Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Kinerja Tanaman Perkebunan Terbantu Kelapa Sawit

Redaksi
×

Kinerja Tanaman Perkebunan Terbantu Kelapa Sawit

Sebarkan artikel ini

“Produksi Tanaman Perkebunan pada tahun 2021 harga berlaku mencapai Rp668,38 Triliun. Merupakan 29,66% dari total produksi sektor pertanian atau 3,94% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan tahun 2021 sebesar 3,52%, naik dari sebesar 1,34% pada tahun 2020”Awalil Rizky dalam kuliah pengantar ekonomi Indonesia oleh Pusat Belajar Rakyat, Jumat lalu (18/02/2022)

BARISAN.CO – Komoditas yang menonjol dalam produksi Tanaman Perkebunan selama tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 adalah kelapa sawit, karet, kelapa, dan tebu. Keempat komoditas ini memiliki jumlah produksi lebih besar dibandingkan dengan 15 komoditas yang lain yang nilainya disajikan dalam publikasi Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

“Rata-rata pertumbuhan nilai produksi Tanaman Perkebunan atas dasar harga konstan selama tahun 2011-2019 mencapai 4,70%. lebih tinggi dari laju sektor pertanian dan pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, laju pertumbuhannya cukup berfluktuasi,” lanjut Awalil.

Kelapa sawit tercatat diproduksi sebanyak 37,97 juta ton pada tahun 2017, menjadi 49,71 juta ton pada tahun 2021. Ketika pandemi melanda negeri pada tahun 2020 dan 2021, produksinya masih meningkat, meski dengan laju kenaikan yang lebih landai.

Oleh karenanya, Awalil menilai wajar jika banyak pihak yang mempertanyakan kelangkaan minyak goreng di pasaran belakangan ini. Produksi minyak goreng didominasi dari yang berbahan kelapa sawit. Disebutkan faktor melesatnya harga komoditas ini pada pasar global sebagai penyebab kelangkaan serta kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri. Nilai ekspor minyak sawit tercatat meningkat pesat pada tahun 2020 dan 2021.   

Komoditas lain yang dijelaskan perkembangannya adalah teh dan tembakau. Teh sebenarnya cukup banyak dikonsumsi di dalam negeri serta bisa diekspor. Namun, produksinya dari tahun 1990-2014 cenderung stagnan. Setelahnya cenderung menurun, hingga hanya sebesar 129,5 ribu ton pada tahun 2021. Lebih sedikit dari produksi tahun 1993 sebesar 165 ribu ton, dan tahun 2014 sebesar 154,4 ribu ton.  

Produksi tembakau tampak cenderung meningkat sejak tahun 2017 dan mencapai 261 ribu ton pada tahun 2021. Meskipun demikian, produksinya sejak tahun 1990 cenderung fluktuatif. Tembakau merupakan komoditas yang “cukup penting” terkait besarnya nilai cukai hasil tembakau dalam penerimaan negara. Di sisi lain, pengeluaran konsumsi rokok merupakan faktor sangat penting dalam penentuan garis kemiskinan karena besarnya porsi dalam total pengeluaran.

Produksi kopi tercatat cenderung meningkat hingga mencapai 753,9 ribu ton pada tahun 2021. Produksinya pada tahun 2014 masih sebesar 643,9 ribu ton. Sedangkan komoditas Kakao atau biji coklat mencapai 728 ribu ton pada tahun 2021. Produksi kakao cenderung fluktuatif.

Terkait kesejahteraan petani sektor perkebunan, Awalil menjelaskan kategori yang dipakai BPS tentang perkebunan rakyat dan perusahaan perkebunan. Sebagian besar produksi kelapa sawit dimiliki atau dikuasi oleh korporasi. Sedangkan komoditas perkebunan lain terbagi antara keduanya.

BPS menghitung dan memublikasi Nilai tukar Petani (NTP) sebagai salah satu indikator dari kesejahteraan petani. NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) atas indeks harga yang dibayar petani (Ib). Menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun biaya produksi.

NTP Perkebunan rakyat (NTPR) selama tahun 2021 menunjukkan tren peningkatan. Nilainya pada Desember 2021 sebesar 108,34 secara tahunan nilainya sebesar 120,97. Dibandingkan dengan subsektor lain di Pertanian, NTPR memiliki nilai yang hampir selalu lebih tinggi.

Awalil menilai sektor Tanaman Perkebunan secara umum memang memiliki kinerja yang cukup baik selama beberapa tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhannya melampaui sektor pertanian secara keseluruhan. Namun tampak belum optimal dilihat dari potensinya. Salah satu indikasinya berupa dominasi kelapa sawit dan tembakau.