Scroll untuk baca artikel
Blog

Sungguh Ada Kucing Datang – Puisi Eko Tunas

Redaksi
×

Sungguh Ada Kucing Datang – Puisi Eko Tunas

Sebarkan artikel ini

Sungguh Ada Kucing Datang

Ada kucing besar masuk rumah
Entah kucing siapa keturunan apa
Mungkinkah dia membawa pesan
Isyarat kala tubuh tidur seharian
Tapi jiwa melayap ke negeri tuan

Aku lihat dia tak membawa ponsel

Tak ada tetangga yang kehilangan
Apakah dia datang dari kenangan
Saat aku tidur mungkin dia datang
Tersesat setelah gagal jadi impian
Lalu singgah menjadi kenyataan

Apakah ini wa atau messengermu

Sekarang dia pergi lagi sendirian
Begitu saja hilang di gelap jalan
Aku belum sempat kasih selamat
Barangkali dia mencari mimpi lain
Lalu tiba lagi di rumah kesepian

Bisa jadi membawa pesan sakitku…

Malam kian larut ecg2017mi

Acara Batal

Acara batal tidak ada berita
Televisi gelap di semua kota
Apakah kau sudah bertanya
Aku seperti menanti suara
Barangkali ada sedikit tanda

Hanya bunyi kata penyair tua

Tiba-tiba aku ingin mabok saja
Hanya ada secawan vodca
Adakah berita tentang ketawa
Ah kita hanya manusia biasa
Katamu Tuhan toh tak kecewa
Puisi masih berirama fals

Televisi mendadak menyala
Sosok penyiar berbusana dada
Oh ternyata ada salah tayang
Entah mestinya acara mana
Penyiar lain muncul formal

Penyiar atau penyair saudara

Malam setengah tiang 2017

Sebaiknya Aku

Sebaiknya aku kembali ke lorong
Ke geto pengasingan kaum urban
Di kotalama singgahku dahulu
Tak ada lagi cerita tentang hulu
Puisi tak lagi mengalir dari hilir

Sungai tak lagi milik kita sayangku

Baiklah telah aku tambatkan perahu
Lalu daerah yang lama aku kenal
Tempat kata kehilangan bunyi kata
Kata-kata tak lagi dipercaya irama
Aku akan menulis di galib sajak

Kota telah lama melupakan sungai

Jadi kepada siapa aku menuju
Tak ada persetujuan para nujum
Kecuali pendurhaka di tiap syair
Bukankah itu kau mau sayangku
Aku dan kau di batas ada tiada
Lihatlah sungai tak lagi mengalir…

Maret malam 2017