“Untuk meniup api yang tengah membakar tubuh Nabi Ibrahim agar semakin berkobar,” jawab Cicak.
Kemudian binatang lain itu mengatakan, “Taukah kamu apa yang kamu lakukan adalah hal yang sia-sia.”
Cicak itu kemudian mengatakan “Yah, tapi dengan itulah aku menegaskan bahwa dipihak siapa aku berada.”
Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ – رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ « كَانَ يَنْفُخُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ »
Rasulullah Saw memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau bersabda, “Dahulu cicak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim As,” (HR. Bukhari).
Dua hewan diatas yakni Semut dan Cicak menegaskan suatu keberpihakan, meski keberpihakan tersebut merupakan hal yang sia-sia. Inilah komitmen dalam perjungan, dimana kamu berpihak.
Sebab dalam menghadapi dinamika zaman dan tuntutan perubahan, individu atau organisasi perlu memiliki komitmen untuk terus beradaptasi dan berkembang.
Komitmen terhadap perubahan mencakup keberanian untuk meninggalkan zona nyaman dan menghadapi ketidakpastian. []