Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Kontemplasi

Kunci Rumah Tangga Bahagia, Kajian Al-Hikam

:: Lukni Maulana
23 Juni 2022
dalam Kontemplasi
kunci rumah tangga bahagia

Ilustrasi: Unsplash/Mike Scheid

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Kajian kitab Al-Hikam karya ibnu Athaillah As-Sakandari membahas tentang kunci rumah tangga bahagia, berikut ini ulasannya

BARISAN.CO – Kitab Al-Hikam merupakan magnum opus atau maha karya  Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Ibnu Atha’illah mengajarkan seseorang untuk senantiasa menggapai kehidupan sejati yang di ridhoi Allah Swt. Sehingga di kalangan pencari jalan spiritual kajian Kitab Al-Hikam sangat digemari, terlebih di kalangan santri Pondok Pesantren.

Selayaknya perlu kajian kitab Al-Hikam untuk memberikan energi yang positif sehingga menemukan kunci rumah tangga bahagia. Oleh karena benar-benar menjalani kehidupan ini dengan petunjuk-Nya.

Apalagi saat ini jika kehilangan visi ke-Illahi-an akan memunculkan berbagai timbulnya gejala psikologi yang kemudian berdampak pada kesehatan fisik. Sehingga hidup tidak menemukan bahagia, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi duniawi. Maka keseimbangan perlu dicari.

Sehingga kajian kitab Al-Hikam ini sangat penting untuk menemukan kunci rumah tangga bahagia atau hidup yang lebih hakiki. Ketika manusia sudah terperdaya hidup materalistis dalam memenuhi kebutuhan pokok, hingga melupakan nilai-nilai illahiyah. Mulai muncul akibat dampak negatifnya seperti saat ini banyak dijumpai orang stress, gelisah, dan kehilangan makna hidup.

BACAJUGA

sholawat as sa'adah

Sholawat As Sa’adah, Bacaan Zikir Kebahagiaan

11 Mei 2022
orang yang ditutup hatinya oleh allah

Orang yang Ditutup Hatinya oleh Allah

23 Maret 2022

Ketika seseorang sudah mulai kehilangan makna hidupnya, ia pastinya juga kehilangan kebahagiaan yang sesungguhnya. Mereka inilah orang-orang yang tidak memiliki pegangan hidup. Dari mana, akan kemana, hendak kemana, dan untuk apa hidup ini.

Kajian kitab Al-Hikam salah satunya memberikan ramuan kehidupan yang sehat yakni kehidupan yang penuh makna. Melalui hidup yang bermakna, seseorang akan menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat yang tidak hanya untuk dirinya sendiri.

Sebagaimana menurut Kitab Al-Hikam selayaknya kita mulai membuka mata hati:

اجْتِهادُكَ فيما ضُمِنَ لَكَ وَتَقصيرُكَ فيما طُلِبَ مِنْكَ دَليلٌ عَلى انْطِماسِ البَصيرَةِ مِنْكَ

Kesungguhamnu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu (oleh Allah) dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dibebankan kepadamu, itu merupakan tanda butanya bashirah (mata batin).

Makna hidup atau the meaning of life ini sangat penting dan berarti bagi kita. Maka kita selayaknya untuk membuka mata hati, membuka jalan spiritual yang telah tertutupi oleh nafsu dunia. Makna hidup merupakan nilai-nilai penting bagi kehidupan pribadi seseorang. .

Jika kiranya makna hidup berhasil ditemukan, maka seseorang akan meraksan bertapa berarti dan berharga hidup ini. Sebab makna hidup ini terkait erat dengan tujuan hidup.

Hakikat kebagiaan menurut pandangan Islam ialah seseorang yang senantiasa taat menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan-Nya. Yakni menunaikan hak-hak Allah dan memenuhi hak-hak makhluk lainnya.

Namun demikian bahagia itu bukanlah barang yang dapat dihitung, atau benda yang dapat diketahui pasti. Baik secara kasat mata maupun logika matematika.

Oleh karena hidup manusia bukan hanya soal materi, tapi juga spiritual. Sebagaimana tubuh manusia tidak hanya bentuk fisik. Sebagaimana Kitab Al-Hikam menjelaskan pentingnya cahaya hati yakni jalan spiritual:

 كَيْفَ يُشْرِقُ قَلْبٌ؛ صُوَرُ الأَكْوانِ مُنْطَبِعَةٌ في مِرْآتهِ؟ أَمْ كَيْفَ يَرْحَلُ إلى اللهِ وَهُوَ مُكَبَّلٌ بِشَهْواتِهِ؟ أَمْ كَيْفَ يَطمَعُ أنْ يَدْخُلَ حَضْرَةَ اللهِ وَهُوَ لَمْ يَتَطَهَرْ مِنْ جَنْابِةِ غَفْلاتِهِ؟ أَمْ كَيْفَ يَرْجو أَنْ يَفْهَمَ دَقائِقَ الأَسْرارِ وَهُوَ لَمْ يَتُبْ مِنْ هَفْواتِهِ؟!

Bagaimana hati dapat bercahaya, sementara gambar-gambar duniawi tetap terlukis dalam cermin hati itu? Atau, bagaimana hati dapat berangkat menuju Allah, karena masih terbelenggu oleh syahwatnya? Bagaimana mungkin seseorang akan antusias menghadap kehadirat Allah, apabila hatinya belum suci dari “junub” kelalaiannya? Atau bagaimana mungkin seorang hamba bisa memahami kedalaman berbagai rahasia, sementara ia belum bertaubat dari kesalahannya?

Gus Baha atau KH. Bahauddin Nursalim dalam Kajian Kitab Al-Hikam melalui channel YouTube, memberikan resep hidup bahagia. Agar hirup bisa senang dan memiliki kegembiraan.

Gus Baha mengatakan usahakan sedikit apa yang bikin kamu senang. Maka akan sedikit sekali yang bikin kamu susah.

Lantas Gus Baha ditanya, bagaimana kunci rumah tangga bahagia dan tidak kelihatan susah. Lalu Gus Baha mengatakan, menyitir kitab Al-Hikam:

“Kamu harus yakin, bahwa di sisa hidup Anda itu tidak akan maksiat lagi.”

Gus Baha menambahkan, tentang ara berpikir. Kita membayangkan hidup 40 tahun lagi. Misalnya saya 40 (tahun), membayangkan hidup akan 4 tahun lagi. Anda misalnya 25 (tahun), membayangkan hidup 25 tahun lagi.”

“Sehingga mengganggap durasi 25 tahun, tidak melakukan maksiat itu tidak mungkin,” terangnya.

Gus Baha mengingatkan agar bisa menata niat.

 اجْتِهادُكَ فيما ضُمِنَ لَكَ وَتَقصيرُكَ فيما طُلِبَ مِنْكَ دَليلٌ عَلى انْطِماسِ البَصيرَةِ مِنْكَ

Kesungguhanmu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu (oleh Allah) dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dibebankan kepadamu, itu merupakan tanda butanya bashirah (mata batin).

Topik: Hidup BahagiaKebahagiaanKitab Al Hikam
Lukni Maulana

Lukni Maulana

Kegilaan adalah langkah awal dan setiap perjalanan langkah menuju mati

POS LAINNYA

kekuasaan allah
Kontemplasi

Tanda Kekuasaan Allah, Bagi Kaum yang Berfikir

4 Juli 2022
Utang Setitik Rusak Kekerabatan Selamanya
Kontemplasi

Utang Setitik Rusak Kekerabatan Selamanya

24 Juni 2022
Beratnya Beban Menjadi Ibu Rumah Tangga
Kontemplasi

Beratnya Beban Menjadi Ibu Rumah Tangga

24 Juni 2022
doa pagi hari pembuka rezeki
Kontemplasi

Doa Pagi Hari Pembuka Rezeki, Belajar dari Sayyidina Abu Darda’

15 Juni 2022
Kisah Asma binti Abu Bakar
Kontemplasi

Kisah Asma Binti Abu Bakar, Pelajaran Bersikap Kepada Orang Tua Non-Muslim

2 Juni 2022
Jangan Jadi Relawan Jika Ingin Kaya!
Kontemplasi

Jangan Jadi Relawan Jika Ingin Kaya!

29 Mei 2022
Lainnya
Selanjutnya
Pertemuan Partai Nasdem dan PKS

Pertemuan PKS dan Partai Nasdem, Relawan S1AP: Memenangkan Anies di Pilpres 2024

Pengelolaan Sampah Secara Mandiri

Anies Luncurkan Program Pengelolaan Sampah Mandiri untuk Industri

TRANSLATE

TERBARU

batubara

Permintaan Batubara Eropa Meningkat, Apakah Industri Tambang Indonesia Siap?

4 Juli 2022
5 Cara Perusahaan Mengurangi Beban Ganda Ibu Pekerja

5 Cara Perusahaan Mengurangi Beban Ganda Ibu Pekerja

4 Juli 2022
Dongeng Utang Indonesia (Bagian Enam)

Dongeng Utang Indonesia (Bagian Enam)

4 Juli 2022
Deklarasi ANIES NTB: Anies Sosok Pemimpin yang Paling Dibutuhkan Indonesia

Deklarasi ANIES NTB: Anies Sosok Pemimpin yang Paling Dibutuhkan Indonesia

4 Juli 2022
kekuasaan allah

Tanda Kekuasaan Allah, Bagi Kaum yang Berfikir

4 Juli 2022
hukum dan peraturan

Pondasi Republik: Perbedaan Hukum dan Peraturan

4 Juli 2022
khitan massal nu genuk

Khitan Massal NU Genuk Diikuti 44 Peserta, Tangisan Anak Pecah

3 Juli 2022

SOROTAN

Anies Bukan Pemimpin Biasa
Opini

Anies Bukan Pemimpin Biasa

:: Redaksi
3 Juli 2022

Penulis: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES TIAP orang memang merupakan pemimpin. Sekurangnya memimpin keluarga atau dirinya sendiri. Beberapa diantaranya diberi...

Selengkapnya
Anies Sunny Tanuwidjaja

Sunny yang Membelot, Anies yang Dirisak

2 Juli 2022
Walau Ibukota Pindah, Kami Tak Akan Tinggalkan Jakarta Dalam Keadaan Darurat Tenggelam

Walau Ibukota Pindah, Kami Tak Akan Tinggalkan Jakarta Dalam Keadaan Darurat Tenggelam

1 Juli 2022
anies holywings

Anies, Holywings dan Lidah Buzzer yang Kelu

30 Juni 2022
minyak goreng dan pertalite melalui aplikasi

Pembelian Pertalite dan Migor Melalui Aplikasi Berpotensi Timbulkan Kegaduhan

30 Juni 2022
Pasca Covid-19, Ledakan Bonus Demografi Jadi Tantangan Sekaligus Ancaman

Pasca Covid-19, Ledakan Bonus Demografi Jadi Tantangan Sekaligus Ancaman

30 Juni 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang