Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Kesehatan

Polusi Udara Mempercepat Penuaan Otak

:: Yusnaeni
21 Mei 2021
dalam Kesehatan
Polusi Udara Mempercepat Penuaan Otak

Ilustrasi: freepik

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Paparan polusi udara dalam jangka panjang menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk mempercepat penuaan otak dan meningkatkan risiko demensia atau pikun secara perlahan

Bahkan ada penelitian yang menunjukkan paparan polusi udara dalam jangka pendek dapat mengganggu kemampuan mental orang tua.

Para ilmuwan mempelajari 954 pria dengan usia rata-rata 69 tahun. Mereka melakukan pengujian kepada para pria tersebut dengan Mini-Mental State Examination (MMSE), tes kemampuan kognitif, selama 28 hari.

Tes tersebut mencakup pertanyaan sederhana seperti “tahun berapa ini?” atau “musim apa ini?” dan dilakukan tes menghitung mundur dari 100 ke tujuh. Para pria itu mampu menjawab kurang dari 25 dari 30 pertanyaan dengan benar dan menunjukkan demensia ringan.

BACAJUGA

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

Polusi Membunuh 9 Juta Orang di Dunia Tiap Tahunnya

20 Mei 2022
polusi rohani

Polusi Rohani

8 Mei 2022

Bersamaan dengan itu, para peneliti juga mengukur tingkat udara PM 2.5 yakni partikel halus di udara yang ukurannya 2.5 mikron atau lebih kecil dari itu. Karena sangat kecil, partikel ini bisa masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah.

Hasilnya, sebanyak 63 persen pria mendapat skor rendah yaitu di bawah 25 pada saat PM 2.5 tinggi.  Studi tersebut sudah disesuaikan dengan usia, berat badan, gaya hidup dan penyakit yang diderita.

Dr. Andrea A. Baccarelli, penulis senior dan profesor ilmu lingkungan di Columbia Mailman School of Public Health mengatakan efek jangka pendek tersebut bisa dipulihkan. Saat polusi udara turun, otak memprogram ulang dan akan kembali normal.

Namun, jika terjadi secara berulang akan membuat kerusakan jangka panjang pada otak.

“Beberapa partikel ini berasal dari sumber alami seperti garam laut, tanah dan serbuk sari,” ujar Dr. Baccarelli.

Kita tidak pernah bisa bebas sepenuhnya dari PM 2.5. Tapi PM 2.5 yang diproduksi manusia efeknya jauh lebih buruk. Kabar baiknya, saat ini kita hidup di zaman teknologi sehingga bisa mengurangi polusi udara.

Misalnya penggunaan NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drug) – aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid – yang terbukti bisa melindungi orang dari efek negatif polusi udara. NSAID dapat mengurangi respon inflamasi terhadap polutan di otak dan sistem saraf.

Meski sudah teruji klinis, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dr. Baccarelli juga tidak menganjurkan penggunaan aspirin ini untuk melindungi dari polusi udara. Apapun itu gaya hidup sehat lebih membantu melindungi seseorang dari polusi udara, seperti konsumsi makanan sehat dan olahraga. [YSN]

Topik: demensiapenuaan otakpikunPolusi udara
Yusnaeni

Yusnaeni

POS LAINNYA

manfaat tomat
Kesehatan

15 Manfaat Tomat:  Zat Anti Oksidan dan Memerangi Sel Kanker

6 Agustus 2022
Seorang Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan PPLN dan Tidak Gay
Kesehatan

Seorang Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Kemenkes: Bukan PPLN dan Tidak Gay

3 Agustus 2022
hubungan antara gizi dan kesehatan tulang
Kesehatan

Hubungan Antara Gizi dan Kesehatan Tulang, Inilah 3 Makanan Berkalsium Tinggi

3 Agustus 2022
nutrisi beras merah
Kesehatan

Nutrisi Nasi Merah vs Nasi Putih. Mana Yang lebih Sehat?

2 Agustus 2022
Apakah Aman Berolahraga di Luar Ruangan Saat Polusi Udara Buruk?
Kesehatan

Apakah Aman Berolahraga di Luar Ruangan Saat Polusi Udara Buruk?

2 Agustus 2022
Cara Memperbaiki Postur Tubuh Agar Tetap Ideal
Kesehatan

Cara Memperbaiki Postur Tubuh Agar Tetap Ideal

31 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
Bela Palestina

Bela Palestina, Ini Soal Kemanusiaan dan Tujuan Negara

Komnas KIPI: 30 Orang Wafat Terkait Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: 30 Orang Wafat Terkait Vaksin Covid-19

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

perkembangan anak

5 Bidang Perkembangan Anak Usia Dini, Perlu Diperhatikan

9 Agustus 2022
pembunuhan berencana

Pembunuhan Berencana

9 Agustus 2022
Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2022 (Bagian Satu)

Catatan atas Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2022 (Bagian Satu)

9 Agustus 2022
Melawan Osteoporosis

Pemprov DKI Canangkan Gerakan DKI Jakarta  Melawan Osteoporosis

9 Agustus 2022
trauma kasus polisi tembak

Trauma Kasus Polisi Tembak

9 Agustus 2022
Hari Masyarakat Adat Internasional

Hari Masyarakat Adat Internasional 2022, Tema: Peran Perempuan Adat

9 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022

SOROTAN

Kaum Khawarij Modern
Opini

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

:: A. Ramdani
9 Agustus 2022

Kaum Khawarij Modern

Selengkapnya
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang