Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Pendidikan Pancasila Bakal Diterapkan di Seluruh Sekolah Mulai Juli

Redaksi
×

Pendidikan Pancasila Bakal Diterapkan di Seluruh Sekolah Mulai Juli

Sebarkan artikel ini

Ini sebagai upaya mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Tidak hanya terbatas pada teori tetapi juga melalui proyek nyata.

BARISAN.CO – Pendidikan Pancasila akan dijadikan mata pelajaran tersendiri di sekolah mulai Juli 2022 mendatang. Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka).

Pengajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila tersebut bakal mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK. Ini sebagai upaya mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Tidak hanya terbatas pada teori tetapi juga melalui proyek nyata.

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila tersebut akan menggantikan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang dimulai pada Juli 2022.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sendiri telah menyusun 15 buku pelajaran Pancasila dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Sebanyak 70 persen isi buku itu adalah adalah praktik ber-Pancasila dan 30 persen teori misalnya tentang sejarah Pancasila.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan sejumlah pihak sudah dimintai pendapat saat buku masih dalam tahap penyusunan. Mulai dari Komisi II DPR, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hingga tokoh masyarakat.

“Sehingga pada prinsipnya buku ini tidak ada masalah,” kata Yudian saat berkunjung ke kediaman Wapres Ma’ruf Amin dan diberitakan Antara, Rabu (6/4/2022).

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung rencana mengembalikan Pancasila menjadi mata pelajaran tersendiri.

Menurutnya, secara politik, bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Namun, perlu ada media untuk masyarakat agar memahami Pancasila di kehidupan sehari-hari.

“Sampai saat ini masih ada pihak yang mempertentangkan, misalnya antara Pancasila dan Islam. Kalau ber-Pancasila tidak ber-Islam, kalau ber-Islam tidak ber-Pancasila,” kata Ma’ruf. [rif]