Scroll untuk baca artikel
Blog

J. Paul, Sosok Orang Kaya yang Terkenal Kikir

Redaksi
×

J. Paul, Sosok Orang Kaya yang Terkenal Kikir

Sebarkan artikel ini

Meski masuk dari jajaran orang terkaya versi majalah Fortune, J. Paul terkenal kikir. Dia bahkan menolak membayar tebusan bagi cucunya yang diculik.

BARISAN.CO – Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah bertemu orang yang kikir. Mereka adalah orang-orang yang menimbun kekayaan dan menghabiskannya sedikit mungkin.

Perlu diketahui, orang kaya juga bisa bersikap kikir. Contohnya taipan yang termahsyur karena kekikirannya ialah Jean Paul Getty atau lebih dikenal dengan nama J. Paul.

Singkat cerita, berkat pinjaman ayahnya untuk berinvestasi di kilang minyak, pada Juni 1976, J. Paul berhasil memperoleh US$1 juta pertamanya, yang jika dikalkulasikan hari ini senilai US$26 juta. Angka yang terbilang fantastik, bukan?

Dari situ, kekayaannya terus melesat. Bahkan, Majalah Fortune di tahun 1957 memasukkan namanya ke daftar orang terkaya dengan perkiraan jumlah kekayaannya mencapai US$1 miliar, setara dengan US$8,7 dalam mata uang saat ini.

Satu per satu kekikirannya mulai terungkap. J. Paul diketahui mengenakan jas kusut dan sweater usang agar tampak terlihat miskin. Bukan itu saja, istri kelimanya diwajibkan membayar kembali biaya biaya kelas akting apabila mendapatkan tawaran kontrak. Selain itu, disinyalir juga, dia memasang telepon umum di rumahnya karena tidak membiarkan para tamu yang datang membuat tagihan teleponnya membengkak.

Kisah Tragis Akibat Sikap Orang Kaya Kikir

Tentu, kita sering kali membayangkan, orang kaya lebih mungkin untuk menghamburkan uang. Terlebih, jika sosok itu adalah taipan kilang minyak. Sayangnya, itu tidak ada di dalam diri J. Paul.

Alhasil, akibat kekikirannya, sebuah kisah tragis terjadi. Di tahun 197, cucunya, John Paul III diculik oleh sekelompok orang di Roma.

Penculik itu meminta tebusan sebesar US$17 juta. Dengan kekayaan yang J. Paul miliki pada waktu itu, angka tersebut bukanlah angka yang besar. Namun, dasarnya kikir, dia menolak mentah-mentah permintaan tersebut.

Orang kaya kikir itu berdalih, jika dia membayar tebusan, maka cucu lainnya juga bisa diculik. Kalimat yang benar-benar di luar akal nalar.

Setelah 3 bulan ditawan, para penculik kehilangan kesabaran. Telinga John Paul III pun dipotong dan dikirim ke sebuah surat ke sebuah surat kabar Italia pada November 1973. J. Paul akhirnya setuju membayar tebusan, namun tak sebesar permintaan awal para penculik yakni sebanyak US$2,9 juta.

Belum selesai urusannya. Sebab, uang itu dihitung sebagai utang. Cucunya harus membayar kembali dengan bunga sebesar 4 persen. Benar-benar orang kaya yang kikir.

Setelah dibebaskan, John Paul III menjadi sosok yang berbeda. Dia mengalami trauma psikologis parah selama sisa hidupnya. Dan, meninggal setelah bertahun-tahun jatuh sakit.