wahai Dzat, Syukurku semakin berkurang
menghitung kekokoh-kokohan-Nya
dan lidah ini semakin kelu
menyebut keluhuran-keluhuran-Nya
ada-Nya selalu tunggal
tanpa ada yang menyerupai
melampaui waktu yang lalu
dan yang akan datang
tak ada masa yang membelakangi-Nya
tidak juga memaksa menyusul-Nya
tak ada penyingkapan yang menampakkan-Nya
tidak pula penutup yang menyembunyikan-Nya
tidak ada bilangan yang menghimpun-Nya
tidak juga lawan yang mencegah-Nya
tidak ada batas yang memangkas-Nya
tidak pula daerah yang melingkupi-Nya
tidak ada alam yang mampu menawan-Nya
tidak juga mata yang bisa melihat-Nya
di dalam alam was-was
tak ada pengetahuan yang mampu menggambarkan-Nya
keagungan-Nya meninggi
sejak masa tak terhingga
yang tidak mengenal ketergeseran
juga tidak perubahan
kerajaan-Nya abadi dan
tak ada sesuatu yang mencukupi-Nya. (Luk)