BARISAN.CO – Kanker kulit menjadi kanker paling umum ke-19 di seluruh dunia. Salah satu jenis kanker kulit yaitu melanoma yang dapat berkembang di bagian tubuh mana saja.
American Cancer Society memaparkan jenis kanker kulit melanoma berkembang ketika melanosit (sel yang membri warna cokelat pada kulit) mulai tumbuh di luar kendali. Sel-sel di hampir semua tubuh manusia dapat menjadi kanker dan menyebar ke area tubuh lainnya.
Meski, lebih jarang terjadi daripada jenis kanker kulit lainnya, melanoma jauh lebih berbahaya karena lebih mungkin menyebar ke bagian tubuh jika tidak diobati lebih awal.
Pada laki-laki, melanoma cenderung berkembang di dada dan punggung sedangkan untuk perempuan di bagian kaki. Sebab laki-laki lebih banyak terpapar sinar matahari, risiko mengembangkan sel kanker kulit lebih besar jenis karsional sel basal dan skuamosa.
Sebelum usia 50 tahun, perempuan lebih mungkin mengembangkan melanoma sedangkan laki-laki di atas usia 50 tahun. Selain itu, laki-laki memiliki tingkat risiko kematian yang lebih tinggi. Studi bahkan telah menyatakan perbedaan melanoma antara jenis kelamin ini membuat laki-laki lebih berisiko.
Penyebab Pria Lebih Beresiko Terkena Kanker Kulit
Mengutip St. Luke’s Medical Center, berikut ini alasan laki-laki lebih berisiko:
- Sun protection. Menurut Journal of American Academi of Dermatology, perempuan lebih mungkin menggunakan tabir surya daripada laki-laki. Sehingga, melanoma lebih berisiko pada laki-laki karena tingkat perlindungan dari sinar matahari lebih rendah.
- Perbedaan kulit. Laki-laki memiliki kulit yang lebih telah dengan sedikit lemak di bawahnya dan cenderung memiliki lebih banyak kolagen di kulitnya. Penelitian menunjukkan perbedaan ini membuat kulit laki-laki lebih rentan untuk menerima lebih banyak kerusakan dari jumlah sinar UV dari matahari. Dokter kulit di Baylor St. Luke’s Medical Center, Dr. Ida Orengo mengatakan penelitian kelcil lainnya juga menunjukkan kulit perempuan lebih mudah menyebuhkan luka daripada laki-laki.
- Estrogen. Sebuah studi menemukan hubungan potensial antara esrogen dengan meningkatnya respon imun terhadap melanoma. Orang dengan kadar estrogen yang lebih tinggi cenderung merespon lebih baik terhadap pengobatan dan memiliki peluang lebih tinggi untuk bertahan hidup. Ilmuwan menemukan hubungan ini pada perempuan dan laki-laki gemuk. Keduanya lebih cenderung memiliki tingkat estrogen yang tinggi.
- Kurangnya pengetahuan. Menurut Ida, kebanyakan kanker kulit tidak memiliki gejala yang menyebabkan orang mengabaikan hal di kulitnya karena merasa tidak sakit. “Kurangnya pengetahuan tentang cara mendatangi skrining juga bisa menjadi faktor. Kebanyakn orang pertama kali menemui dokter ketika sudah terlambat, setelah lesi menjadi ulserasi atau berdarah,” kata Ida.
Sebab, maskulinitas, laki-laki menganggap tidak perlu melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari. Sehingga meningkatkan risiko kanker kulit yang lebih tinggi. Mulai, kini, jangan lupakan tabir suryamu!