Di masjid, biasanya kenthongan merupakan pelengkap bedhug yang biasanya dipukul sebelum bedhug dibunykan. Sedangkan di mushola-mushola, kentongan lbih banyak terlihat sendirian tanpa adanya bedhug.
Ada kisah menarik dari masa dahulu tentang kentongan dan bedhug, pada sebagian masyarakat Islam alat pemanggil jama’ah sholat ini sering dijadikan media sebagi lomba pemukul bedhug. Kentonganpun menjadi alat pelengkap media lomba yang menghasilkan suara lebih bagus.
Entah sekarang masih ada atau tidak, karena kini masyarakat terlebih generasi mudanya lebih gandrung dengan teknologi.
2. Fungsi Kentongan
Secara historis kentongan yang memiliki peran yang sangat berguna sebagai alat komunikasi sebelum ditemukannya atau merebaknya alat komunikasi modern seperti telephone, android maupun gadget saat ini.
Kentongan atau yang dalam bahasa lainnya disebut jidor adalah alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu jati yang dipahat.
Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh,morse, penanda adzan, maupun tanda bahaya. Di masjid atau musala, fungsi kentongan sebagai media untuk memberitahu waktu salat.
Fungsi kentongan tidak hanya sebagai alat komunikasi pesan kepada warga. Akan tetapi juga digunakan untuk acara atau kegiatan kebudayaan seperti pertunjukan ketoprak.
Bahkan juga digunakan untuk pengiring musik. Seperti perpaduan antara kentongan dengan lesung atau alat penumbuk padi.
3. Makna Bunyi kentongan
Saat ini kentongan masih bisa kita temui di pedesaan. Kalau di perkotaan, terkadang kentongan diubah yang awalnya dari kayu menjadi berbahan besi. Kentongan besi ini fungsinya juga sama yakni alat komunikasi warga.
Namun suara yang dihasilkan dari kentongan bahan besi, suaranya terasa melengking dan keras. Berbeda dengan nada-nada yang dihasilkan dari bunyi kentongan yang mana lubang mempengaruhi nada.
Kentongan yang berfungsi sebagai informasi tentu agar warga tahu, ditandai dengan suara ketukan. Berikut ini akan dijelaskan makna bunyi pada kentongan.
Ketukan 1: 1 – 1 – 1 artinya: Kabar lelayu atau warga meninggal
Ketukan 2: 2 – 2 – 2 artinya: Ada pencurian
Bunyi ketukan 3: 3 – 3 – 3 artinya: Tanda terjadinya kebakaran
Bunyi Ketukan 4: 4 – 4 – 4 artinya: Terjadi banjir
Ketukan 5: 5 – 5 – 5 artinya: Bencana alam
Namun perlu diketahui bahwasanya ketukan bunyi kentongan setiap daerah terkadang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Bahkan ketukan bunyi kentongan juga berfungsi sebagai tanda waktu, misalnya ketukan 1x tanda jam 01.00 Wib.
Ada juga ketukan bunyi satu keli dengan jeda, seperti 1 – 2 – 1 – 2 yang memiliki makna keadaan kampung aman dan terkendali. Tertarik dengan kentongan, yuk cari kentongan atau membuatnya sendiri. [Luk]