Unity
Bila target tersebut terwujud, kita akan menemukan kenyataan seorang insan kamil (mukmin yang sempurna) yaitu seorang yang bermartabat wahdah (unity) sekaligus bermartabat jam’iah (universality). Kini kita berada di dalam kurun zaman di mana ketaqwaan di-slogan-kan dan ketawakalan dicurigai akan menghambat perkembangan ummat manusia.
Setiap orang berusaha merebut fungsi yang tinggi tanpa peduli apakah dirinya sanggup berperan dengan benar atau tidak. Padahal kita semua tahu bahwa fungsi yang tinggi tanpa kesanggupan memerankan diri yang kualifaid akan menimbulkan huru-hara dan bencana besar bagi ummat manusia. Sedang pemeran yang baik tanpa fungsi yang dipercayakan kepadanya oleh lingkungan tetap akan dapat memproduk nilai buat sesamanya.
Mungkin karena kesadaran akan hal ini tasawuf mulai dilirik oleh manusia modern yang telah cemas menyaksikan ‘peran aneh’ yang dilakukan oleh umat manusia di panggung sandiwara dunia. Kalau hal itu benar, janji tentang turunnya misi Sayidina Isa AS (tasawwuf) untuk membenahi dan menyempurnakan kualitas pribadi kaum Muslimin di akhir zaman telah tiba. Inilah zaman spiritual. (Luk)