Oleh: Awalil Rizky, Ekonom
Sebagian besar masyarakat diwakili oleh rumah tangga responden survei konsumen Bank Indonesia mengaku kondisi ekonominya pada bulan Agustus 2021 memburuk dibanding enam bulan sebelumnya.
Perlu diketahui, pada bulan Februari 2021 lalu mereka telah merasakan kondisi serupa dibanding enam bulan sebelumnya lagi (Agustus 2020). Begitu pula pada bulan Agustus 2020 atas Februari 2020.
Dampak pandemi memang telah dan masih dirasakan oleh responden survei. Sebagai perbandingan, mereka sempat menilai kondisinya pada Februari 2020 membaik dibanding enam bulan sebelumnya (Agustus 2019).
Padahal, Bank Indonesia mengatakan respondennya merupakan rumah tangga golongan ekonomi menengah ke atas. Survei Konsumen dilakukan tiap bulan, sejak Oktober 1999. Jumlah responden saat ini mencapai 4.600 rumah tangga, yang berdomisili di 18 kota.
Pengolahan hasil survei dilakukan dengan metode Balance Score yaitu saldo bersih (net balance) ditambah 100. Saldo bersih merupakan selisih antara jumlah responden yang menjawab meningkat dengan yang menjawab menurun.
Hasil survei yang utama atau mewakili keseluruhan disebut sebagai Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). IKK merupakan rata-rata sederhana dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen. Angka indeks di atas 100 menunjukkan optimis, dan di bawah 100 berarti pesimis.
Bank Indonesia memublikasi hasil survei konsumen Agustus 2021 pada hari Rabu, 8 September 2021. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) hanya sebesar 77,3. Indeks terendah sejak Indonesia dilanda pandemi. IKK terendah sebelumnya dialami pada Mei 2020 yang sebesar 77,8.
IKK sebesar 77,3 pada Agustus 2021 menunjukkan sekitar 61,4% responden merasa pesimis. Hanya sekitar 38,6% yang masih optimis.
Sebelum era pandemi, IKK nyaris tak pernah memasuki wilayah pesimis. Hanya pernah terjadi dua kali, yaitu pada September 2015 (97,5) dan Oktober 2015 (99,3).
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 59,4 pada Agustus 2021 merupakan hasil jawaban dari 70,3% responden yang menjawab kondisi saat ini lebih buruk dibanding enam bulan sebelumnya. Hanya 29,7% yang menjawab kondisinya lebih baik.
IKE Agustus 2021 merupakan terendah sejak November 2020. IKE sempat lebih rendah pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2020. IKE terendah sepanjang sejarah survei dialami pada Juni 2020, yang hanya sebesar 45,8.
IKE disusun berdasar tiga aspek atau komponen pembentuk. Yaitu: aspek penghasilan saat ini, aspek ketersediaan lapangan kerja saat ini, dan aspek pembelian barang tahan lama. Responden memberi penilaian atas kondisi tiap aspek pada saat survei dibanding enam bulan sebelumnya.
Survei Konsumen Bank Indonesia Agustus 2021 menghasilkan indeks aspek penghasilan saat ini sebesar 63,4. Sekitar 68,6% responden menjawab kondisi penghasilannya saat ini lebih buruk dari enam bulan sebelumnya. Hanya 31,4% yang menjawab kondisinya membaik.
Turun cukup drastis dibanding bulan sebelumnya, yang sebesar 74,1. Merupakan indeks terendah sejak November 2020. Nilainya sempat lebih rendah pada Mei sampai dengan Oktober 2020. Indeks terendah pada komponen ini dialami pada Juni 2020, yang hanya sebesar 46,8.
IKE aspek ketersediaan lapangan kerja sebesar 40,3 pada Agustus 2021. Sekitar 80% responden menjawab ketersediaan lapangan kerja saat ini lebih buruk dari enam bulan sebelumnya. Hanya 20% yang menjawab kondisi membaik.
Turun cukup drastis dibanding sebulan sebelumnya, yang sebesar 50,1. Merupakan indeks terendah sejak November 2020. Nilainya sempat lebih rendah pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2020. Indeks terendah pada komponen ini dialami pada Juni 2020, yang hanya sebesar 24,5.