Tidak dapat dipungkiri, di era saat ini, tidak jarang relawan yang mengharapkan imbalan. Mereka memiliki motif-motif tertentu sehingga pada akhirnya menimbulkan rasa sakit hati dan dendam. Maka, sebaiknya sebelum memutuskan untuk menjadi relawan politik, luruskan niat serta mempersiapkan diri dengan segala bentuk hasil keputusan yang terjadi saat dan setelah Pemilu berlangsung termasuk kontribusi yang telah diberikan. Karena, kehadiran relawan seharusnya menjadi oase di tengah kehidupan materialistik, transaksional, serta pamrih yang menggersangkan kehidupan politik.
Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini pernah mengatakan perbedaan relawan di Amerika dan Indonesia. “Relawan terorganisir di Amerika biasanya tidak berkomunikasi dengan kandidat, sementara di Indonesia ada komunikasi yang intens antara relawan dengan kandidat.”
Editor: Ananta Damarjati