Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Politik & Hukum

Siti Zuhro: Kualitas Demokrasi Kita Ternyata Tidak Berkualitas

:: Redaksi Barisan.co
16 Januari 2023
dalam Politik & Hukum
kualitas demokrasi

Ilustrasi: Unsplash/Achmad Afandy

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Hampir semua penopang sistem demokrasi tidak efektif. Bahkan bergerak mundur

BARISAN.CO – Pertanyaan penting di 2023 sebagai awal tahun politik, apakah tahun ini akan menjadi prakondisi memasuki Pemilu 2024 untuk menguji apakah Pemilu itu nanti akan menjadi Pemilu yang berkualitas, berkeadaban, dan penuh dinamika kritis. Akankah menghasilkan sebuah demokrasi yang optimis dan sehat, atau demokrasi yang telah mati?.

Hal tersebut dipertanyanyakan Prof Riset R Siti Zuhro pada Silaturrahim guru besar insan cita, Catatan awal tahun 2023 dengan tema Perspektif Guru Besar Ilmu Sosial, Jumat (16/1/2022).

Menurut Zuhro paska Pemilu 2019, tercatat rupanya kita tidak segera melakukan perbaikan-perbaikan di bidang perkembangan demokrasi. Hingga kondisi demokrasi saat ini sedang sangat tidak baik baik saja. Kualitas demokrasi kita sekarang ternyata mengenaskan alias tidak berkualitas.

“Hampir semua penopang sistem demokrasi tidak efektif. Bahkan bergerak mundur, dengan contoh tiba-tiba muncul kembali pemikiran untuk menerapkan sistem Pemilu Proporsional Tertutup, padahal amanat Reformasi telah mensyaratkan bahwa kita telah tutup buku dengan sistem Proporsional tertutup,” terangnya

BACAJUGA

Etika Pejabat Publik dan Demoralisasi Birokrasi

Direktur PPPI: Seruan Tunda Bayar Pajak, Bukti Fiskal Negara Memburuk

16 Maret 2023
demokrasi dan polemik agama

Kegamangan Demokrasi di Tengah Riuhnya Polemik Agama

16 Maret 2023

Lebih lanjut, Zuhro mengatakan begitu pula dengan sistem politik demokratis yang berpengaruh pada sistem otonomi daerah.

“Seharusnya keduanya seiring sejalan, semakin demokratis suatu daerah, otomatis otonomi daerahnya akan semakin positif. Biasanya seperti itu. Begitu semakin demokratis suatu negara maka akan semakin terdesentralisasi pula sistem pemerintahan daerah,” jelasnya.

Zuhro mencontohkan yang seharusnya diberikan keritik, menurutnya adalah pengangkatan para pejabat pengganti.

“Yang harus diberikan kritik serius adalah pengangkatan para PJ (penjabat) pengganti sementara para kepala daerah yang habis masa jabatannya. Dengan luar biasa banyaknya para PJ dan durasi masa jabatan yang sangat panjang sampai 2024,” tegasnya.

Begitu pula dengan terbitnya Perppu No 2/2022 beserta reaksi dan resistensi publik yang keras menolak. Juga masalah yang terjadi pada KPU yang dituding melakukan kecurangan di awal, dan akan menjadi satu masalah serius dan dipandang akan sangat merugikan bagi kelancaran tahapan pemilu.

“Ada juga masalah gejala yang diangap sebagai berkembangnya populisme dan politik identitas. Masalah ini harus ditangani hati-hati dan fair agar jangan sampai menimbulkan perasaan tidak puas masyarakat dengan tahapan-tahapan pemilu itu sendiri,” ujar peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI ini.

Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini menyampaikan apa yang terjadi selama satu atau dua tahun terakhir ini. Cukup banyak hal yang perlu dianalisa dan kemudian dikritisi, sebagai respons para cendikiawan dari kampus.

“Satu hal yang menonjol adalah perubahan kebijakan pendidikan dari menteri yang tuna pengalaman di bidang pendidikan, yang ditunjuk Presiden untuk membuat  perubahan. Bisa dibayangkan bagaimana perubahan yang bisa dilakukan dari seorang pimpinan, menteri yang tidak ada latar belakang dan tidak memiliki pengalaman di bidang ini,” sambungnya.

Menurut Didik perubahan kebijakan pendidikan dilakukan dengan gegap gempita memakai tag line atau bendera Kampus Merdeka, yang menggiring mahasiswa untuk masuk ke dalam pengalaman nyata di luar kampus, di kantor-kantor, perusahaan, bengkel, studio dan tempat-tempat praktek di lapangan. 

“Kebijakan ini tidak salah, tetapi ketika dijadikan sebagai kebijakan inti keseluruhan pendidikan, maka substansi dasar pendidikan, riset dan substansi pembangunan karakter hilang dan tergerus oleh arus utama kebijakan ini,” terang ekonom senior INDEF ini. [Luk]

Editor: Lukni
Topik: DemokrasiDidik J RachbiniProf. Dr. Siti Zuhro M.A
Redaksi Barisan.co

Redaksi Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Partai Pengusung Anies Sepakati Piagam Koalisi Perubahan, Ini 6 Poin Isinya
Politik & Hukum

Partai Pengusung Anies Sepakati Piagam Koalisi Perubahan, Ini 6 Poin Isinya

24 Maret 2023
Kerugian Negara
Politik & Hukum

Kerugian Negara Akibat Korupsi Meningkat dari Tahun ke Tahun

20 Maret 2023
Tawaran Damai Kejati DKI Dianggap Remehkan Penganiayaan Mario Dandy
Politik & Hukum

Tawaran Damai Kejati DKI Dianggap Remehkan Penganiayaan Mario Dandy

17 Maret 2023
Situasinya Sangat Memprihatinkan, Direktur PUAN Sarankan UU Perlindungan Anak Direvisi
Politik & Hukum

Situasinya Sangat Memprihatinkan, Direktur PUAN Sarankan UU Perlindungan Anak Direvisi

17 Maret 2023
GUSDURian Tolak Penundaan Pemilu
Politik & Hukum

Jaringan GUSDURian Tolak Penundaan Pemilu, Meminta KPU Teguh Melaksanakan Amanah Konstitusi

12 Maret 2023
Romo Paschal Dilaporkan Wakabinda Kepri Atas Pencemaran Nama Baik, Begini Tanggapan Pakar Hukum
Politik & Hukum

Romo Paschal Dilaporkan Wakabinda Kepri Atas Pencemaran Nama Baik, Begini Tanggapan Pakar Hukum

10 Maret 2023
Lainnya
Selanjutnya
Duduk Perkara Bentrokan Pekerja Lokal dan Asing PT GNI di Morowali

Duduk Perkara Bentrokan Pekerja Lokal dan Asing PT GNI di Morowali

manfaat nanas

7 Manfaat Nanas, Ampuh Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

TRANSLATE

TERBARU

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?
Sosial & Budaya

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?

:: Thomi Rifai
27 Maret 2023

BARISAN.CO - Mukena merupakan salah satu busana yang sudah lama dipakai oleh kaum hawa, terutama para muslim wanita di Indonesia...

Selengkapnya
putra nabi muhammad

Putra-Putri

27 Maret 2023
Melemahnya Gerakan Sipil

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

27 Maret 2023
Kisah Umar bin Khattab Membantak Malaikat Munkar Nakir

Kisah Umar bin Khattab Membentak Malaikat Munkar Nakir di Alam Kubur

27 Maret 2023
Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

Mengenal Asal Muasal Sarung, Kain Serbaguna yang Menjadi Identitas Bangsa

26 Maret 2023
Lainnya

SOROTAN

Melemahnya Gerakan Sipil
Opini

Mengulik Melemahnya Gerakan Sipil dan “Student Movement”

:: Pril Huseno
27 Maret 2023

Melemahnya Gerakan Sipil

Selengkapnya
Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

Puasa, Zakat dan Transformasi Sosial

25 Maret 2023
pelarangan thrifting

Drama Pelarangan “Thrifting” Import

25 Maret 2023
Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

Timnas Israel Bertanding di Indonesia, Jokowi Gagal Jadi ‘Little Sukarno’

24 Maret 2023
Larangan ASN Buka Puasa Bersama

Larangan ASN Buka Puasa Bersama Tidak Konsisten dengan Narasi Pemulihan Ekonomi

24 Maret 2023
Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

Memangkas Reproduksi Kekerasan di Kampus Islam

22 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang