Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

#IndonesiaButuhKerja, RUU Cipta Kerja Butuh Endorse Juga?

:: Opini Barisan.co
15 Agustus 2020
dalam Opini
#IndonesiaButuhKerja, RUU Cipta Kerja Butuh Endorse Juga?

Ilustrasi barisan.co/Bondan PS

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp
Oleh: Chusnatul Jannah

(Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban)

Barisan.co – Media sosial dihebohkan dengan tagar #IndonesiaButuhKerja. Tagar itu ditulis kalangan selebritis tanah air. Dari youtuber, artis sinetron hingga penyanyi. Publik menilai tagar itu memiliki promosi terselubung, yakni upaya mendukung RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang masih pro dan kontra. Sebagaimana diketahui, RUU Cipta Kerja ditolak sebagian besar masyarakat, utamanya kalangan buruh. Sebab, RUU ini banyak merugikan buruh dan lebih menguntungkan para pengusaha investor. Hal ini nampak dari pasal-pasal kontroversi yang banyak dikritisi masyarakat.

Di antaranya, kemudahan dalam perizinan, pengaturan upah yang tidak lagi mengacu pada upah minimum kabupaten/kota. Dalam RUU itu disebutkan bahwa upah diberikan dengan skema per jam. Aturan ini menjadi perdebatan karena buruh seakan hanya jadi mesin produksi perusahaan. Sangat tidak manusiawi.

Belum lagi pasal tentang penyederhanaan perizinan, persyaratan investasi, ketenagakerjaan, dan kemudahan berusahan yang lebih kental memberi ruang istimewa bagi para investor. Seperti harapan di awal rancangan UU ini, Omnibus Law Cipta Kerja ditujukan untuk mempermudah perizinan dan aturan administrasi yang ribet bagi investor.

BACAJUGA

ekonomis

Ekonomis, Arti dan Pengertian Ekonomi Menurut Ahli

21 Juli 2022
hukum dan peraturan

Pondasi Republik: Perbedaan Hukum dan Peraturan

4 Juli 2022

Belum lagi kontroversi mengenai perlindungan terhadap lingkungan dan alam. Dalam RUU Cipta Kerja disebutkan hanya menetapkan sanksi adminstratif bagi pengusaha yang melakukan pelanggaran. Pengusaha tak lagi bisa dikenai sanksi pidana jika ketahuan melakukan kesalahan dan merugikan pihak lain. Aturan ini berbahaya bagi keberlangsungan lingkungan. Tak ayal, bukan hanya kaum buruh yang menolak, aktivis lingkungan hidup juga ikut mengkritisi RUU ini.

Seolah tak mau menyerah, banyak cara menuju pengesahannya. RUU ini pun dipromosikan dengan tagar yang dipublikasikan oleh artis dan influencer tanah air. Tak heran bila warganet mencurigai pemerintah mencoba mendapat dukungan melalui para pesohor tanah air.

Dilansir dari Voi.id, 13/08/2020, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai meski tak ada aturan yang dilanggar namun menggunakan artis untuk menggalang dukungan terhadap rancangan perundangan ini dianggap tidak tepat.

Menurutnya, cara semacam ini terlihat seperti upaya pembodohan publik karena yang dikampanyekan para artis tak masuk substansi RUU itu sendiri. Bisa saja para artis itu tak paham dengan RUU yang mereka kampanyekan. Beberapa artis sempat menghapus postingan ‘endorse‘ RUU Cipta Kerja.

Sepertinya upaya untuk mendapat simpati dan dukungan terhadap RUU Cipta Kerja masih terus dilakukan. Dalam jejak digital, beberapa narasi mendukung RUU ini nampak berseliweran di jagat maya.

Salah satunya survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia. Hasil survei itu menyatakan 55 persen masyarakat mengatakan RUU Cipta Kerja berdampak positif pada perekonomian. Sedangkan 55,5 persen responden mengatakan setuju jika RUU Ciptaker disahkan. Alasan responden yang setuju adalah RUU ini untuk stimulus ekonomi bagi pertumbuhan negara.

Selain itu, narasi yang sering dipakai bagi kelompok yang setuju terhadap RUU ini adalah karena RUU ini menciptakan iklim investasi yang memudahkan usaha. Jika investasi dipermudah, lapangan pekerjaan akan tercipta. Kegiatan ekonomi akan lancar karena regulasi dan perizinan yang ruwet dipermudah. Benarkah demikian?

Pada faktanya, investasi tak selalu berbanding lurus dengan lapangan kerja.

Ada investasi yang justru menggerus tenaga kerja pribumi. Salah satunya investasi asing. Belum disahkan saja, TKA Cina terus berdatangan dengan alasan skill TKA dibutuhkan. Investasi tidak selalu membuka lapangan kerja. Bagi tenaga kerja asing mungkin iya, tapi bagi tenaga kerja lokal jelas tidak.

Masalah ketenagakerjaan dalam kapitalisme selalu menjadi polemik tak berkesudahan. Layak pula bila RUU ini sangat ditentang para buruh. Sebab, RUU ini menghilangkan nilai keadilan, kesejahteraan, jaminan, perlindungan, dan kemanusiaan.

Dalam sistem kapitalisme, masalah gaji atau upah masih menjadi problem yang belum tuntas. Karena tidak ada jaminan bagi rakyat dalam hal kebutuhan dasar mereka seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Akibatnya, semua kebutuhan dasar itu menjadi beban berat bagi para pencari nafkah keluarga.

Seandainya, kebutuhan dasar berupa sandang, pangan, kesehatan, dan pendidikan dijamin negara, para buruh juga tidak akan galau memikirkan upah. Sebab, negara menjamin kebutuhan dasar kehidupan rakyat. Inilah problem yang tidak pernah tersolusikan. Alhasil, buruh belum sejahtera. Beban ekonomi kian berat.

Selama paradigma berpikir pemerintah didominasi kapitalisme, hak rakyat akan terus tergadai demi kepentingan oligarki dan para kapital. Segala cara dilakukan meski ditentang. Tak pernah kehilangan akal agar mendapat persetujuan rakyat.

Bagi kalian para artis, cobalah membuka pikiran. Jangan asal endorse sesuatu yang justru melanggengkan potensi kezaliman penguasa. Tanggung jawabnya berat. Meski artis, tetaplah harus punya sisi etis dan empati terhadap nasib rakyat.

Topik: BuzzerEkonomiHukumKritik Buzzer PemerintahRUU Omnibus Law Cipta KerjaTenaga Kerja Asing
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus
Opini

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim
Opini

Diamnya Anies Menghadapi Fitnah, Tanda Kekuatan Seorang Muslim

12 Juli 2022
Catatan Kelucuan di Negeri +62
Opini

Catatan Kelucuan di Negeri +62

12 Juli 2022
Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah
Opini

Pustakawan di Amerika Diteror, di Indonesia Minat Baca Rendah

9 Juli 2022
Bocah Citayam versus Anak Jakarta Selatan
Opini

Bocah Citayam versus Anak Jakarta Selatan

7 Juli 2022
Anies Bukan Pemimpin Biasa
Opini

Anies Bukan Pemimpin Biasa

3 Juli 2022
Lainnya
Selanjutnya
sapa kowe

Pasca Tahun 1966 Sudah Tidak Ada Lagi Seni yang Melawan

gunung

Ternyata Gunung Itu Beragam Warna, Tahu Kenapa?

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
kandungan surat al ashr

Kandungan Surat Al Ashr, Memaknai Sebuah Waktu di Dunia

8 Agustus 2022
APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

8 Agustus 2022
pergerakan ekonomi lomba burung kicau

Ikut Sertakan Burung Andalannya, Anies: Ada Pergerakan Ekonomi di Kompetisi Lomba Kicau Burung

7 Agustus 2022
pemyair pemulung

Penyair Pemulung di Hari Kemerdekaan

7 Agustus 2022
surga di matamu

Surga Di Matamu – Puisi Joe Hasan

7 Agustus 2022

SOROTAN

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam
Edukasi

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

:: Thomi Rifai
1 Agustus 2022

BARISAN.CO - Umat Muslim barus saja memasuki tahun baru hijriyah yang ke-1444. Kalender Hijriah atau kalender Islam masih digunakan dan...

Selengkapnya
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang