Pesan ini penting banget, lho karena terkadang kita sering mendengar perempuan diminta untuk tersenyum. Padahal, perempuan juga manusia yang memiliki hak untuk menentukan pilihannya termasuk tersenyum.
3. Berusaha selalu ada saat teman mengalami kesulitan
Saat sedang berkencan, Hyemi menghubungi Ji-woo ketika ia nyaris diperkosa. Ji-woo dan Ji-ho pun segera bergegas ke tempat Hyemi berada.
Meski, Hyemi berhasil selamat sebelum mereka tiba di lokasi, namun sikap Ji-woo menunjukkan bahwa sebagai teman sudah seharusnya untuk membantu Hyemi. Meski, saat itu bisa saja ia mengabaikan Hyemi, namun itu tidak dilakukan karena teman sejati selalu ada saat temannya membutuhkannya.
4. Ketika kejujuran meninggalkan luka
Jauh sebelum mengenal Ji-woo, Ji-ho sempat berpacaran dengan Hana. Keduanya putus setelah Ji-ho mengungkapkan tentang sisi lain dirinya. Hana menyebutnya sebagai orang mesum dan egois.
Bertemu, Ji-woo adalah kesempatan langka baginya. Sebab, Ji-woo menerimanya apa adanya. Akan tetapi, saat itu hubungan mereka hanya kontrak sebagai tuan dan budak.
Ketika hari terakhir, Ji-woo menyatakan perasaannya. Namun, Ji-woo menolaknya. Bukan karena tak merasa memiliki perasaan terhadap Ji-woo, namun lebih kepada trauma yang disebabkan oleh mantannya, Hana.
Kejujuran memang diperlukan dalam menjalin hubungan. Ji-ho menyadari itu, tetapi ia tidak tahu bahwa itu akan menjadi bumerang baginya.
Ia pun takut menjalin hubungan baru karena luka yang ditinggalkan oleh Hana.
5. Setiap orang memiliki rahasia pribadi
Lee Han memiliki kebiasaan buruk. Saat mengirim laporan sering kali dikirim ke semua orang di perusahaan termasuk atasannya.
Suatu hari, Lee Han bermaksud mengirim pesan ke Ji-woo bahwa ia mengetahui hal yang terjadi di kantor. Dan, mengatakan agar Ji-woo berhati-hati. Kebiasaan buruk itu pun terulang. Namun, Lee Han malah mengirimnya ke forum perusahaan.
Ji-woo dan Ji-ho pun dipanggil dan diminta untuk menjelaskan. Mereka berdua dianggap aib. Namun, bukan hanya mereka berdua yang memiliki rahasia, Lee Han ternyata menyimpan banyak rekan di kantornya. Salahsatunya percakapan atasannya yang berselingkuh dengan pegawai di kantor.
Hal itu pun menimbulkan kegaduhan. Awalnya, Jiwoo dan Ji-ho yang diserang, kini peluru berbalik ke orang-orang yang memiliki rahasia.
Nah, itulah lima pelajaran yang bisa dipetik dari Love and Leashes. Film yang disutradarai oleh Hyeon-jin Park ini sudah bisa ditonton di saluran Netfix sejak kemarin. Perlu dicatat, film Netflix Love and Leashes ini hanya untuk usia 18 tahun ke atas. [rif]