Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Wajah Berjerawat, Ini Dia 5 Penyebab dan Solusinya

Redaksi
×

Wajah Berjerawat, Ini Dia 5 Penyebab dan Solusinya

Sebarkan artikel ini

Golongan darah O juga sangat disarankan untuk mengurangi stres, kecemasan dan penyalahgunaan obat.

Golongan Darah A

Orang bergolongan darah A dapat dengan mudah mencerna sayuran dan karbohidrat, tapi kesulitan mencerna protein hewani dan lemak.

Beberapa makanan yang perlu dihindari atau konsumsi terbatas adalah daging sapi, daging babi, daging domba, susu sapi, kentang, ubi, kol, terong, tomat, paprika, jamur, kacang, melon, jeruk, stroberi, mangga, ayam, kalkun, bebek, daging rusa, ikan lele, roti, gandum, gula halus, minyak zaitun, dan bahan-bahan buatan.

Golongan darah A sangat dianjurkan untuk melakukan meditasi, yoga, taichi, dan senam pernapasan.

Golongan Darah B

Orang dengan golongan darah B memiliki sistem imun yang kuat, sistem pencernaan yang toleran dan memiliki pilihan diet yang fleksibel. Tapi golongan darah B berasal dari suku nomaden kuno yang kebutuhan makannya spesifik.

Pemilik darah B sangat baik mengonsumsi susu. Makanan yang perlu dihindari adalah jagung, mie Jepang (soba), kacang tanah, biji wijen, labu, lobak, tomat, alpukat, kelapa, buah kaktus, belimbing, kesemek, es krim, keju, ayam, burung, bebek, angsa, puyuh, jeroan, daging kuda, daging babi, dan penyu. Jika konsumsi makanan tersebut bisa memicu pertambahan berat badan dan menimbulkan jerawat bagi orang bergolongan darah B.

Golongan Darah AB

Golongan darah AB bisa menggabungkan diet golongan darah A dan B sekaligus. Tapi golongan darah AB memiliki asam lambung yang rendah sehingga mereka kesulitan dalam mencerna daging.

Untuk itu, orang yang bergolongan darah AB harus menghindari daging merah, khususnya daging asap dan olahan karena dapat memicu kanker lambung. Kemudian minyak zaitun, minyak wijen, alkohol dan kafein.

Makanan yang sangat baik dikonsumsi oleh golongan darah AB adalah brokoli, kembang kol, seledri, tahu, seafood, sayuran hijau, anggur, ceri, produk susu, dan semua makanan berbahan gandum.

5. Penggunaan Masker

Banyak yang mengeluh berjerawat saat pandemi. Padahal selama pandemi jarang terpapar sinar UV dan polusi. Penyebabnya bisa stres, udara rumah, dan penggunaan masker yang terlalu lama.

Masker yang digunakan terlalu lama mengandung bakteri. Untuk itu kamu perlu mengganti masker setiap tiga jam sekali. Dengan begitu kulit kamu akan terhindar dari masalah jerawat.

Mengatasi jerawat memang perlu kesabaran yang tinggi. Kalau kamu kesulitan menemukan penyebab jerawatmu dan sudah mencoba berbagai hal tapi gagal, coba konsultasi ke dokter spesialis kulit. Dokter akan memeriksa jenis kulitmu apa, mengindentifikasi penyebabnya dan memberikan resep yang cocok untukmu.

Tapi yang lebih penting dari mengatasi jerawat adalah menerima diri kamu apa adanya. Terima fisikmu, wajahmu bahkan jerawat-jerawatmu. Dengan begitu kamu akan mencintai diri kamu apa adanya dan bisa menjalani hidup dengan bahagia.