“Kita paham data kependudukan kita masih sangat lemah. Tapi dari sisi teknologi, penyaluran bisa dilakukan misalnya menggunakan sidik jari sehingga benar-benar tepat sasaran,” kata Piter.
Di sisi lain, Piter juga menyarankan agar pemerintah juga kembali merancang program diversifikasi energi. Program dimaksudkan agar Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada elpiji.
Menurut Piter, diversifikasi energi harus menjadi perhatian utama mengingat Indonesia punya banyak opsi alternatif sumber energi yang belum optimal digunakan.
“Pemerintah sudah cukup lama mengupayakan diversifikasi energi tetapi kemajuannya sangat lambat. Tantangannya memang berat. Diversifikasi ini memerlukan pendalaman yang sangat besar,” kata dia.
Piter mengatakan, ada baiknya pemerintah mulai mengembangkan satu alternatif energi dari sekian pilihan ada. Beberapa di antara yang bisa dikembangkan yaitu jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga, energi panas bumi, DME, maupun energi terbarukan lainnya.
“Kita bisa menggunakan jargas. Demikian juga kita bisa membangun sumber-sumber energi baru. Tetapi biaya diversifikasi energi akan sangat Mahal. Oleh karena Itu pemerintah harus fokus ke salah satu program, dengan perencanaan dan implementasi yang efisien,” kata Piter Abdullah. [dmr]