Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Sering Ribut karena Hal Sepele? Bisa Jadi Anda Berpikir Irasional

Redaksi
×

Sering Ribut karena Hal Sepele? Bisa Jadi Anda Berpikir Irasional

Sebarkan artikel ini

Orang irasional sering meributkan hal sepele. Itu bisa diakibatkan oleh berbagai faktor termasuk pengalaman buruk di masa lalu.

BARISAN.CO – Beberapa pasangan sering bertengkar tentang hal sepele. Banyak pertengkaran kecil dalam hubungan justru bisa menjadi awal mula masalah yang lebih besar. Khususnya, jika itu adalah hal yang diperdebatkan berulang-ulang tanpa resolusi yang jelas.

Ini bisa saja terjadi bukan hanya karena perbedaan gaya hidup atau kepribadian, namun juga karena perilaku irasional. Contohnya, setelah berjam-jam mengirim pesan melalui Whatsapp ke pasangan, namun hanya dibaca, tanpa balasan. Orang irasional mungkin mulai berpikir, pasangannya itu mulai mengabaikannya atau sedang bersama perempuan lain.

Meski sudah diberi penjelasan, mereka akan menolak mendengarkan. Contoh perilaku irasional lainnya ialah saat pasangan memberi tahu bahwa yang dilakukan istrinya itu salah dengan penjabaran panjang-lebar agar mudah dicerna. Alh-alih mendengarkan atau berintropeksi, si istri justru menganggap suaminya selalu menyalahkan atas segala sesuatu dan tidak mendukungnya sama sekali. Jika sudah begini, masalah yang menjadi lebih serius ketimbang dapat terselesaikan segera.

Memang pertengkaran bisa menjadi bumbu pemanis dalam hubungan. Tetapi, jika itu dilakukan terus-menerus dan untuk hal kecil akan membuat pasangan merasa kelelahan. Tidak ada satu pun hari tanpa kedamaian. Dari Senin hingga ketemu Senin lagi, selalu saja cekcok.

Gagasan rasionalitas tampaknya menghalangi keterlibatan emosi yang merupakan paradigma motif tidak reflektif dan subyektif.

Mengutip Seek The Wisdom, ada beberapa penyebab perilaku irasional dalam hubungan, antara lain;

1. Stres

Stres dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Seseorang yang stres berulang kali berperilaku dengan tidak logis. Terlalu banyak pikiran negatif tentang situasi, takut pengalaman buruk, dan sering kali membuat orang lain bahkan merasa stres juga.

Hubungan dengan orang yang stres sering kali terjebak dengan siklus negatif. Seseornag yang tidak mempertanyakan tindakan dan pikirannya sendiri cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan apa pun dalam hidupnya. Jika seseorang tidak rasional, maka dia tidak pernah intropeksi.

Ketika perilaku seperti itu menjadi bagian hubungan, itu akan menjadi pusat masalah, dan celakanya bisa menghancurkan hubungan.

2. Gangguan Mental

Gangguan kepribadian nasis (NPD), gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan lainnya memainkan peran utama dalam perilaku irasional dalam hubungan. Seseorang dengan NPD hanya mementingkan diri sendiri dan tidak peduli jika melakukan kesalahan terhadap orang lain. Perilakunya menjadi irasional.

OCD pun demikian, memiliki pemikiran dan ketakutan irasional yang berulang. Dia mungkin memiliki kebiasaan berpikir negatif dan memercik masalah dalam hubungan.