Scroll untuk baca artikel
Blog

Pentingnya Memimpin dengan Integritas di Era Pandemi [Bagian 2—end]

Redaksi
×

Pentingnya Memimpin dengan Integritas di Era Pandemi [Bagian 2—end]

Sebarkan artikel ini
Oleh: Hendrizal Adnan

Integritas adalah keteguhan tak tergoyahkan, komitmen dalam menjunjung nilai-nilai keyakinan, dan prinsip dalam setiap hati, pikiran, perkataan dan tindakan.

Sering dikatakan pula, apabila hati dan pikiran selaras dengan ucapan biasanya disebut jujur, sedangkan apabila ucapan selaras dengan tindakan disebut komitmen. Integritas adalah gabungan antara kejujuran dan komitmen.

Integritas yang dipegang oleh seseorang akan menimbulkan perilaku. Integritas di tempat kerja menyelaraskan perilaku seseorang dengan nilai, etika dan kebijakan perusahaan serta peraturan eksternal dalam upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan.

Di masa krisis, sangat penting keberadaan pemimpin yang memiliki integritas. Pemimpin sejati akan muncul pada saat krisis. Kemampuan kepemimpinannya akan teruji jika yang bersangkutan mampu menavigasi dan menakhodai perusahaan keluar dari krisis yang ada. Berikut ini adalah perilaku yang muncul dari seseorang yang memiliki integritas:

1. Jujur & transparan

Hal yang pertama harus dilakukan oleh pemimpin adalah menyadari bahwa perusahaan sedang menghadapi krisis dan menyampaikan kondisi sebenarnya dan dampaknya bagi perusahaan kepada pegawai dan stakeholder lainnya, meskipun itu kabar buruk.

Pemimpin selalu melakukan pemberitahuan terkini secara rutin dengan narasi yang baik. Informasi yang disampaikannya pun harus didukung fakta dan data agar dapat menambah ketenangan dan keyakinan pegawai dan stakeholder.

2. Berkolaborasi & bersinergi

Era pandemi yang penuh ketidakpastian tentu memiliki kompleksitas permasalahan. Pemimpin sebaiknya meninggalkan penerapan wewenang top down atau command and control.

Perlu dibentuk satuan tugas atau tim transformasi untuk membangun perubahan atau penyesuaian dengan memberdayakan (engagement) orang-orang yang mudah beradaptasi dan cepat melakukan tindakan (agility) dalam situasi berbeda, fleksibel, bersifat multidispiliner dari berbagai keahlian dan pengalaman dalam mengkaji risiko, dampak dan solusi bagi perusahaan.

Pemimpin menerima inisiasi, kreativitas dan inovasi dari tim untuk melakukan perubahan dan perbaikan (improvement) dalam strategi bisnis, operasional, dan layanan yang berbasis teknologi.

3. Berbesar hati & berdedikasi

Sebagai nakhoda pemimpin tetap menunjukkan ketenangan dalam bersikap, tidak cemas dan kestabilan emosi dalam mengendalikan situasi tersebut.

Bersikap antisipatif tapi tidak reaktif. Reaksi yang berlebihan dapat menimbulkan kepanikan. Pemimpin tetap bekerja dengan tim dengan penuh dedikasi sehingga dapat menimbulkan energi positif dan semangat optimisme.

Pemimpin tetap bekerja penuh dedikasi dan menunjukkan jiwa besar meskipun ada yang meragukan atau ada hambatan.

4. Berprasangka baik & saling percaya

Dalam suasana panik dalam ketidakpastian bisa mungkin akan timbul gesekan karena tindakan yang akan diambil berkejaran dengan waktu.

Setiap perbuatan yang baik dengan niat yang tulus tentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Percayakan kepada tim dengan kemampuan yang mereka miliki agar mampu keluar dari kesulitan yang ada.

5. Menepati janji & bekerja terencana

Pemimpin yang memiliki integritas dapat dilihat dari bagaimana dia memegang komitmen dari ucapan dan tindakannya.

Bisa mungkin rencana berubah, namun dengan perilaku dan tindakan yang terukur, dia mampu menjaga komitmen dalam mengambil keputusan.

6. Patuh & taat asas peraturan

Peraturan atau kebijakan yang dibuat sebelumnya umumnya dibuat untuk kondisi normal. Untuk kondisi darurat, panik atau tidak normal agar dibuat peraturan atau kebijakan yang sesuai dengan kondisi yang ada. Selalu melakukan update. Susun contingency plan agar mampu menilai berbagai kejadian yang mungkin bisa mengganggu bisnis dan operasional.