Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Ekonopedia

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Delapan]

:: Redaksi Barisan.co
27 April 2021
dalam Ekonopedia
Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Delapan]

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Uraian pada bagian terdahulu memperlihatkan bahwa pada dasarnya ada dua kelompok transaksi yang dicatat oleh Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

Kelompok pertama adalah transaksi yang tidak mengakibatkan hak dan kewajiban lagi di waktu mendatang setelah transaksi selesai. Kelompok transaksi ini dicatat dalam Transaksi Berjalan. Penambahan atau pengurangan devisa akibat kelompok transaksi ini bisa dikatakan bersifat final. Cadangan devisa yang tersisa benar-benar merupakan milik sendiri.

Kelompok kedua merupakan transaksi yang berdampak pada hak dan kewajiban di waktu mendatang. Baik yang bersifat utang piutang ataupun bersifat investasi. Sebagai contoh hak dan kewajiban itu berupa pengembalian pokok utang, pembayaran bunga utang, pembayaran keuntungan, dan hal lain yang serupa. Kelompok transaksi ini dicatat dalam Transaksi Finansial. Selama setahun juga dapat menambah atau mengurangi devisa.

Dengan demikian, NPI yang surplus yang menyebabkan cadangan devisa bertambah sebenarnya dapat diperiksa lebih lanjut. Apakah penambahan itu dikarenakan hasil bersih dari jual beli, yang dimiliki sepenuhnya. Ataukah lebih merupakan milik pihak asing yang ada dalam perekonomian Indonesia. Tentu saja, kondisi riil merupakan gabungan dari keduanya dan bersifat dinamis.

BACAJUGA

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Dua)

15 Mei 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Tujuh)

21 April 2022

Defisit Transaksi Berjalan yang telah defisit sejak tahun 2012. Artinya cadangan devisa tiap tahun selalu berkurang karena kelompok transaksi ini. Namun adanya surplus pada Transaksi Finansial dalam banyak tahun dan dengan nilai yang sering melebihi defisit Transaksi Berjalan, maka cadangan devisa tetap bertambah.

Selama setahun pada 2020, kondisi NPI mengalami surplus sebesar US$2.597 juta. Cadangan devisa bertambah akibat transaksi dalam NPI sejumlah itu.

Akan tetapi biasanya ada transaksi yang tidak tercatat atau belum bisa dimasukkan pada jenis neraca atau transaksi yang tersedia. Dicatat sebagai pos selisih perhitungan dari NPI, yang pada tahun 2020 sebesar minus US$530 juta. Termasuk di dalamnya indikasi dari transaksi yang ilegal seperti penyelundupan. Devisa bertambah, namun belum ada catatannya atau belum dapat dipastikan kategorinya.

Bertambah atau berkurangnya cadangan devisa selama setahun tercermin pula dalam perubahan posisi cadangan devisa pada akhir tahu. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2020 tercatat sebesar US$135,9 miliar. Hingga kini, merupakan rekor tertinggi posisi pada akhir tahun. Secara bulanan, sebenarnya sempat mencapai US$137,04 miliar pada akhir Agustus lalu.

Devisa merupakan alat pembayaran internasional yang diakui oleh banyak negara di seluruh dunia, untuk menjadi alat tukar dalam bertransaksi. Pengakuan atau pemakaian selama beberapa dekade membuat beberapa mata uang menjadi dominan, yang biasa disebut sebagai mata uang kuat (hard currency). Pada umumnya terkait dengan kekuatan negara asalnya dalam dinamika ekonomi dan keuangan global, dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Cadangan devisa dapat diartikan sebagai tabungan valuta asing yang dikuasai oleh otoritas moneter suatu negara. Bagi negara seperti Indonesia, cadangan devisa merupakan alat pendukung utama kebijakan memelihara stabilitas Rupiah.

Salah satu tujuan utama dari upaya menjaga stabilitas nilai rupiah adalah untuk mengendalikan tingkat inflasi. Pengertian inflasi itu sendiri sebenarnya terdiri dari dua aspek, yaitu nilai atau harga rupiah terhadap barang dan jasa, serta terhadap mata uang asing.

Bank Indonesia mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia untuk kondisi tiap akhir bulan. Nilainya dinyatakan dalam dolar Amerika, meski sebagian devisa berdenominasi mata uang lain dan ada yang berbentuk emas moneter.

Grafik Cadangan Devisa Indonesia (2010-2020)
Chart by Visualizer

Sumber data: Bank Indonesia.

Posisi cadangan devisa akhir tahun selama ini memang cenderung meningkat, namun dengan laju yang amat fluktuatif. Posisi cadangan devisa akhir tahun sempat mengalami penurunan beberapa kali. Seperti yang dialami pada tahun 2018 yang turun 7,33% dari tahun 2019. Dari US$130,20 miliar menjadi US$120,65 miliar. Padahal, setahun sebelumnya terjadi kenaikan yang sangat signifikan, sebesar 11,89%.

Bagaimanapun, posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2020 merupakan yang tertinggi selama belasan tahun terakhir.

Publikasi Bank Indonesia juga menggolongkan bentuk atau jenis cadang devisa Indonesia terdapat empat kelompok. Yaitu: emas moneter, Special Drawing Rights (SDRs), Reserve Position in the Fund (RPF), dan Cadangan devisa lainnya. SDRs adalah mata uang yang dikeluarkan oleh International Monetary Fund (IMF). Sedangkan RPF merupakan rekening atau tagihan pada IMF.

Pada akhir tahun 2020, dilaporkan yang terbanyak berupa cadangan devisa lainnya yang mencapai US$128,40 miliar atau 94,5% dari total. Terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, surat berharga, dan tagihan lainnya. Diantara ketiga subkelompok tersebut, yang terbanyak berupa surat berharga (US$117,32 miliar) dan uang asing (US$10,39 miliar).

Sementara itu, cadangan devisa dalam bentuk emas moneter sebesar US$4,76 miliar, SDRs sebesar US$1,61 miliar, dan RPF sebesar US$1,14 miliar. []

Tulisan tentang Transaksi Berjalan lainnya:

  • Bagian 1
  • Bagian 2
  • Bagian 3
  • Bagian 4
  • Bagian 5
  • Bagian 6
  • Bagian 7
  • Bagian 8
  • Bagian 9
  • Bagian 10
  • Bagian 11


Kontributor: Awalil Rizky

Topik: EkonopediaEkonopedia Transaksi Berjalan
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Empat)

4 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Tiga)

2 Januari 2023
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Dua)

15 Mei 2022
Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Satu)

5 Mei 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Delapan)

30 April 2022
Memahami Angka Pengangguran (Bagian Satu)
Ekonopedia

Memahami Angka Pengangguran (Bagian Tujuh)

21 April 2022
Lainnya
Selanjutnya
Sejumlah Tokoh NU Gelar Diskusi Membedah Pemikiran Wahid Hasyim

Sejumlah Tokoh NU Gelar Diskusi Membedah Pemikiran Wahid Hasyim

Koalisi Masyarakat Sipil Tagih Komitmen Presiden tentang Pembangunan Rendah Karbon

Koalisi Masyarakat Sipil Tagih Komitmen Presiden tentang Pembangunan Rendah Karbon

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

analisa youtube shorts

Benarkah YouTube Short Bisa Menghasilkan Uang? Inilah Analisa Kebenarannya

3 Februari 2023
Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

3 Februari 2023
website foto gratis

7 Rekomendasi Website Foto Gratis, No Copyright untuk Konten dan Desain

3 Februari 2023
rhoma irama air putih

Rutin Minum Air Putih Hangat, Rhoma Irama Berhasil Diet

3 Februari 2023
kanti w janis

Tadaburan Novel Karya Kanti W Janis

3 Februari 2023
Penerimaan Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

Penerimaan Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

3 Februari 2023
Kabar Pilpres 2024

Pilpres 2024: Hal-hal yang Bisa Disimpulkan Sejauh ini

3 Februari 2023

SOROTAN

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut
Opini

Amerika Bicara Utilitas dan Efisiensi Air Sungai, Indonesia Masih Berkutat dengan Proyek Sodetan dan Buang Air ke Laut

:: Yayat R Cipasang
3 Februari 2023

BANJIR Jakarta tidak sekadar bencana alam tetapi juga sudah sangat politis. Banjir dan cara penanganannya menjadi alat kampanye, glorifikasi atau...

Selengkapnya
Perlindungan PRT

Rentan Alami Kekerasan, Perlindungan Terhadap PRT Perlu Perhatian Serius

2 Februari 2023
Pakar Hukum: Ditolaknya UAS, Privilege Singapura

Berkongsi Kita Pecah

1 Februari 2023
Taruhan Alphard, sampai Kapan?

Taruhan Alphard, sampai Kapan?

1 Februari 2023
Pemilu Serentak Tahun 2024

Menyongsong Pemilu Serentak Tahun 2024 yang Berkualitas dan Berintegritas

1 Februari 2023
Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

Menanti Keberanian KIB Usung Airlangga-Erick Thohir

31 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang