Scroll untuk baca artikel
Opini

Dewa 19 Sukses Manggung di JIS, Justru Anies yang Dirisak

Redaksi
×

Dewa 19 Sukses Manggung di JIS, Justru Anies yang Dirisak

Sebarkan artikel ini

ANEH. Itulah respons saya ketika netizen ribut di media sosial. Ditambah lagi, jurnalis atau lebih tepatnya konten kreator menayangkan isi cuitan netizen tersebut untuk medianya. Cilakanya, media arus utama pula yang menyiarkannya.

Sekira satu hari setelah acara digelar, tone negatif mendominasi pemberitaan media dan juga media sosial.

Sebenarnya, Jakarta International Stadium (JIS) sukses sebagai tempat pergelaran Konser Dewa 19. Ini sekaligus sebagai ujian pertama bagi JIS dengan melibatkan sekira 75.000 penonton dari kapasitas stadion 80.000 penonton.

Konser Dewa 19 juga menjadi perhelatan musik terbesar pasca pandemi Covid-19. Secara keseluruhan acara berlangsung sukses. Penonton berjingkrak dan bergoyang termasuk tokoh masyarakat yang hadir di sana seperti Menhan Prabowo Subianto, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Walikota Bogor Bima Arya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan analis politik Rocky Gerung.

Bahkan Rocky Gerung sempat menginterupsi isu lainnya di media karena sejumlah media arus utama sempat memberitakan peristiwa seorang perempuan yang belakangan diketahui mantan presenter televisi dan finalis Putri Indonesia memeluk Rocky Gerung. Pelukan itu sangat gamblang beberapa detik di videotron stadion. Membuat sang putri yang diketahui bernama Salsabila ini tersipu.

Itulah konser yang menggembirakan dan sangat emosional. JIS yang didesain sebagai tempat pertandingan sepakbola, pameran, acara keagamaan, perhelatan kebudayaan dan konser musik sudah sangat representatif. Penonton puas!

Namun, ada segelintir penonton yang memang kerjaannya menyalahkan orang lain yang jelas-jelas tidak ada hubungannya. Anies yang menerjemahkan imajinasi dari beberapa gubernur sebelumnya mewujud menjadi JIS yang selevel stadion di Liga Inggris, justru menjadi korban hujatan.

Ini berawal dari cuitan dan keluhan beberapa netizen yang mengaku puas menonton pertunjukan Dewa 19, namun mereka mengaku tersiksa ketika bubaran konser. Mereka menuding fasilitas di sekitar stadion tidak mendukung. Disebutkan ada yang sampai kecemplung ke gorong-gorong, akses kendaraan umum yang kacau dan tidak memadainya tempat parkir.

Kritik itu sangat bagus. Konser Dewa 19 bisa menjadi bahan evaluasi untuk acara sejenis di masa mendatang. Namun yang tak habis pikir dan salah alamat, kesalahan itu dialamatkan ke Anies.

Terlalu mengada-ada kesalahan atau kekurangan fasilitas dialamatkan ke Anies. Sebab, Anies tidak bertanggung jawab lagi dengan urusan JIS. Urusan fasilitas konser menjadi tanggung jawab promotor, ada PT Jakpro dan ada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Kapasitas Anies hanya sebagai mantan gubernur dan sebagai Baladewa Jakarta Selatan. Tidak lebih.

Andaikan saja Anies jadi gubernur dua periode, pasti masalah kecil yang dikeluhkan netizen tersebut tak bakalan terjadi. Misalnya soal akses angkutan umum yang dikeluhkan.

Anies memang tidak menyediakan tempat parkir yang banyak. Tidak seperti fasilitas olahraga atau gedung lainnya. Parkir hanya untuk 800 mobil. Karena Anies memiliki konsep penonton yang akan masuk ke JIS berjalan kaki setelah turun dari angkutan umum, TransJakarta dan Kereta Komuter. Stadion ramah lingkungan.

Tetapi rupanya pembangunan stasiun kereta di dekat JIS sangat terlambat. Padahal, Pemprov DKI Jakarta tinggal berkoordinasi dengan PT KAI untuk pembangunannya dipercepat. Padahal dengan kereta, ribuan penonton cepat terangkut dan tak mungkin ada keluhan dan sampai menyalahkan Anies.