Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Polusi Udara Mempercepat Penuaan Otak

Redaksi
×

Polusi Udara Mempercepat Penuaan Otak

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Paparan polusi udara dalam jangka panjang menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk mempercepat penuaan otak dan meningkatkan risiko demensia atau pikun secara perlahan

Bahkan ada penelitian yang menunjukkan paparan polusi udara dalam jangka pendek dapat mengganggu kemampuan mental orang tua.

Para ilmuwan mempelajari 954 pria dengan usia rata-rata 69 tahun. Mereka melakukan pengujian kepada para pria tersebut dengan Mini-Mental State Examination (MMSE), tes kemampuan kognitif, selama 28 hari.

Tes tersebut mencakup pertanyaan sederhana seperti “tahun berapa ini?” atau “musim apa ini?” dan dilakukan tes menghitung mundur dari 100 ke tujuh. Para pria itu mampu menjawab kurang dari 25 dari 30 pertanyaan dengan benar dan menunjukkan demensia ringan.

Bersamaan dengan itu, para peneliti juga mengukur tingkat udara PM 2.5 yakni partikel halus di udara yang ukurannya 2.5 mikron atau lebih kecil dari itu. Karena sangat kecil, partikel ini bisa masuk ke dalam paru-paru dan aliran darah.

Hasilnya, sebanyak 63 persen pria mendapat skor rendah yaitu di bawah 25 pada saat PM 2.5 tinggi.  Studi tersebut sudah disesuaikan dengan usia, berat badan, gaya hidup dan penyakit yang diderita.

Dr. Andrea A. Baccarelli, penulis senior dan profesor ilmu lingkungan di Columbia Mailman School of Public Health mengatakan efek jangka pendek tersebut bisa dipulihkan. Saat polusi udara turun, otak memprogram ulang dan akan kembali normal.

Namun, jika terjadi secara berulang akan membuat kerusakan jangka panjang pada otak.

“Beberapa partikel ini berasal dari sumber alami seperti garam laut, tanah dan serbuk sari,” ujar Dr. Baccarelli.

Kita tidak pernah bisa bebas sepenuhnya dari PM 2.5. Tapi PM 2.5 yang diproduksi manusia efeknya jauh lebih buruk. Kabar baiknya, saat ini kita hidup di zaman teknologi sehingga bisa mengurangi polusi udara.

Misalnya penggunaan NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drug) – aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid – yang terbukti bisa melindungi orang dari efek negatif polusi udara. NSAID dapat mengurangi respon inflamasi terhadap polutan di otak dan sistem saraf.

Meski sudah teruji klinis, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dr. Baccarelli juga tidak menganjurkan penggunaan aspirin ini untuk melindungi dari polusi udara. Apapun itu gaya hidup sehat lebih membantu melindungi seseorang dari polusi udara, seperti konsumsi makanan sehat dan olahraga. [YSN]