Scroll untuk baca artikel
Khazanah

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

Redaksi
×

Kesusastraan Jawa, Tinjauan Umum dan Jenisnya

Sebarkan artikel ini

Kesusastraan jawa adalah kumpulan karya sastra jawa. Sedangkan karya sastra jawa memiliki makna nilai keindahan dan nilai manfaat serta moralitas Jawa

BARISAN.CO – Kesusastraan jawa adalah kumpulan yang berkenaan dengan sastra jawa. Acapkali kita memaknai sastra dengan beberapa istilah seperti sastra itu sendiri, susastra dan kesastraan. Namun kata sastra yang merujuk pengertian tersebut memiliki makna berbeda.

Kesusastraan memiliki makna yang berbeda dengan kesastraan dan sastra. Sastra berasal dari bahasa Sansekerta dari akar kata cas artinya mengajar dan tra artinya alat. Jadi castra artinya alat untuk mengajar.

Kesastraan berasal dari kata sastra atau castra, sedangkan kesusastraan berasal dari kata susastra. Penambahakan su pada kara susastra artinya indah, sehingga susastra memiliki arti sastra yang indah.

Dengan demikian kesstraan dipakai untuk menyatakan pengertian kadar sastra. Sedangkan kesusastraan diartikan kumpulan yang berkaitan dengan sastra. Sastra adalah cabang kesenian yang menggunakan bahasa, susastra adalah sastra yang indah dan kesastraan nilai dari sastra itu sendiri. Sedangkan kesusastraan adalah kumpulan karya sastra.

Jadi kesusastraan jawa adalah kumpulan karya sastra jawa. Sedangkan karya sastra jawa memiliki makna nilai keindahan dan nilai manfaat serta moralitas Jawa.

Sastra Jawa

Karya sastra Jawa dapat dikatakan memiliki nilai keindahan dan manfaat karena setiap karya sastra Jawa yang terungkap dalam bentuk puisi, prosa maupun drama merupakan suatu karya sastra yang dapat dinikmati baik bagi pembaca, pendengar maupun penontonnya.

Salah satu fungsi sastra Jawa adalah mengungkapkan adanya nilai keindahan, nilai manfaat dan nilai moralitas. Demikian juga suatu karya sasta Jawa mengandung nilai moral, hal ini dapat dilihat dari berbagai karya sastra Jawa baik berupa puisi, prosa maupun drama tentu akan memiliki tema yang menjadi target atau misi yang terkandung dalam setiap karya sastra tersebut.

Dasar sastra Jawa adalah bahasa Jawa, Bahasa Jawa yang digunakan dalam kesusastraan Jawa memang berbeda dengan keilmuan maupun dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.

Mengemukakan bahwa bahasa sastra Jawa mempunyai fungsi ekspresif, menunjuk pada nada dan sikap pembicara atau penulisnya. Bahasa sastra Jawa berusaha mempengaruhi, membujuk dan pada akhirnya berusaha mengubah sikap pembaca.

Hal ini yang penting dalam bahasa sastra Jawa adalah tanda, simbolisme dari kata-kata dalam sastra Jawa tersebut.

Bahasa sastra Jawa sarana-sarana bahasa dimanfaatkan secara lebih sistematik dan dengan sengaja. Berbicara mengenai sastra Jawa maka tidak lepas dari fungsi dan sifatnya, yaitu untuk menghibur dan sekaligus memberi pengajaran sesuatu terhadap manusia.

Jenis Sastra Jawa

Karya Sastra Jawa Kuno bentuk prosa

  • Candakarana
  • Sang Hyang Kamahayanikan
  • Bhismaparwa
  • Asramawasanaparwa
  • Mosalaparwa
  • Prasthanikaparwa
  • Swargarohanaparwa
  • Kunjarakarna
  • Brahmandapurana
  • Agastyaparwa
  • Uttarakanda
  • Adiparwa
  • Sabhaparwa
  • Wirataparwa, 996
  • Udyogaparwa

Karya Sastra Jawa Kuno bentuk puisi (kakawin)

  • Tertua Jawa, 856
  • Ramayana ~ 870
  • Arjunawiwaha, mpu Kanwa, ~ 1030
  • Kresnayana
  • Hariwangsa
  • Gatotkacasraya
  • Wrettasañcaya
  • Wrettayana
  • Brahmandapurana
  • Kunjarakarna, mpu “Dusun”
  • Nagarakretagama, mpu Prapanca, 1365
  • Sumanasantaka
  • Smaradahana
  • Bhomakawya
  • Bharatayuddha, mpu Sedah dan mpu Panuluh, 1157
  • Nirarthaprakreta
  • Dharmasunya
  • Harisraya
  • Banawa Sekar Tanakung
  • Arjunawijaya, mpu Tantular
  • Sutasoma, mpu Tantular
  • Siwaratrikalpa, Kakawin Lubdhaka
  • Parthayajna
  • Nitisastra