Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Ekonomi

Tembus Rp6.000 Triliun, Utang Pemerintah Makin Rawan

:: Yusnaeni
12 Februari 2021
dalam Ekonomi
Tembus Rp6.000 Triliun, Utang Pemerintah Makin Rawan

Ilustrasi Belajar Ekonomi bersama Awalil Rizky (Thomi/barisan.co)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Posisi utang pemerintah setiap tahun cenderung meningkat. Pada akhir Desember 2020, angka hutang pemerintah mencapai Rp6.074, 56 triliun. Padahal tahun sebelumnya hanya Rp4.786,5 triliun. Artinya bertambah 26, 91 persen dari tahun sebelumnya.

“Naiknya banyak. Hutang pemerintah kali ini kondisinya rawan,” ujar Awalil Rizky, Kepala Ekonom Insititut Harkat Negeri (IHN) dalam acara webinar portal Barisan.co, Kamis (11/02/2021).

Rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 39, 63 persen pada akhir Desember 2020. Meningkat drastis dari rasio akhir tahun 2019 yang masih sebesar 30,23 persen. Selama periode 2016 – 2019, rasio utang relatif terjaga di kisaran 30 persen.

“Pandemi Covid-19 mengakibatkan kenaikan utang menjadi jauh lebih tinggi dari biasanya,” ungkapnya.

BACAJUGA

Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

Kurang Berkualitasnya Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ekonom Awalil

7 Februari 2023
Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

5 Februari 2023

Seperti yang kita ketahui, pandemi yang melanda semua negara ini menyebabkan terganggunya kesehatan dan ekonomi yang signifikan di Indonesia. Pemerintah kemudian melakukan pinjaman ke lembaga multilateral untuk menghadapi wabah Corona.

Tampaknya pemerintah masih yakin posisi utang saat ini aman. Terutama karena masih jauh dari batas yang diperbolehkan Undang-Undang. Menurut Awalil masalah utamanya bukan berapa dan posisi utangnya, melainkan bagaimana membayarnya.

Pembayaran mencakup pelunasan pokok utang atau pembayaran cicilan pokok, serta pembayaran bunga. Perhitungan berdasar realisasi sementara APBN 2020 dan informasi lainnya dari Kementerian Keuangan, pembayaran beban utang hanya sebesar Rp737,9 triliun. Nilainya sedikit menurun dibanding tahun 2019.

“Pelunasan pokok utang turun signifikan sesuai jadwalnya, sedangkan pembayaran bunga utang meningkat,” katanya.

Meski nominal pembayaran beban utang menurun pada tahun 2020, namun pendapatan juga mengalami penurunan yang lebih drastis. Rasionya pun meningkat menjadi 45,17 persen dari 42,74 persen pada tahun 2019. Rasio ini merupakan gambaran umum tentang berat atau ringannya beban tersebut. “Perlu diketahui bahwa rasio sudah cenderung meningkat sebelum pandemi,” jelasnya.

Risiko ini secara sederhana dapat diartikan sebagai pemburukan kondisi yang bersifat tidak terduga atau sekurangnya melampaui yang diharapkan. Terutama berhubungan dengan kemampuan memenuhi segala kewajiban, seperti pelunasan utang pokok dan pembayaran bunga. Meskipun mungkin hanya pada sebagian utang, baik yang berjenis pinjaman ataupun Surat Berharga Negara (SBN).

Awalil mengakui hingga sejauh ini, kegagalan membayar beban utang tidak pernah terjadi di Indonesia. Pada saat krisis 1997-1998, Pemerintah masih berhasil memenuhi kewajibannya, meski dengan susah payah.

Akan tetapi jika pemerintah berhasil membayar kewajiban utangnya, namun dilakukan dengan bersusah payah, maka hanya akan menggeser risiko ke tahun-tahun mendatang. Pemerintah juga tidak memiliki dana yang memadai untuk melakukan kewajiban memberi pelayanan publik, serta kesulitan melaksanakan pemerintahan yang baik.

Sementara risiko pengelolaan utang Pemerintah saat ini bertambah dalam aspek pencarian utang baru. Kondisi APBN masih memaksa pembayaran beban utang harus dilakukan dengan penarikan utang baru. Upaya tersebut berisiko tidak diperolehnya utang baru senilai yang diharapkan. Terutama jika selisih kurangnya dalam nilai yang besar.

“Dari berbagai indikator, risiko utang pemerintah saat ini dan beberapa tahun mendatang, makin meningkat. Bahkan telah memasuki tahap cukup berbahaya,” pungkas Awalil. []

Penulis: Yusnaeni
Editor: Thomi Rifa’i

Topik: Awalil RizkyHutang PemerintahKepala Ekonom Insititut Harkat NegeriSBN
Yusnaeni

Yusnaeni

POS LAINNYA

Jelang Lebaran Butuh Cash Lebih, Waspadai Kejahatan Skimming ATM
Ekonomi

Kisah ATM dan Eksistensinya di Era Non Tunai

8 Februari 2023
Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik
Ekonomi

Kurang Berkualitasnya Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ekonom Awalil

7 Februari 2023
Agar Tak Sial, Gen Z Perlu Tumbuhkan Literasi Finansial
Ekonomi

Agar Tak Sial, Gen Z Perlu Tumbuhkan Literasi Finansial

7 Februari 2023
Penerimaan Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)
Indikator Ekonomi

Penerimaan Pendapatan Investasi Lainnya (US$ Juta)

3 Februari 2023
Spotify Rugi
Ekonomi

Spotify Catatkan Kerugian Walaupun Jumlah Subscriber Naik Drastis

1 Februari 2023
apbn lindungi daya beli masyarakat
Ekonomi

Sri Mulyani Sebut APBN Telah Bekerja Lindungi Daya Beli Masyarakat

1 Februari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Utang Pemerintah Sering Tak Sesuai Rencana

Utang Pemerintah Sering Tak Sesuai Rencana

Bulan Rajab

Makna, Keutamaan dan Amalan di Bulan Rajab

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

Fakultas Dakwah Institut PTIQ Genjot Etos Kewirausahaan Mahasiswa

Fakultas Dakwah Institut PTIQ Genjot Etos Kewirausahaan Mahasiswa

8 Februari 2023
Jelang Lebaran Butuh Cash Lebih, Waspadai Kejahatan Skimming ATM

Kisah ATM dan Eksistensinya di Era Non Tunai

8 Februari 2023
arti imma'ah

Jangan Menjadi Kelompok Imma’ah, Berikut Arti dan Penjelasannya

8 Februari 2023
Ari Lasso Suka Makan Kurma

Asupan Nutrisi dan Energi Sebelum Manggung, Ari Lasso Suka Makan Kurma

8 Februari 2023
NU modern

Wapres Harapkan NU Lebih Modern Sesuai Perkembangan Zaman

7 Februari 2023
Wakil Rektor PTIQ Jakarta Ali Nurdin Minta KPU dan Bawaslu Gelar Pemira Berbasis Al-Qur’an

Wakil Rektor PTIQ Jakarta Ali Nurdin Minta KPU dan Bawaslu Gelar Pemira Berbasis Al-Qur’an

7 Februari 2023
pencatat

Pencatat Berpikiran Besar

7 Februari 2023

SOROTAN

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS
Opini

Pesta Rakyat Dewa 19, Sebuah Catatan dari JIS

:: M Chozin Amirullah
7 Februari 2023

KONSER Dewa 19 bertajuk Pesta Rakyat akhirnya digelar pada Sabtu, 4 Februari 2023. Konser ini awalnya akan digelar pada 12...

Selengkapnya
Negara Partitokrasi

Negara Partitokrasi, dan Kewajiban Menolak Perilaku Anti Demokrasi

7 Februari 2023
Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

Ajip Rosidi, Anies Baswedan dan Buku

7 Februari 2023
George Orwell, KTP dan Indonesia

George Orwell, KTP dan Indonesia

6 Februari 2023
Minyak Kita atau Minyak Ente?

Minyak Kita atau Minyak Ente?

5 Februari 2023
Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

Dahulu Aku Anggota HMI, Kini Berupaya Hidup Pantas Sebagai Alumni HMI

5 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang