Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Prasangka Buruk, Jauhilah! Surah Al-Hujurat ayat 12

Redaksi
×

Prasangka Buruk, Jauhilah! Surah Al-Hujurat ayat 12

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Acapkali kita sering berperasangka buruk terhadap hal-hal yang ada disekitar kita maupun Sesutu persoalan yang dihadapi. Sebab prasangka buruk mudah secakli muncul oleh karena kita merasa sulit percaya dengan orang lain atau bahkan tidak percaya dengan diri kita sendiri.

Prasangka buruk atau buruk sangka adalah keadaan dalam hati atau keyakinan yang menjadikan kita ragu, jika dalam bahasa agama Islam yakni suudzon atau berpikir negatif. Suudzon tidak hanya di dalam hati yakni keyakinan, sifat ini muncul juga secara lisan.

Contohnya prasangka buruk tentang hal yang dipercayakan kepada kita. Misalnya, kita diberi tugas oleh bos di tempat kerja sangat banyak, tidak sesuai dengan tupoksi atau sesuai bidang kita. Tanpa disadari kita mengeluh, lalu berburuk sangka kepada sang bos.

Jika sifat ini senantiasa menempel dan menjadi watak, tentu akan merugikan kita bahkan merugikan orang lain juga. Oleh karena kita sulit percaya pada orang lain, sehingga akan menjauhkan kita sendiri sebab kita menilai orang lain tidak baik.

Lawan dari prasangka buruk adalah prasangka baik yakni menilai seseorang dengan cara yang positif yakni meyakini bahwa setiap orang adalah baik.

Prasangka buruk: Tafsir surah Al-Hujurat ayat 12

Oleh karena itu hendaklah, berprasangka buruk dijahui. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 12:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Tasir Al-Hujurat ayat 12 yakni penegasan pentingnya menjauhi berprasangka buruk atau curiga, karena sikap tersebut adalah dosa.

Makna yang terkandung dari ayat diatas secara tegas menyerukan kepada orang-orang yang mengaku dirinya beriman untuk tidak banyak berprasangka. Karena sebagian besar dari prasangka itu adalah prasangka buruk.

Terlebih mencari-cari keburukan orang lain, hal ini diibaratkan memakan daging saudaranya yang sudah mati. Sungguh sangat ironis, Allah Swt mengibaratkan sikap tersebut dengan hal yang menjijikan. Maka dari itu wajib kiranya kita menghindarinya.

Meski tidak semua prasangka itu buruk, namun ada pula prasangka yang baik. Namun demikian berprasangka baik lebih utama dari pada prasangka buruh. Karena berprasangka buruk atau selalu mencurigai seseorang itu sama saja kita memelihara bangkai kemudian bangkai tersebut kita makan.

Dampak buruk bagi seseorang yang memiliki sikap curiga terhadap orang lain atau saudaranya yakni hidupnya merasa tidak nyaman. Bahkan lebih dari itu, hidup seakan-akan menjawab hal yang buruk, sehingga sangat merugikan.

Untuk itu agar tidak selalu berprasangka buruk, sebaiknya setiap ada permasalahan atau kecurigaan segera untuk mengkonfirmasikan. Karena dengan melakukan hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya perpecahan atau ketidakkompakan.