SETELAH selesai sholat dzuhur 27 Agustus 2022 ini saya tersungkur sujud, sholat telah tertunaikan, dzikir telah terlantunkan sejenak hening dalam sujudku. Kemudian bau karpet lembut yang baru dan suara ba ba ba ditengah lalu lalang orang-orang dan bau makanan makanan khas Betawi, suara itu mengingatkan ku dari sujud syukur yang aku tunaikan untuk berkah Allah yang terlimpah sehingga Pesantren Tahfidz Difabel BAZNAS BAZIS ini akhirnya bisa diresmikan.
Suara ba…ba…ba itu adalah suara para santriwati yang sedang berkomunikasi dengan orang tuanya yang hadir di peresmian tersebut dan sejenak memperoleh waktu bebas untuk bisa berkumpul dengan keluarga mereka masing-masing.
Berhari hari sebelumnya kami memang mempersiapkan acara hari ini. Sangat detail kita rencanakan dengan baik agar acara bisa mengalir dengan baik dan secara keseluruhan menjadi satu kegiatan menggugah awareness masyarakat kepada hak para sahabat tuli untuk mengenal jalan kepada Tuhannya dengan bahasa mereka.
Acaranya sendiri dikemas sederhana, dirancang untuk dihadiri 200 orang. Mesti kenyataannya yang hadir hampir berlipat dua.
Akan tetapi selain yang di Lebak Bulus ini kami ingin membagi pengalaman hari itu kepada para pemirsa di channel youtube maupun zoom. Serta memastikan momen momen yang ada dapat diabadikan dan ditularkan, di share seluas mungkin agar bisa makin banyak orang menjadi tahu tentang pesantren yang mengkhususkan mendidik adik-adik difabel rungu ini.
Pesantran yang menanam karakter akhlak, mendidik jasmani ruhani mereka dan mengajarkan Islam serta Al-Quran serta memahamkannya.
Kehadiran Pak Gubernur, Sekda, Kadinsos dan seluruh jajaran PENPROV pagi ini menjadi kegembiraan yang besar bagi kami karena mendatangkan harapan besar agar dengan wasilah bapak-bapak ini Allah menjadikan ringan para oran- orang baik untuk menengok kepada kami dan melembutkan hati mereka untuk menguatkan amal sholeh ini dengan bersama-sama meringankan tangan untuk membantu kami dalam semua hal karena kami memang membutuhkan.
Sedari semula rasa berkelimpahan rahmat Allah yang melingkupi kami dengan mengirimkan orang-orang yang baik yang mengulurkan tangan kepada kami bahkan sebagiannya bersikeras agar bantuannya diterima dan tidak ditolak.
Para relawan yang memenuhi syarat yakni Hafidz, Hafidzah, S1 seperti di datangkan oleh Allah begitu saja.
Begitupun kesediaan DR Hartini Nara MSi, meskipun suaminya adalah sahabat sesama aktivis, akan tetapi kami baru tahu bahwa beliau adalah doktor untuk pendidikan luarbiasa yang kami butuhkan untuk mendesain model pendidikan dan kurikulum nya.
Kesediaan Pesantren Daarul Ashom yang dipimpin oleh ustadz Abu Kahfi untuk menerima para hafidz-hafidzah yang kami persiapkan untuk belajar bahasa isyarat quran dan nantinya akan menjadi ustadz ustadzah.
Anak-anak itu, para santriwan santriwati dan juga orang tuanya yang luar biasa sangat supportive ingin bersegera anak-anak bisa ke pesantren kendati persiapan belum paripurna. Merekalah yang mendorong pesantren kita ini menjadi cepat terwujud.
Akan tetapi, perjalanan besar dan panjang itu baru dimulai awal sekali ditengah rasa syukur yang membuncah, sujudku membuat ke akuanku binasa, rasa kecil dan tak berdaya.
Malam ini pulang, bau tanah sehabis hujan, berkelabatan papan reklame dan aneka musik, aku menghela nafas.
Bau karpet dan suara ba… ba… ba… Ya Allah pemilik masa depan. Hamba serahkan kepada Mu…