Personal branding tak lagi jadi milik selebritas pemuda biasa pun bisa tampil luar biasa dengan strategi yang tepat.
BARISAN.CO — Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Bangka Jakarta Selatan berkolaborasi dengan YouthDozer menyelenggarakan acara “Welcoming Party 1-on-1 Mentorship Programme” di Jakarta, pada akhir April lalu.
Acara ini dihadiri 30 perwakilan pemuda dari berbagai latar belakang dengan tujuan utama membekali mereka keterampilan membangun personal branding di era kompetitif saat ini.
PIK-R Bangka menggandeng YouthDozer tim dari ajang The New L-Men of The Year 2025 dengan dukungan dari Nutrifood Indonesia, untuk memberikan edukasi seputar pengembangan potensi diri, khususnya bagaimana membangun citra positif dan kuat melalui personal branding.
Ketua Umum PIK-R Bangka, Ananda Stevvan Vallentino Petrix Pratama, menyebut bahwa personal branding adalah bekal penting bagi generasi muda untuk dikenali melalui keunikan dan nilai positif yang mereka miliki.
“Personal branding adalah strategi membentuk citra diri yang membuat seseorang mudah dikenali melalui ciri khas positifnya,” ujar Stevvan kepada Barisan.co, Selasa (6/05/2025).
Kegiatan talkshow ini menjadi langkah awal dari program mentoring yang akan berlangsung dua bulan, mencakup topik pengembangan karier, edukasi, kesehatan mental dan fisik, serta pengembangan diri.
Program ini akan melibatkan 42 mentee dan 24 mentor dari berbagai bidang, baik secara daring maupun luring.
Talkshow bertema “Social Media and Personal Branding” menampilkan dua narasumber muda: Rinaldi Ibrahim, pendiri Youth Ranger Indonesia (YRI), dan Yogi Prastia, praktisi personal branding profesional.
Rinaldi menekankan pentingnya membangun citra diri positif di media sosial melalui konten edukatif, kolaboratif, dan inspiratif.
“Branding di media sosial membantu kita dikenali karena kontribusi positif, dan ini membuka peluang kolaborasi,” tegasnya.
Sementara itu, Yogi membagikan strategi membangun citra diri dalam dunia kerja. Ia mendorong peserta untuk mengubah pengalaman negatif menjadi peluang untuk tumbuh.
“Citra diri yang kuat memudahkan kita untuk menonjol di tengah persaingan dan membuka pintu kesempatan,” katanya.
Di akhir acara ditutup dengan sesi networking yang memungkinkan para peserta saling bertukar ide dan terhubung dengan para mentornya. Ini memungkinkan bagi peserta untuk belajar dan menjadi terhubung dengan dunia kerja.
Nantinya, setelah acara ini akan ada sebanyak 42 pemuda yang dimentori (mentee) dan 24 mentor dari berbagai latar belakang yang berkolaborasi melakukan mentoring selama dua bulan, baik secara online dan offline.
Ada empat topik utama yang diangkat, yaitu pengembangan karier, edukasi, pengembangan diri, serta kesehatan mental dan fisik.