi kejang antara 35-50 persen anak-anak penderita celebral palsy. Studi terbaru menunjukkan, minyak CBD dapat mengurangi jumlah kejang pada beberapa pasien secara drastis karena sifat anti-epilepsinya dan beberapa laporan anekdotal dari keluarga pasien berhasil dengan menggunakan pengobatan tersebut.

CBD ditemukan memiliki jumlah fitokimia yang lebih tinggi pada beberapa jenis ganja. Dikenal sebagai pelemas otot, penambah suasana hati, penguat asam gamma-aminobutyric (GABA), dan diperkirakan dapat meningkatkan kadar bahan kimia penghambat ekspresi impuls saraf berlebih di otak dan tubuh. Oleh karenanya, CBD mungkin berguna bag individu dengan palsi selebral spastik yang mungkin memiliki masalah dengan otot kaku dan gerakan kejang.

Minyak CBD juga bisa membantu individu dengan palsi selebral yang mungkin menderita nyeri otot dan persendian kronis karena tidak dapat sepenuhnya memperpanjang anggota tubuhnya. Minyak ini juga telah terbukti memiliki sifat penghilang rasa sakit dengan meningkatkan kadar serotonin yang merupakan bahan kimia untuk meredam peradangan dan rasa nyeri.

Bisa juga mengatasi masalah insomnia atau gangguan tidur, suasana hati atau depresi, kesulitan berbicara, dan bahkan sembelit.

Di negara Muslim seperti Turki pun mengizinkan obat mengandung CBD untuk digunakan dengan resep dokter. Namun, Turki tetap melarang keras merokok ganja utuh. Di tahun 2016, pemerintah Turki melegalkan produksi ganja di 19 provinsi Turki yang diterbitkan melalui peraturan tentang budidaya dan pengendalian ganja.

Sesuai aturan, petani diperbolehkan menanam dan memproduksi gaja setelah mendapat izin dan berlaku selama 3 tahun. Produksi di bawah pengawasan Kementerian Pangan, Pertanian, dan Peternakan Turki yang hanya digunakan untuk tujuan medis dan ilmiah.

Bagi petani yang ingin menanamnya harus membuktikan tidak pernah terlibat dalam produksi obat-obatan terlarang.

Ganja mungkin memang menjanjikan, tetapi tidak selalu direkomendasikan, kecuali pilihan pengobatan lain tidak efektif atau memadai terutama jika menyangkut anak-anak. [rif]

Editor: Thomi Rifa'i
Topik: CannabidiolCelebral PalsyGanja MedisPenggunaan ganja medis bagi anak penderita celebral palsy
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Makanan Berbahaya Dikonsumsi Setelah Olahraga
Kesehatan

Waspada! 5 Makanan Berbahaya Dikonsumsi Setelah Olahraga

12 Agustus 2022
Akupuntur Dapat Mencegah Diabetes Tipe 2
Kesehatan

Akupuntur Dapat Mencegah Diabetes Tipe 2

12 Agustus 2022
manfaat tomat
Kesehatan

15 Manfaat Tomat:  Zat Anti Oksidan dan Memerangi Sel Kanker

6 Agustus 2022
Seorang Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan PPLN dan Tidak Gay
Kesehatan

Seorang Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan PPLN dan Tidak Gay

3 Agustus 2022
hubungan antara gizi dan kesehatan tulang
Kesehatan

Hubungan Antara Gizi dan Kesehatan Tulang, Inilah 3 Makanan Berkalsium Tinggi

3 Agustus 2022
nutrisi beras merah
Kesehatan

Nutrisi Nasi Merah vs Nasi Putih. Mana Yang lebih Sehat?

2 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Berbeda dengan Muhammadiyah, Kemenag Tetapkan Idul Adha 1443 H pada Ahad 10 Juli 2022

Berbeda dengan Muhammadiyah, Kemenag Tetapkan Idul Adha 1443 H pada Ahad 10 Juli 2022

Fakta-fakta Perihal Tewasnya 18 WNI di Tahanan Imigrasi Malaysia

TRANSLATE

TERBARU

koalisi gerindra pkb

Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Gus Imin Orator Luar Bisa

13 Agustus 2022
Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Dibunuh

13 Agustus 2022
Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

Indonesia Merupakan Ekosistem yang Kondusif bagi Pertumbuhan E-commerce

13 Agustus 2022
Ekonomi Berbasis Kerakyatan

Menko PMK: Pentingnya Memiliki Sistem Ekonomi Berbasis Kerakyatan

13 Agustus 2022
Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

Rapimnas Partai Gerindra: Prabowo Subianto Resmi Maju Calon Presiden 2024

13 Agustus 2022
pelajar Indonesia di luar negeri

Jenderal Andika Berharap Pelajar Indonesia di Luar Negeri Berperan Penting dalam Pembangunan

13 Agustus 2022
Anugerahkan Tanda Kehormatan

Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 127, Sastrawan Ajib Rosidi Salah Satunya

12 Agustus 2022

SOROTAN

Filosofi Pohon
Opini

Filosofi Pohon

:: Redaksi
11 Agustus 2022

Penulis: Andi Rukman Nurdin Karumpa * BELAJAR dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari...

Selengkapnya
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang