Scroll untuk baca artikel
Ekonopedia

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Delapan]

Redaksi
×

Mengenal Transaksi Berjalan [Bagian Delapan]

Sebarkan artikel ini
Grafik Cadangan Devisa Indonesia (2010-2020)

Sumber data: Bank Indonesia.

Posisi cadangan devisa akhir tahun selama ini memang cenderung meningkat, namun dengan laju yang amat fluktuatif. Posisi cadangan devisa akhir tahun sempat mengalami penurunan beberapa kali. Seperti yang dialami pada tahun 2018 yang turun 7,33% dari tahun 2019. Dari US$130,20 miliar menjadi US$120,65 miliar. Padahal, setahun sebelumnya terjadi kenaikan yang sangat signifikan, sebesar 11,89%.

Bagaimanapun, posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2020 merupakan yang tertinggi selama belasan tahun terakhir.

Publikasi Bank Indonesia juga menggolongkan bentuk atau jenis cadang devisa Indonesia terdapat empat kelompok. Yaitu: emas moneter, Special Drawing Rights (SDRs), Reserve Position in the Fund (RPF), dan Cadangan devisa lainnya. SDRs adalah mata uang yang dikeluarkan oleh International Monetary Fund (IMF). Sedangkan RPF merupakan rekening atau tagihan pada IMF.

Pada akhir tahun 2020, dilaporkan yang terbanyak berupa cadangan devisa lainnya yang mencapai US$128,40 miliar atau 94,5% dari total. Terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, surat berharga, dan tagihan lainnya. Diantara ketiga subkelompok tersebut, yang terbanyak berupa surat berharga (US$117,32 miliar) dan uang asing (US$10,39 miliar).

Sementara itu, cadangan devisa dalam bentuk emas moneter sebesar US$4,76 miliar, SDRs sebesar US$1,61 miliar, dan RPF sebesar US$1,14 miliar. []


Kontributor: Awalil Rizky