Scroll untuk baca artikel
Terkini

Kekejian Israel Sudah Kelampau Random

Redaksi
×

Kekejian Israel Sudah Kelampau Random

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COKantor berita Lebanon, NNA, melaporkan tewasnya seorang pria Lebanon setelah ditembak pasukan Israel. Pria tersebut melakukan protes dan mencoba melintasi pagar keamanan di perbatasan Israel untuk meberikan dukungan terhadap Palestina.

NNA menyebut pada hari Jumat (14/5/2021) satu warga Lebanon terluka dalam insiden tersebut setelah para pengunjuk rasa berkumpul di sepanjang perbatasan sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap Palestina di saat Israel tanpa henti memborbardir Jalur Gaza yang telah dikepung.

Sebelumnya, militer Israel menyampaikan sejumlah warga Lebanon telah merusak pagar perbatasan dan membakar sebuah lapangan. Tank Israel melepaskan tembakan peringatan yang membuat para pengunjuk rasa mundur.

Para pengunjuk rasa Lebanon telah berkumpul di dekat pagar dengan mengibarkan bendera nasional Palestina serta bendera gerakan Hizbullah. Negara Lebanon sendiri didukung oleh Iran dan merupakan lawan setia Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Lebanon, Michael Aon mengatakan bahwa ia mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Menurut seorang saksi mata, Di hadapan United Nations Interim Forced in Lebanon (UNIFIL), para pengunjuk rasa dibubarkan oleh tentara Lebanon.

UNIFIL ialah Pasukan Sementara PBB di Lebanon yang didirikan tanggal 19 Maret 1978 yang bertugas untuk memastikan Israel bergerak mundur dari Lebanon, mengembalikan kedamainan serta keamanan, dan membantu pemerintah Lebanon untuk mengembalikan efektivitas otoritasnya di wilayah tersebut.

Juru bicara UNIFIL Andera Taneti menyebut bahwa pihaknya melakukan penyelidikan atas insiden yang terjadi kepada warga Lebanon. UNIFIL juga meningkatkan kehadiran mereka di perbatasan bersama dengan tantara Lebanon.

“Kami mendapati laporan seorang warga sipil Lebanon tewas di sepanjang Garis Biru dekat Kafer Kila hari ini selama konfrontasi dengan IDF (Israel Defence Forces). Tragis, kehilangan nyawa, dan kami mendorong semuanya untuk tetap tenang dan menghindari situasi yang semakin buruk dan lebih banyak nyawa berisiko,” bunyi pernyataan UNIFIL. []