Dia tidak larut dala kegembiraan terhadap apa yang ada (yang dimiliki) dan tidak terlalu bersedih, susah terhadap apa yang lepas dari padanya bersikap wajar ketika dipuji atau dicela dan dia mencintai Allah swt.
Hal tersebut menunjukkan kondisi psikologis seorang zahid dia tidak terikat dengan materi, pangkat dan jabatan. Ada atau tidak adanya adalah sama saja, satu yang dicintai adalah Allah swt.
Al-Ghazali berpendapat bahwa orang yang apabila fisiknya bergelimang dengan dunia pasti akan terkena negatifnya. Orang yang mencintai dengan bergelimang dengan dunia maka hatinya menjadi gelap.
Mencintai dunia menyebabkan hati tidak menikmati indahnya ibadah. Al-Ghazali berpendapat bahwa dunia adalah sesuatu yang nyata dan kongkrit, kenikmatan manusia yang diperoleh dari yang rnyata tersebut dan apa pun yang dilakukan manusia dari yang nyata tersebut untuk dinikmati.