Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Kencan dengan Rekan Kerja, Kenapa Tidak?

Redaksi
×

Kencan dengan Rekan Kerja, Kenapa Tidak?

Sebarkan artikel ini

Kita tidak pernah tahu kapan dewa asmara menargetkan panahnya dan membuat kita jatuh cinta pada rekan kerja.

BARISAN.CO – Menghabiskan sebagian besar waktu di tempat kerja berpeluang menciptakan sudut manis bagi seseorang di tempat kerja menjadi sangat tinggi. Kita tidak pernah tahu kapan dewa asmara menargetkan panahnya dan membuat kita jatuh cinta pada rekan kerja.

Ini sesuai seperti survei Jakpat terbaru, yang mengungkapkan, sebanyak 57,3 persen orang pernah suka dengan rekan kerjanya, sementara 44,1 persen di antaranya mengungkapkan perasaan suka tersebut.

Kencan dengan rekan kerja sudah menjadi hal yang lumrah. Menurut survei tahun 2011 oleh situs pencari kerja CareerBuilder.com, 38 persen pekerja mengatakan, mereka pernah berkencan dengan rekan kerja di beberapa titik dalam hidupnya. Situs karier lainnya, Vault.com menemukan, 59 persen responden pernah berkencan dengan rekan kerja setidaknya satu kali selama karier mereka.

Seringnya interaksi dan intensitas pertemuan memang menjadi awal benih rasa suka terhadap lawan jenis. Ditambah, interaksi informal selama istirahat minum kopi dan/atau makan siang memfasilitasi pemahaman antara dua orang yang kemudian dapat menikmati kebersamaan satu sama lain.

Alasan lain mengapa orang berkencan dengan rekan kerjanya adalah kesamaan latar belakang profesional yang mereka miliki. Jika mereka bekerja di tim, departemen, atau perusahaan yang sama, kemungkinan besar mereka akan memahami tantangan pekerjaan, budaya organisasi, dan sifat keadaan yang muncul di tempat kerja.

Ini akan membantu mereka berhubungan lebih baik satu sama lain dan menjadi bagian dari suka dan duka yang dialami orang lain secara profesional dan pribadi. Lagi pula, dengan berkencan dengan rekan kantor akan menghemat waktu dan tenaga dibandingkan berkencan dengan orang di luar.

Saat kita memutuskan untuk berkencan dengan rekan kerja, hal yang perlu diingat ialah pertahankan profesionalisme. Putus cinta memang menyakitkan, bahkan bisa jadi bahan gosip rekan kerja lainnya. Selain itu, bisa juga memunculkan rasa canggung yang tidak diinginkan ketika salah satu pasangan tetap kekeuh untuk melanjutkan hubungan tersebut.

Kejadian itu disebut dengan dangerous liaison syndrome atau sindrom hubungan berbahaya. Sindrom tersebut cenderung mengganggu tempat kerja, muncul ketidakpercayaan, dan merusak reputasi.

So, kamu tim yang pernah suka dan kencan dengan rekan kerja atau bukan?