Panen buku ketiga terbit 2023. Selama 30 tahun, dia menerbitkan tiga buku puisi, yang setiap buku terbit berjarak 15 tahun dari buku sebelumnya.
BARISAN.CO – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) PWNU Jawa Tengah, Kasatmata Creativa dan Barisan.co menyelenggarakan Tadaburan edisi 3, “Panen: Soft Launching Puisi Beno Siang Pamunkas” pada Sabtu (11/2/2023) di Kaula Kopi, Jl. Dempel Berlian Raya No.2, Muktiharjo Kidul, Kec. Pedurungan, Kota Semarang.
Acara akan dikemas dalam pertunjukan elaborasi seni puisi, musik dan tari. Bersama penulis kumpulan puisi Panen, Beno Siang Pamungkas, musik akan dimainkan Yanuar “Gemby” Kurniawan dan tari oleh Mentari Isnaini.
Selain akan menyaksikan elaborasi, tentunya soft launching buku kumpulan puisi Panen dan proses kreativitas lahirnya buku tersebut. Talkshow akan dipandu Ardi Kafha, ia akan mengulas sosok penyair Semarang Beno Siang Pamungkas.
Perlu diketahui bahwasanya Beno Siang Pamungkas merupakan penyair Semarang kelahiran Padangan, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Memiliki pengalaman sebagai jurnalis di televisi swasta nasional.
Penyair Semarang ini merupakan salah satu sosok motor penggerak Revitalisasi Sastra Pedalaman pada tahun 1990-an. Sastra pedalaman merupakan gerakan sastra dan budaya yang waktu itu mendobrak kebekuan pola berpikir, dan akhirnya konsep tersebut diadopsi begitu saja oleh rezim pemerintahan transisi Orde Baru ke Orde Reformasi. Yakni yang akhirnya dikenal sebagai kebijakan otonomi daerah sampai sekarang.
Kumpulan Puisi “Panen” adalah buku puisi tunggal ketiga karyanya. Buku pertamanaya “Sajak Sampah Gerinda Baja”, diterbitkan pada 1993. Sedangkan buku puisi kedua, “Ensiklopedi Kesedihan”, terbit 2008.
Panen buku ketiga terbit 2023. Selama 30 tahun, dia menerbitkan tiga buku puisi, yang setiap buku terbit berjarak 15 tahun dari buku sebelumnya.
Beno Siang Pamungkas mengatakan Panen adalah buku puisi tunggal saya yang ketiga. Pada 1993 saya menerbitkan Sajak Sampah Gerinda Baja dan 15 tahun kemudian lahirlah buku puisi kedua Ensiklopedi Kesedihan (2008).
“Untuk dua buku sebelumnya seingat saya tidak saya jual, namun saya berikan kepada orang yang memang berniat mengapresiasi. Ternyata kecepatan saya melahirkan buku puisi tunggal lemot banget: 15 tahun/ buku,” terangnya.
Lebih lanjut Beno mengatakan buku ketiga yang sedang dalam proses cetak ini sejak awal saya niatkan untuk dijual dengan harga yang secara umum tergolong mahal, vii+97 halaman, yaitu 100 ribu belum termasuk ongkir.
“Terima kasih tak terhingga kepada teman-teman yang telah memesan, dan juga yang telah membayar. Bagi yang belum memutuskan untuk pesan, masih ada waktu sebelum buku tersebut habis,” tutupnya.