Sebagian hasil pekerjaan tidak sebaik jika dilakukan sendiri, ataupun memperlambat waktu penyelesaiannya. Terkadang ada “biaya tambahan” seperti terbuangnya sebagian bahan makanan, sabun, serta rusaknya peralatan.
Namun, hal itu sebanding dengan perkembangan kepintaran anak serta kegembiraan yang mereka rasakan.
Salah satu kisah yang hingga kini tak terlupakan. Ketika Ira yang masih berusia 2 tahunan membantu saya memasak. Dia melihat saya sedang mengiris-iris bawang merah, bawang putih dan cabe hijau. Ira yang ingin membantu diberi wortel, pisau yang tidak tajam dan telenan untuk mengiris.
Ira bertanya, “Ummi iris-iris bawang sama cabe untuk apa?” Saya jawab, “Ini semua untuk bumbu” Dia lanjut bertanya, “iris wortel untuk apa, Mi?” Sambil menaruh panci berisi air, saya sahuti, “Untuk bikin sayur sop”.
Ketika saya mengambil tempe untuk dioseng dan kemudian berbalik, ternyata semua irisan bawang dan cabe sudah di dalam panci. Dengan polosnya Ira berkata, “Bumbunya sudah masuk, Mi! Wortelnya kalau sudah mendidih, kan?” Saya hanya tersenyum, tidak bisa komentar.
Pengetahuan tentang wortel dimasukan setelah air mendidih memang dari hari-hari sebelumnya. Dia belum bisa membedakan keperluan akan bumbu untuk masakan yang mana, karena belum diberitahu.
Perlahan-lahan tiap anak akan makin mengetahui dan mampu melakukan beberapa aktivitas secara baik. Mereka makin menyukainya. Sebenarnya pula orang tua akan makin terbantu. Pada saat nilai bantuan seolah tak berarti atau malah menambah biaya, sekurangnya anak-anak berada dalam pengawasan langsung di dekat kita. Belum lagi, kegembiraan yang bisa dinikmati bersama.
Pelibatan anak-anak dalam aktivitas orang tua itu perlu dilakukan bersamaan dengan kebiasaan lain yang juga sangat penting sebagai bagian dari jurus memperlakukan mereka sebagai anak pintar. Yaitu sering mengajak anak-anak berbincang. Penekanannya pada kata “sering”, bukan sekadar bincang saat diperlukan.
Perbincangan atau bertanya jawab akan melatih anak mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapatnya. Orang tua pun sebaiknya berlatih memilih kata dan kalimat, serta memperhatikan secara sungguh-sungguh apa yang coba disampaikan oleh anak-anak.
Sering berbincang akan membuat orang tua, terutama ibu, melihat perkembangan kemampuan anaknya. Orang tua pun makin mengenal anak-anaknya. Karena nantinya akan terlihat tiap anak memiliki beberapa perbedaan dan sifat khusus. Manfaat besar lain yang dapat dipastikan dari sering berbincang adalah makin dekatnya hubungan anak dengan orangtua.