Scroll untuk baca artikel
Ekonopedia

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Empat)

Redaksi
×

Mengerti Indikator Inflasi Indonesia (Bagian Empat)

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Sebagaimana disebut terdahulu, paket komoditas SBH 2018 terdiri dari 835 komoditas, yang antara lain diklasifikasikan menjadi 11 kelompok pengeluaran. Selain itu, BPS juga mengklasifikasikannya menjadi tiga kelompok komponen. Yaitu: kelompok komponen inti (core inflation) sebanyak 711 komoditas, kelompok komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebanyak 23 komoditas, dan komponen harga yang bergejolak (volatile foods) sebanyak 101 komoditas.

Inflasi (y-on-y) per Desember 2022 dari kelompok komponen inti sebesar 3,36%. Sedangkan inflasi kelompok komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 13,34%, dan inflasi komponen harga yang bergejolak sebesar 5,61%.

Indeks Harga Konsumen (IHK) komponen inti pada per Desember 2022 sebesar 110,97, lebih rendah dari IHK umum yang sebesar 113,59. Pada waktu yang sama, IHK komponen harga diatur pemerintah sebesar 119,40, jauh lebih tinggi dari IHK Umum. Sedangkan IHK komponen harga yang bergejolak sebesar 116,64, lebih tinggi dari IHK Umum. 

Dari inflasi umum (y-on-y) Desember 2012 yang sebesar 5,51%, masing-masing komponen tadi memberikan andil atau sumbangan. Kelompok komponen inti menyumbang sebesar 2,20 poin. Kelompok komponen harga yang diatur pemerintah menyumbang sebesar 2,36 poin. Komponen harga yang bergejolak menyumbang sebesar 0,95 poin.

BPS memberi informasi tambahan mengenai inflasi menurut dua jenis komponen tertentu, yaitu komponen energi dan komponen Bahan Makanan.

Komponen energi per Desember 2022 mengalami inflasi (y-on-y) sebesar 16,88%, dengan andil atau sumbangan pada inflasi umum sebesar 1,53 poin. Sedangkan Bahan makanan mengalami inflasi sebesar 5,59%. dengan andil sebesar 1,04 poin.

Dilihat dari kurun waktu yang panjang, dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2022, tampak inflasi komponen inti rata-rata cukup rendah dan cenderung stabil. Rata-ratanya sebesar 3,56% per tahun. Lebih rendah dibanding rata-rata inflasi umum yang sebesar 4,25% per tahun.

Pada waktu yang sama, komponen harga yang diatur Pemerintah terlihat berfluktuasi. Secara rata-rata, tingkat inflasinya memang lebih tinggi dari inflasi umum, yaitu sebesar 5,03% per tahun.

Sementara itu, komponen harga yang bergejolak juga cukup berfluktuasi. Secara rata-rata, tingkat inflasinya pun lebih tinggi dari inflasi umum, yaitu sebesar 6,05% per tahun. [rif]