Scroll untuk baca artikel
Edukasi

11 Hadits Nabi Muhammad Saw Menghadapi Covid-19 Atau Wabah Mematikan

Redaksi
×

11 Hadits Nabi Muhammad Saw Menghadapi Covid-19 Atau Wabah Mematikan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Pandemi Covid-19 telah mengajarkan dan memberikan hikmah. Bahwasanya Nabi Muhammad Saw 14 abad lalu telah memberikan nasehat menangkal virus. Maupun saat terjadinya pageblug atau wabah penyakit yang mematikan.

Berikut ini sebelas hadits anjuran Nabi Muhammad Saw tentang virus, pegeblug atau wabah penyakit yang mematikan:

1. Karantina

 “Larilah dari penderita kusta (orang yang menderita penyakit menular) seperti Anda akan lari dari singa.” (HR. Bukhari No. 608)

2. Pembatasan Sosial atau Social Distancing

Mereka yang memiliki penyakit menular harus dijauhkan dari mereka yang sehat.” (HR. Bukhari: No. 6771 dan HR. Muslim No. 2221)

3. Memasuki Negeri Wabah atau Travel Ban

 “Jangan memasuki negeri di mana wabah (penyakit menular) telah muncul; jangan pergi dari tempat wabah itu muncul.” (HR. Bukhari No: 5739) dan HARI. Muslim No. 2219)

4. Jangan Membahayakan (Menulari) Orang Lain

Jangan menyebabkan bahaya atau membalas kerugian.” (HR. Sunan Ibn Mājah No. 2340)

5. Tinggal Rumah atau Stay at Home

Mereka yang tinggal di rumah untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain berada di bawah perlindungan Allah.” (HR. Ahmad)

6. Jika perlu, Rumah adalah Masjid

Seluruh bumi telah dijadikan Masjid, kecuali kuburan dan kamar mandi.” (HR. Tirmidzi No. 291)

7. Setiap Penyakit Ada Obatnya

“Tidak ada penyakit yang Allah kirimkan tanpa mengirimkan obatnya.” (HR.  Bukhari No. 582)

8. Mengobati;  Allah Akan Menyembuhkan

Setiap penyakit ada obatnya.  Jika penyakitnya disembuhkan, maka akan sembuh dengan izin Allah.” (HR. Muslim No. 2204)

9. Pakai Masker

“Saat bersin, menutupi wajahnya dengan tangan atau dengan pakaiannya.” (HR. Abu Dawud dan HR. Tirmidzi)

10. Cuci Tangan

“Kebersihan adalah setengah dari iman.” (HR. Muslim No. 223)

 11. Karantina

Pasien wabah (penularan) yang tetap di rumahnya dengan kesabaran dan harapan pahala, mengetahui bahwa tidak ada yang akan menimpanya selain keputusan Allah akan mendapatkan pahala atau syahid.” (HR. Aḥmad, HR. Bukhaari No. 2829 dan HR. Muslim No. 1914)